- bekas. dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita dihadapkan pada berbagai kepercayaan dan praktik yang turun-temurun dari nenek moyang.

salah satu praktik yang menarik perhatian adalah penggunaan celana dalam bekas dalam konteks supranatural.

dalam kesempatan ini akan mengungkap enam khasiat gaib dari celana dalam bekas yang mungkin belum kamu ketahui?

1. sebagai media penglarisan usaha

menggunakan celana dalam bekas sebagai media , dapat dilakukan setelah menjalani ritual tertentu, yang diyakini dapat menjadi media penglarisan usaha.

baik itu usaha kuliner, toko kelontong, atau bahkan toko besi, celana dalam bekas dianggap memiliki energi yang mampu meningkatkan daya tarik barang dagangan.

adapun cara menggunakan celana dalam bekas sebagai media penglaris dagangan, yaitu celana tersebut sudah dirituali terlebih dahulu dengan mantra-mantra khusus.

lalu direndam dalam air, konon air rendaman tersebutlah yang nantinya digunakan sebagai bahan masakan.

ada juga yeng menggunakan air bekkas rendaman tersebut untuk mengepel lantai dagangan, mengelap etalase toko dan lain sebagainya.

2. media pelet jarak jauh

ritual pelet dengan menggunakan celana dalam bekas menjadi praktik sederhana namun efektif.

celana dalam yang digunakan untuk media ini adalah celana dalam dari orang yeng menjadi target yang habis dipakai dan belum dicuci.

kemudian celana dalam tersebut direndam dalam air yang sudah dicampur dengan kembang setaman. yang sebelumnya telah dibacakan mantara atau doa khusus /pelet.

ritual tersebut dilakukan pada malam hari, lebih bagus apabila dilakukan bertepan dengan weton kelahiran si target tersebut.

dalam menggukan media tersebut yaitu, air rendaman tadi diminum sedikit untuk menyatukan erginya.

sisa air tadi dapat disimpan didalam lemari pendingin agar dapat bertahan lama.

pakailah sedikit  untuk membasuh muka ketika akan menemui si target tersebut.

perlu diingat, jangan pernah membuang botol air tersebut dalam keadaan tertutup, sebab dapat mematikan jodohnya.

3. penangkal hujan dengan celana dalam bekas

dalam budaya jawa, terdapat ritual menarik untuk menunda datangnya hujan dengan melempar celana dalam ke atas genting rumah.

praktik ini biasanya dilakukan oleh mereka yang memiliki kepentingan atau hajatan tertentu.

seperti hajatan pesta kawinan, maka yang harus melakukan ritul tersebut adalah mempelai wanita itu sendiri, dengan cara melemparkan celana dalam bekas yang dipakinya keatas genting atau tenda pengatin.

4. mengembalikan pasangan yang minggat

bagaimana celana dalam bekas dapat menjadi media untuk mengembalikan pasangan yang pergi?

cara menggunakan yaitu dengan membakar celana dalam suami atai istri.

kemudian asap yang keluar dari pembakaran tersebut usapkan dengan kedua telapak tangan keseluruh bagian tubuh sembari membayangkan bahwa pasangan kita kembali seperti sedia kala.

ritual ini dilakukan pada malam selasa kliwon ketika hendak tidur.

lakukan ini dengan keyakinan yang kuat dan penuh harapan.

5. penolak serangan ilmu gaib

memakai celana dalam secara terbalik dianggap memiliki kekuatan untuk menolak serangan ilmu gaib.

sudah bukan menjadi rahasia umum lagi, kalau memakai celana dalam yang terbalik dianggap mampu menagkal energi negatif.

hal ini berhubungan dengan kepercayaan dan praktik yang berkaitan dengan penggunaan celana dalam sebagai ajimat tolak bala.

6. membuka aura atau pesona seksual

pesona alami seseorang tak hanya tergantung pada karisma, namun juga sensualitasnya.

sementara itu celana dalam bekas dapat juga digunakan untuk membuka aura atau pesona seksual seseorang.

hal ini lakukan dengan cara ketika hendak pergi, ada sebagian orang yang mempercai dalam penggunaannya yaitu dengan cara mengusapkan celana dalam yang dipakai ke wajah sebanyak tujuh kali.

dengan menggali lebih dalam ke dalam praktik-praktik ini, kita dapat memahami bagaimana kepercayaan dan kebudayaan yang secara turun-temurun masih saja memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari.

meskipun mungkin terdengar unik, kita dapat melihat betapa kuatnya keyakinan dan tradisi yang berkembang seiring waktu.(*)