BACAKORAN.CO - Pesawat komersil Keris Air PK-SGJ tipe ATR 72-600 mengalami kecelakaan di Danau Sipin, Jambi.

Kecelakaan ini terjadi pada Rabu (22/11/2023), sekitar pukul 09.00 WIB, tak lama setelah pesawat lepas landas dari Bandara Sultan Thaha Jambi.

Pesawat tersebut mengangkut 45 penumpang, yang beruntung berhasil diselamatkan oleh lebih dari 150 tim penyelamat yang tiba di lokasi kejadian dengan cepat.

Kecelakaan ini dipicu oleh kerusakan pada sistem bahan bakar pesawat, memaksa pilot untuk mengambil keputusan berani untuk mendarat darurat di Danau Sipin.

BACA JUGA:Gegara Penumpang Ini, Pesawat dari Batam Menuju Surabaya Tertunda, Ini loh Penyebabnya...

Petugas dari Basarnas, BPBD, Polarirud, dan angkasa pura bekerja sama dengan efisien dalam aksi penyelamatan, menunjukkan sinergi yang tinggi dalam situasi darurat.

Executive General Manager Bandar Udara Sultan Thaha, Siswanto, menyatakan bahwa peristiwa ini sebenarnya adalah bagian dari simulasi yang bertujuan untuk melatih koordinasi dan komunikasi antarpihak terkait.

Situasi ini merupakan simulasi yang kami lakukan untuk melatih respons cepat dan efektif dari semua pihak terlibat dalam penanganan kecelakaan pesawat.

BACA JUGA:Dinyatakan Meninggal, Jenazah Empat Awak Pesawat TNI AU yang Jatuh di Pasuruan Disemayamkan Disini

"Ini mencakup koordinasi tim, evakuasi, dan pemberian pertolongan medis," ujar Siswanto.

Simulasi ini tidak hanya menguji kemampuan teknis dalam menanggapi insiden pesawat.

Sekaligus juga menjadi wadah bagi semua pihak terkait untuk memastikan bahwa prosedur penyelamatan dapat dilaksanakan dengan baik.

Mulai dari cara menjangkau lokasi kejadian, melakukan evakuasi, hingga memberikan pertolongan medis kepada korban, semuanya menjadi fokus dalam latihan tersebut.

BACA JUGA:KSAU : Benar Dua Pesawat Tempur Super Tucano TNI AU Jatuh,Terbakar, Meledak

Para petugas yang terlibat dalam simulasi ini berperan aktif dan terampil, memberikan harapan bahwa dalam situasi nyata.

Respons cepat dan terkoordinasi dapat meminimalkan risiko serta menyelamatkan nyawa penumpang.

Simulasi ini juga menegaskan komitmen semua pihak yang terlibat dengan Bandara Sultan Thaha untuk menjaga keselamatan dan keamanan penerbangan di wilayah Provinsi Jambi.

Peristiwa ini, meskipun hanya simulasi, memberikan gambaran betapa pentingnya pelatihan rutin untuk menghadapi keadaan darurat.

BACA JUGA:Harga Avtur Naik Akibat Perang, Jadi Biang Kerok Tiket Pesawat Mahal

Kesigapan dan kerjasama semua pihak terkait menjadi kunci utama dalam menanggapi kecelakaan pesawat dengan efektif, sehingga keselamatan penumpang dapat tetap terjamin