Berikut ini 5 Ciri-ciri dan Penyebab Overthinking, Begini Cara Atasinya
Sikap overthinking, mengidentifikasi 5 ciri orang yang sedang mengalaminya dan menguraikan 4 penyebab umumnya. --
5. Tidak Percaya Diri. Jika Kita tidak percaya diri atas apa yang akan kita putuskan dan yang baru kita putuskan, meka meskipun sudah kita anggap matang suatu keputusan, maka kita akan sering menyelasi jika keputusan sudah di ambil.
4 penyebab seringnya overthinking.
1. Terlalu memikirkan pendapat orang Selalu memikirkan persepsi publik yang akan tercipta, sebagai konsekuensi dari pilihan sikap kita.
BACA JUGA:Berikut ini Angkutan Umum yang Beroperasi Usai Konser Coldplay
Mungkin perlu untuk kita fikirkan dan perlu juga untuk kita pertimbangkan, namun setelah kita harus memutuskan apa yang harus kita lakukan.
Kita harus memilah dan memilih mana respon yang positif, mana respon negatif.
Yang positif adalah yang bisa membuat kita untuk terus bertumbuh, kita nantinya akan bertemu dengan dua hal, yakni kritikan yang membangun dan apresiasi, keduanya harus seimbang karena kritik dan apresiasi ini kita butuhkan, untuk memperbaiki apa yang salah dan melanjutkan apa yang benar.
Yang negatif adalah kritik dan apresiasi yang tidak sejalan dengan apa yang sedang kita lakukan, contoh Kalian sedang dalam proses membangun bisnis terus ada yang bilang “ngapain sih membangun bisnis nikmatin aja dulu masa muda, Emang kamu dari keluarga yang kaya, bagaimana modalnya besar atau tidak, dan masih banyak lagi kalimat yang akan mematahkan semangat kalian.
BACA JUGA:Menjelang Konser Coldplay, Ribuan Penumpang KAI Padati Stasiun Gambir dari Hari Selasa
Sikap kita pada hal-hal seperti itu cukup di Senyumin aja, jangan terlalu di fikirkan.
2.Terlalu Menjaga Perasaan Orang Lain. Setiap mau ambil keputusan, kita duluan berpikir nanti gimana ya Perasaan Si A dan Si B.
Ketika sudah memutuskan akan mengambil keputusan tertentu, kita akan berfikir lagi bagaimana dengan si X, Y dan Z, apakah akan menerima atau tidak.
Alhasil kita tidak akan berbuat semestinya, namun sesuai keinginan orang lain ( based on another perspective ). Padahal apapun yang kan kita putuskan menjadi tanggung jawab kita pribadi.
3. Faktor Lingkungan Kita dibentuk oleh lingkungan yang terlalu mencemaskan sesuatu, teman-teman kita dibentuk oleh masa lalu yang berbeda, lingkungan yang berbeda, bahkan perjalanan atau perilaku tipikal orang tua kita terhadap kita bisa jadi berbeda.
Jadi apa yang orang lain alami tidak akan bisa di paksakan pada kita, karena proses kita mas(*)