Kecanduan Game Online, Ancaman Bagi Otak Anak, Psikolog Sarankan Ini...

Kecanduan game online menjadi ancaman bagi anak --

BACAKORAN.CO - Psikolog Dr H Muhammad Iqbal M.SocSc (Psy) mengingatkan bahwa mereka yang gemar bermain game mengalami lonjakan dopamin, mengisi otak dengan hormon kebahagiaan.

Jika obsesi ini berlebihan, mereka cenderung mengabaikan kehidupan nyata, menyebabkan pikiran sempit dan emosi yang mudah terpancar.

Penting bagi individu yang terlalu asyik dengan game untuk menciptakan keseimbangan.

Dr. Iqbal menyarankan agar mereka tetap terhubung dengan realitas sekitarnya.

BACA JUGA:Seram! Film All Fun and Games Konsep Pembunuhan Sadis, Cek Sinopsis dan Fakta Menariknya Disini

Seperti mendengarkan azan saat bermain game, berolahraga, dan tetap menjalin hubungan dengan keluarga.

Tren game online semakin meluas di kalangan anak-anak dan remaja, menyebabkan beberapa ciri adiksi, termasuk pola makan dan tidur yang tak teratur, serta penurunan prestasi akademis.

Perilaku agresif dan kurangnya interaksi sosial juga dapat terlihat pada anak yang kecanduan game.

Fenomena ini memberikan keprihatinan, karena masa anak adalah waktu yang ideal untuk menanamkan nilai-nilai moral.

BACA JUGA:Gamer Konsol Masuk Sini !!! Playstation 5 Bajakan Mulai Bisa Jalankan Backup Game

Game online seringkali memperkenalkan aksi kekerasan dan kriminal, mengalihkan perhatian anak dari kegiatan belajar dan beribadah.

Solusinya adalah melibatkan orang tua dengan tegas membuat aturan dan batasan untuk waktu bermain game.

Aturan tersebut dapat mencakup pembatasan jam bermain, pemilihan game yang tidak mengandung unsur kekerasan atau pornografi, serta pengawasan terhadap penggunaan gadget dan internet.

BACA JUGA:Tayang 17 November, Film The Hunger Games The Ballad of Songbirds & Snakes

Anak perlu diarahkan ke kegiatan positif seperti mengaji, berolahraga, dan aktivitas ekstrakurikuler. Edukasi tentang bahaya game online juga penting untuk memberikan pemahaman kepada anak tentang dampak negatifnya.

Dengan kesabaran dan pendekatan bertahap, orang tua dapat membantu anak keluar dari adiksi game online. Pembatasan dan pengalihan ke aktivitas positif akan membantu anak memahami nilai-nilai yang lebih penting dalam kehidupan mereka.

 

Kecanduan Game Online, Ancaman Bagi Otak Anak, Psikolog Sarankan Ini...

Yudi

Yudi


- psikolog dr h muhammad iqbal m.socsc (psy) mengingatkan bahwa mereka yang gemar bermain game mengalami lonjakan dopamin, mengisi otak dengan hormon kebahagiaan.

jika obsesi ini berlebihan, mereka cenderung mengabaikan kehidupan nyata, menyebabkan pikiran sempit dan emosi yang mudah terpancar.

penting bagi individu yang terlalu asyik dengan game untuk menciptakan keseimbangan.

dr. iqbal menyarankan agar mereka tetap terhubung dengan realitas sekitarnya.



seperti mendengarkan azan saat bermain game, berolahraga, dan tetap menjalin hubungan dengan keluarga.

tren semakin meluas di kalangan anak-anak dan remaja, menyebabkan beberapa ciri adiksi, termasuk pola makan dan tidur yang tak teratur, serta penurunan prestasi akademis.

perilaku agresif dan kurangnya interaksi sosial juga dapat terlihat pada anak yang kecanduan game.

fenomena ini memberikan keprihatinan, karena masa anak adalah waktu yang ideal untuk menanamkan nilai-nilai moral.



game online seringkali memperkenalkan aksi kekerasan dan kriminal, mengalihkan perhatian anak dari kegiatan belajar dan beribadah.

solusinya adalah melibatkan orang tua dengan tegas membuat aturan dan batasan untuk waktu bermain game.

aturan tersebut dapat mencakup pembatasan jam bermain, pemilihan game yang tidak mengandung unsur kekerasan atau pornografi, serta pengawasan terhadap penggunaan gadget dan internet.

anak perlu diarahkan ke kegiatan positif seperti mengaji, berolahraga, dan aktivitas ekstrakurikuler. edukasi tentang bahaya game online juga penting untuk memberikan pemahaman kepada anak tentang dampak negatifnya.

dengan kesabaran dan pendekatan bertahap, orang tua dapat membantu anak keluar dari adiksi game online. pembatasan dan pengalihan ke aktivitas positif akan membantu anak memahami nilai-nilai yang lebih penting dalam kehidupan mereka.

 

Tag
Share