Mau Tahu Hutang Baru Indonesia, Kali ini Totalnya Segini..

Menteri Keuangan Sri Mulyani--

BACAKORAN.CO - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mengurangi besaran utang negara, melampaui proyeksi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

Langkah ini sejalan dengan penerimaan negara yang terus menunjukkan tren positif.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa realisasi pembiayaan utang per akhir Oktober 2023 mencapai Rp203,6 triliun, menunjukkan penurunan sebesar 59,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Hal ini juga hanya sekitar 29,2% dari pagu APBN.

"Kita hanya merealisasikan pembiayaan utang sebesar Rp203,6 triliun hingga akhir Oktober. Ini jauh lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya," jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers Jumat (24/11/2023)

BACA JUGA:Slay Queen! Blackpink Tampil Bak Bangsawan dan Puteri Elsa di Kehidupan Nyata

Pembiayaan tersebut terinci menjadi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp185,4 triliun, mengalami penurunan sebesar 62,9% year on year, sementara pinjaman mencapai Rp18,2 triliun, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 159,7%.

Diketahui, APBN pada tahun ini mengalami defisit sebesar Rp700 miliar atau 0,003% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). 

Meski begitu, keseimbangan primer masih menunjukkan surplus sebesar Rp365,4 triliun.

Surplus APBN didukung oleh penerimaan negara yang mencapai Rp2.240,1 triliun, tumbuh sebesar 2,8% year on year. 

BACA JUGA:Tanpa Ampun! Meski Debutan Indonesia Masuk Grup Berat, STY Harus Kerja Keras, Ini Kata Ketum PSSI

Di sisi lain, belanja negara mengalami kontraksi sebesar 4,7% year on year, mencapai Rp2.240,8 triliun.

Pencapaian ini menunjukkan bahwa kebijakan fiskal yang diambil oleh pemerintahan Jokowi mampu menjaga keseimbangan antara penerimaan dan belanja negara.

Kondisi itu berhasil mengurangi tekanan utang yang sebelumnya membebani APBN. 

Mau Tahu Hutang Baru Indonesia, Kali ini Totalnya Segini..

Yudi

Yudi


bacakoran.co - pemerintahan mampu mengurangi besaran utang negara, melampaui proyeksi dalam anggaran . 

langkah ini sejalan dengan penerimaan negara yang terus menunjukkan tren positif.

menteri keuangan sri mulyani indrawati mengungkapkan bahwa realisasi pembiayaan utang per akhir oktober 2023 mencapai rp203,6 triliun, menunjukkan penurunan sebesar 59,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

hal ini juga hanya sekitar 29,2% dari pagu .

"kita hanya merealisasikan pembiayaan utang sebesar rp203,6 triliun hingga akhir oktober. ini jauh lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya," jelas sri mulyani dalam konferensi pers jumat (24/11/2023)

pembiayaan tersebut terinci menjadi penerbitan surat berharga negara (sbn) sebesar rp185,4 triliun, mengalami penurunan sebesar 62,9% year on year, sementara pinjaman mencapai rp18,2 triliun, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 159,7%.

diketahui, pada tahun ini mengalami defisit sebesar rp700 miliar atau 0,003% terhadap produk domestik bruto (pdb). 

meski begitu, keseimbangan primer masih menunjukkan surplus sebesar rp365,4 triliun.

surplus didukung oleh penerimaan negara yang mencapai rp2.240,1 triliun, tumbuh sebesar 2,8% year on year. 

di sisi lain, belanja negara mengalami kontraksi sebesar 4,7% year on year, mencapai rp2.240,8 triliun.

pencapaian ini menunjukkan bahwa kebijakan fiskal yang diambil oleh pemerintahan jokowi mampu menjaga keseimbangan antara penerimaan dan belanja negara.

kondisi itu berhasil mengurangi tekanan utang yang sebelumnya membebani apbn. 

ke depan tantangan tetap ada, namun langkah-langkah yang tepat dalam pengelolaan keuangan negara diharapkan dapat memperkuat posisi ekonomi indonesia.***

Tag
Share