bacakoran.co - walaupun sering di sibukan oleh aktifitas kerja seharian di , tetapi terlihat sebuah momen tersendiri saat ratusan emak emak berkumpul di bekasi untuk menggalang dana bagi rakyat palestina. 

terlihat ibu-ibu dari berbagai lapisan masyarakat berkumpul dengan satu tujuan yang sangat mulia dimana mereka melakukan menggalang untuk membantu saudara-saudara mereka di . 

aksi mereka yang tulus dan penuh semangat tidak hanya menjadi viral di media sosial, tetapi juga mengundang beragam respons dari warganet. 

dikutip dari salah satu akun instagram memperlihatkan ibu-ibu yang berada di bawahh tenda tepatnya di bekasi memperlihatkan kegitan dalam melakukan penggalangan dana untuk palestina.

tentu saja, kita tidak bisa memahami sepenuhnya rasa saling inggin membantu tanpa melihat latar belakang dari penggalangan dana ini. 

konflik yang terus berlanjut di telah menggugah hati banyak orang di seluruh dunia, termasuk di bekasi. 

dalam suasana yang penuh kepedulian, sekelompok ibu-ibu di bekasi bersatu untuk memberikan kontribusi nyata.

penggalangan dana bukanlah hal yang baru di tengah-tengah masyarakat, tetapi apa yang membuat penggalangan dana ini istimewa adalah melibatkan ibu-ibu dari bekasi yang dengan sukarela menyumbangkan waktu dan usaha mereka. 

tidak hanya sekadar menyuarakan simpati, mereka bergerak nyata untuk mewujudkan perubahan.

sebuah video yang menangkap momen-momen emak-emak tersebut sedang menghitung uang hasil penggalangan dana menjadi buah bibir di dunia maya. 

di bawah tenda sederhana, mereka terlihat penuh semangat dan antusias, menunjukkan kebersamaan yang luar biasa. 

video tersebut diunggah oleh akun instagram sedangrame dan dengan cepat menjadi viral.

dalam narasi video tersebut, terungkap bahwa uang yang dihitung dengan seksama akan didonasikan untuk membantu saudara-saudara di palestina. 

kita melihat kegembiraan dan kepuasan di wajah para ibu yang tulus ini, menciptakan momen yang sangat manusiawi dan menyentuh.

namun, seperti yang sering terjadi di dunia maya, respons netizen tidak selalu enak dibaca dan dilihat. 

meski banyak yang memberikan dukungan dan apresiasi atas aksi emak-emak tersebut, tak sedikit pula yang memberikan komentar pedas. 

ada yang mengusulkan agar dana lebih difokuskan untuk membantu masyarakat lokal, sementara yang lain mempertanyakan relevansi membantu negara lain di tengah masih banyaknya tantangan di dalam negeri.

komentar pedas tersebut membuka ruang untuk refleksi lebih dalam. apakah solidaritas harus terbatas pada batas-batas negara, atau apakah kita sebagai seseorang yang memiliki tanggung jawab untuk membantu saudara-saudara di luar negeri?

pertanyaan-pertanyaan ini tidak hanya mencerminkan kondisi sosial di bekasi, tetapi juga mencerminkan dilema global tentang solidaritas dan kepedulian.

sejumlah komentar yang muncul menyuarakan perspektif kritis terhadap penggalangan dana ini. ada yang mengemukakan bahwa masih banyak warga indonesia yang membutuhkan bantuan di seluruh negeri, dan fokus seharusnya lebih diberikan pada masalah internal. 

ini menggugah kesadaran akan ketidaksetaraan dan tantangan di tingkat lokal, sementara pada saat yang sama, menantang pemikiran tentang sejauh mana tanggung jawab kita sebagai masyarakat global.

bagaimana kita mengarahkan keseimbangan antara membantu mereka yang membutuhkan di dalam negeri dengan kewajiban moral terhadap sesama manusia di seluruh dunia?

sebagai tanggapan terhadap kritik yang muncul, beberapa netizen mengingatkan bahwa niat baik dari aksi ini tidak boleh diabaikan. 

mereka memperlihatkan bahwa bantuan dapat datang dalam berbagai bentuk, dan solidaritas dapat bersifat inklusif tanpa harus mengabaikan tanggung jawab lokal. 

peristiwa ini juga menyoroti tantangan dalam menyuarakan solidaritas global di tengah kondisi sosial yang kompleks. 

dalam peristiwa ini, bekasi bukan hanya sekadar nama sebuah kota, tetapi menjadi representasi dari kehangatan, kebersamaan, dan pertanyaan-pertanyaan yang mendalam tentang kemanusiaan. 

melalui penggalangan dana yang dilakukan oleh emak-emak bekasi, kita melihat bahwa solidaritas dapat tumbuh di tempat yang tak terduga dan melibatkan berbagai elemen masyarakat.(*)