Widiiw Bakal Hujan Es, Bencana Mengintai Sumsel, Ini Saran BMKG!
Kepala Unit Analisis dan Prakiraan Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Sinta Andayani,--
BACAKORAN.CO - Kepala Unit Analisis dan Prakiraan Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Sinta Andayani, mengingatkan masyarakat bahwa bulan November ini merupakan musim pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan.
Musim pancaroba ini seringkali diwarnai oleh cuaca ekstrim, seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung, kilat, petir, dan bahkan fenomena hujan es.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap menghadapi potensi bencana hidrometeorologi selama bulan November hingga Desember.
Mulai dari bencana banjir, tanah longsor, angin puting beliung.
BACA JUGA:Musim Peralihan dari Kemarau ke Musim Hujan, Waspada Perubahan Cuaca Ekstrim Di Palembang
Musim pancaroba, yang terjadi ketika aliran massa udara beralih dari musim kemarau ke musim hujan.
Seringkali menjadi periode yang menantang bagi wilayah Palembang dan sekitarnya.
Perubahan tiba-tiba dalam cuaca bisa mengakibatkan dampak serius, termasuk banjir, puting beliung, dan kerusakan properti.
"Cuaca selama musim pancaroba ini dapat sangat tidak stabil, kita seringkali melihat hujan sedang hingga lebat yang disertai oleh angin kencang dan petir. Hal ini membuat kita harus selalu siap dan waspada." ungkapnya.
BACA JUGA:Innalillahi, Dihantam Angin Kencang, Atap Rumah Sakit Tanah Abang Porak Poranda, Bagaimana Kondisi Pasien?
Pentingnya kewaspadaan selama musim pancaroba ini diperkuat oleh fakta bahwa fenomena cuaca ekstrim semakin sering terjadi di berbagai wilayah di Indonesia.
Hujan deras dan banjir bisa menyebabkan genangan air di jalanan, banjir sungai, dan tanah longsor.
Masyarakat diharapkan untuk selalu memperhatikan informasi cuaca terbaru yang disediakan oleh lembaga meteorologi setempat.
Sinta Andayani juga menekankan bahwa puting beliung adalah salah satu ancaman yang perlu diwaspadai selama musim pancaroba ini.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem! Diterjang Angin Puting Beliung, Atap Rumah Warga Beterbangan
Puting beliung dapat menyebabkan kerusakan serius pada bangunan dan bahkan mengancam keselamatan manusia.
Jika terjadi perubahan cuaca yang mendadak, masyarakat dihimbau untuk mencari tempat yang aman dan menjauh dari potensi bahaya.
Kilat dan petir juga menjadi ancaman selama musim pancaroba.
Sinta Andayani menyarankan agar masyarakat menghindari aktivitas di luar ruangan saat petir mengancam.
BACA JUGA:Ibu Kota Tel Aviv Dikepung Banjir, Rencana Serangan ke Gaza Ditunda
Fenomena hujan es juga bisa terjadi selama musim pancaroba ini, meskipun tidak terlalu umum.
Hujan es dapat merusak tanaman dan kendaraan, jadi masyarakat perlu siap menghadapinya jika fenomena ini terjadi.
Untuk mengurangi risiko terkena dampak buruk dari cuaca ekstrim selama musim pancaroba.
Sinta Andayani memberikan beberapa saran.
Pertama, masyarakat diimbau untuk selalu memantau perkembangan cuaca terbaru melalui sumber-sumber yang terpercaya, seperti stasiun meteorologi setempat dan aplikasi cuaca.
BACA JUGA:Banjir Dukungan Warga Dunia, Demo Serukan 'Free Palestina'
Kedua, mereka harus selalu siap dengan perlengkapan darurat, seperti senter, obat-obatan, dan makanan serta minuman yang cukup.
Terakhir, tetap komunikatif dengan pihak berwenang dan tetangga jika situasi darurat terjadi.
" Dalam bulan November ini, masyarakat Palembang dan sekitarnya diharapkan untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrim dan selalu siap menghadapinya," tegasnya.
Kewaspadaan dan persiapan yang baik akan membantu melindungi nyawa dan harta benda, serta mengurangi dampak buruk dari musim pancaroba yang bisa datang tiba-tiba.