bacakoran.co - terlihat hebat, kuat serta perkasa, ternyata terancam bangkrut. hal ini dikatakan oleh helmi yahya, yang baru pulang dari kunjungan ke amerika.
pada 30 september, helmi berada di sahville, dan pada 1 oktober, ia harus terbang ke houston. namun, helmi menemukan fakta yang mengerikan yang belum pernah ia sadari sebelumnya, yaitu adanya "government shutdown" di amerika.
government shutdown merupakan momen ketika pemerintah amerika berhenti beroperasi karena pegawai pemerintah tidak digaji dan disuruh cuti.
hal ini sangat memengaruhi sektor penerbangan, karena pegawai penerbangan adalah pegawai negeri.
"petugas menara dan ground stop bekerja. negara yang dikenal sebagai adidaya dan polisi dunia ini tiba-tiba terancam bangkrut." kata helmi melalui media sosial (medsos).
helmi yahya, bersama dengan mardigu wowik dan connie rahakundini, seorang pengamat militer, mengungkapkan bahwa amerika menghadapi ancaman bangkrut akibat utang yang sangat besar, sekitar 31 triliun dolar, jika dihitung dalam rupiah sekitar 500 ribu triliun.
"jadi hutang indonesia tidak ada apa-apanya." tegasnya helmi
yang lebih mencengangkan adalah usulan dari pihak republican untuk menghentikan bantuan amerika kepada ukraina yang mencapai twenty five miliar dolar.
"ini amerika, negara yang bangkrut, masih memikirkan membantu ukraina," jelas helmi.
amerika juga berencana untuk mendeploy 2000 pasukan dan mengirimkan kapal induk ke israel.
"berapa miliar dolar yang dibutuhkan oleh amerika untuk ini, sebagai polisi dunia dan negara nomor satu, terus berjalan meskipun terancam bangkrut," ungkapnya.
pengalaman helmi saat berada di essap, wilayah amerika, sangat mencengangkan.
helmi merasa tak aman di sana, dengan union square penuh dengan tunawisma dan sepi dari pembeli. perekonomian tengah terpuruk.
di beberapa daerah, situasinya bahkan lebih buruk, seperti di mesis yang kosong dan tidak ada orang yang berbelanja. helmi merasa bahwa bangkrutnya amerika hanya tinggal menunggu waktu.
meskipun demikian, toko-toko masih berusaha bertahan dengan memberikan diskon besar-besaran. namun, tingkat kejahatan juga meningkat drastis.
"orang-orang merusak mobil seperti kapak merah, mencuri barang, dan lari. polisi tidak bisa berbuat banyak karena jumlah mereka terbatas dan anggaran mereka kecil." bebernya.
yang lebih mencengangkan adalah hukum di san fransisco, di mana orang boleh mencuri barang senilai kurang dari 950 dolar atau sekitar rp 12 juta tanpa ditangkap atau diproses oleh polisi.
hal ini membuat banyak orang merasa bahwa mencuri adalah hal yang biasa.
sebagai contoh, di wall green, orang bebas mengambil dan mencuri barang seenaknya.
"mereka bisa mengambil barang senilai 100 dolar dan pergi, lalu kembali untuk mengambil lagi." situasi ini menciptakan tingkat kejahatan yang sangat tinggi di amerika," pungkasnya.