Bikin Makin Hareudang, Fenomena Cuaca Ini Melanda Indonesia Loh Guys

El Nino sebabkan kekeringan parah yang membuat tanah retak-retak--

BACAKORAN.CO – “Haraeudang, hareudang, hareudang, fanas, fanas, fanas....!!!”, mungkin lantunan lirik lagu berjudul Hareudang (Nestafa) ini kerap terdengar di telinga kita.

Lagu milik Pasukan Perang ini diputar di berbagai tempat, mulai dari toko kopi, warung makan dan pusat perbelanjaan.

Kutipan salah satu bait dalam lagu di atas sepertinya cocok untuk mencerminkan kondisi cuaca di Tanah Air kita ini dalam beberapa waktu terakhir.

Terasa panas dan bikin gerah.

BACA JUGA:Praktis Jadi Ide Jualan, Resep Es Lumut Coklat, Pelepas Dahaga Cocok Disajikan saat Cuaca Panas

Bahkan suhu udara sempat menyentuh angka di atas 36 derajat Celcius di sejumlah wilayah di Indonesia.

Termasuk di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Namun, tahu kah kamu guys, kalau ternyata ke depan kondisi cuaca kita bisa bakal lebih panas lagi.

Kok bisa?

BACA JUGA:Ide Jualan! Es Jeruk Kopyor Minuman Segar saat Cuaca Panas, Bikin Sat Set ini Resepnya

El Nino yang berlangsung saat ini kemungkinan masih berlangsung dan jadi ancaman serius di negeri kita hingga tahun depan.

Bahkan, berpotensi berubah menjadi Gorila El Nino.

El Nino disebut jadi penyebab fenomena kenaikan suhu di Indonesia.

Ini diungkapkan dalam kajian dan diskusi peneliti di Tim Variabilitas, Perubahan Iklim, dan Awal Musim Badan Riset dan Inovasi Nasional (TIVIPIAM-BRIN).

BACA JUGA:Liburan Ke Pantai Tetap Ganteng Walau Cuaca Panas, Ini Yang Perlu Kamu Lakuin

Peristiwa alam kali ini diprediksi kian menguat dan menyerupai yang terjadi pada tahun 2015.

Bahkan bisa jauh lebih ekstrem lagi.

Jika fenomena itu terjadi, menimbulkan terjadinya peningkatan kekeringan dan cuaca panas ekstrem di Indonesia.

Hal ini diungkapkan melalui pemodelan dari Biro Meteorologi Australia (Bureau of Meteorology/ BOM), yang menyatakan suhu Bumi bisa mengalami peningkatan sekitar 1,5 derajat Celcius.

BACA JUGA:9 Tips Sehat Saat Cuaca Panas Melanda Agar Tidak Mudah Dehidrasi

Ketua Tim TIVIPIAM BRIN Erma Yulihastin, El Nino dan La Nina menjelaskan, saat fenomena 2015 lalu, El Nino memanjang hingga lebih dari satu tahun.

“Sehingga fenomena yang terjadi bukanlah El Nino biasa,” ungkapnya.

Michael McPhaden, ahli El Nino NOAA menyebutnya sebagai Gorila El Nino, karena terjadi dalam waktu lama dan intensitas yang tinggi.

Pada saat itu, katanya, tidak ada satu pun model yang berhasil memprediksi El Nino akan sekuat itu dan bertahan selama itu.

BACA JUGA:Meksiko Dilanda Cuaca Panas Ekstrem,112 Orang Tewas Terpanggang Panas

Saat ini para peneliti masih menunggu apakah Indonesia akan mengalami situas yang sama.

Namun, terangnya, jika El Nino naik dalam satu siklus hidupnya tidak berpeluang untuk mengalami penurunan.*

 

Bikin Makin Hareudang, Fenomena Cuaca Ini Melanda Indonesia Loh Guys

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – “haraeudang, hareudang, hareudang, fanas, fanas, fanas....!!!”, mungkin lantunan lirik lagu berjudul (nestafa) ini kerap terdengar di telinga kita.

lagu milik pasukan perang ini diputar di berbagai tempat, mulai dari toko kopi, warung makan dan pusat perbelanjaan.

kutipan salah satu bait dalam lagu di atas sepertinya cocok untuk mencerminkan kondisi cuaca di tanah air kita ini dalam beberapa waktu terakhir.

terasa panas dan bikin gerah.

bahkan suhu udara sempat menyentuh angka di atas 36 derajat celcius di sejumlah wilayah di indonesia.

termasuk di kota palembang, provinsi sumatera selatan (sumsel).

namun, tahu kah kamu guys, kalau ternyata ke depan kondisi cuaca kita bisa bakal lebih panas lagi.

kok bisa?

yang berlangsung saat ini kemungkinan masih berlangsung dan jadi ancaman serius di negeri kita hingga tahun depan.

bahkan, berpotensi berubah menjadi .

el nino disebut jadi penyebab fenomena kenaikan suhu di indonesia.

ini diungkapkan dalam kajian dan diskusi peneliti di tim variabilitas, perubahan iklim, dan awal musim badan riset dan inovasi nasional (tivipiam-brin).

peristiwa alam kali ini diprediksi kian menguat dan menyerupai yang terjadi pada tahun 2015.

bahkan bisa jauh lebih ekstrem lagi.

jika fenomena itu terjadi, menimbulkan terjadinya peningkatan kekeringan dan cuaca panas ekstrem di indonesia.

hal ini diungkapkan melalui pemodelan dari biro meteorologi australia (bureau of meteorology/ bom), yang menyatakan suhu bumi bisa mengalami peningkatan sekitar 1,5 derajat celcius.

ketua tim tivipiam brin erma yulihastin, el nino dan la nina menjelaskan, saat fenomena 2015 lalu, el nino memanjang hingga lebih dari satu tahun.

“sehingga fenomena yang terjadi bukanlah el nino biasa,” ungkapnya.

michael mcphaden, ahli el nino noaa menyebutnya sebagai gorila el nino, karena terjadi dalam waktu lama dan intensitas yang tinggi.

pada saat itu, katanya, tidak ada satu pun model yang berhasil memprediksi el nino akan sekuat itu dan bertahan selama itu.

saat ini para peneliti masih menunggu apakah indonesia akan mengalami situas yang sama.

namun, terangnya, jika el nino naik dalam satu siklus hidupnya tidak berpeluang untuk mengalami penurunan.*

 

Tag
Share