Omegle, Situs Obrolan Legendaris Tutup Setelah 14 tahun, Pendiri Ungkap Alasannya
Tampilan Omegle yang saat ini resmi tutup layanan--
BACAKORAN.CO – Situs video chat atau web obrolan video gratis, Omegle resmi ditutup.
Situs obrolan legendaris yang ikonik dan popular di masanya itu berhenti operasi setelah 14 tahun beroperasi.
Omegle berupa ruang obrolan yang dapat secara otomatis memasangkan orang asing di seluruh belahan dunia secara acak.
Penggunanya bisa dengan mudah mengakhiri panggilan dan berpindah ke panggilan lain dengan orang berbeda.
BACA JUGA:Terbaru Fitur Baru WhatsApp Bisa Rekam Video di Chat yang Mirip Voice Note, ini Caranya
Penutupan layanan Omegle diungkap langsung oleh pendirinya, Leif K-Brooks.
Dalam pernyataannya, Brooks mengakui bahwa menjelajahi internet adalah dunia yang ajaib baginya saat di usia muda.
Brooks menciptakan Omegle di usia yang masih sangat muda, yaitu 18 tahun.
Pada saat itu, dirinya tak menyangka jika situs ciptaannya tersebut akan memiliki banyak pengguna di seluruh dunia.
BACA JUGA:Makin Mudah! WhatsApp Luncurkan Fitur Baru, Transfer Chat Bisa Lewat QR Code
Dirinya mengaku tidak benar-benar tahu apa yang diharapkan ketika meluncurkan Omegle.
“Adakah yang peduli dengan situs web buatan seorang anak berusia 18 tahun di kamar tidurnya, di rumah orang tua, di Vermont, tanpa anggaran?,” ujar Brooks dilansir dari laman Times Now Kamis (9/11/2023).
Tanpa disangka-sangka, omegle berkembang sangat pesat.
Dalam sekejap situs obrolan berbasis panggilan video itu mendapatkan banyak pengguna.
BACA JUGA:Starlink Diminta Menyediakan Akses Internet Satelit ke Gaza untuk Mendukung Hak Asasi Manusia
Namun, era itu telah berakhir.
Situs obrolan yang menghubungkan antar pengguna dari berbagai belahan dunia itu kini resmi hentikan layanan.
Alasannya, tak jauh dari masalah finansial.
Hal itu diungkap sang pendiri Omegle dalam pernyataan yang sama.
BACA JUGA:Berani Bayar Mahal! 5 Alasan Perusahaan Berinvestasi Iklan di Televisi dan Internet
Brooks menjelaskan bahwa biaya pengelolaan untuk mitigasi penyalahgunaan situs omegle sangatlah besar.
Dampaknya, masalah keuangan tak terhindarkan.
Menurutnya, tak ada penjelasan yang jujur mengenai Omegle tanpa mengakui bahwa sejumlah user telah melakukan penyalah gunaan.
“Termasuk untuk melakukan kejahatan yang sangat keji,” tukasnya.
BACA JUGA:Bangkitkan Generasi Digital Indonesia, Smartfren Prakarsai Gerakan Sejuta Akses Internet untuk Berjuta Peluang
Pengoperasian Omegle tidak lagi berkelanjutan, baik secara finansial maupun psikologis.
“Sejujurnya, saya tak ingin terkena serangan jantung di usia 30-an,” tulis Brooks.
Omegle sangat popular dan ikonik di zamannya pada tahun 2010-an.
Pada masa itu fitur panggilan video menguasai di aplikasi perpesanan atau media sosial.
BACA JUGA:“Nikmati Hiburan Tanpa Batas: Mengenal Android TV Tanpa Ketergantungan pada Internet”
Nah, di situs Omegle, pengguna bisa mengobrol dengan orang asing secara acak (random).
Brooks mengungkapkan, Omegle sangat menjunjung tinggi anonimitas
Karenanya, pengguna tidak perlu harus mempunyai akun, termasuk memasukkan e-mail, nomor telepon, dan sebagainya untuk mengakses layanan Omegle.