bacakoran.co - , yang terkenal di wilayah kabupaten agam dan kabupaten tanah datar, sumatera barat, kembali heboh dengan kemarahan alamnya hari ini.

suara dentuman keras yang menggelegar mengawali ini, mengirimkan gelombang kepanikan di antara warga setempat. 

sebuah kejadian yang membuat kepanikan untuk warga sekitarnya, seiring hujan abu vulkanik yang mengguyur sungai pua dan sekitarnya.

dalam kejadian ini, sebuah nyawa terenggut, dan belasan pendaki gunung terjebak dalam beluk yang memuntahkan abu vulkaniknya.

dentuman keras yang membuyarkan kesunyian di kaki gunung marapi menjadi saksi bisu kepanikan warga.

putri seorang warga sungai pua, kabupaten agam, memberikan gambaran dramatis tentang momen tersebut.

hujan abu vulkanik yang menyusul erupsi membuat beberapa warga memilih mengungsi, sementara yang lain bertahan dalam keteduhan rumah mereka.

sementara itu, belasan pendaki yang pada saat itu berada di dekat puncak marapi menemui nasib tragis.

erupsi mengepung mereka, dan belasan nyawa menjadi taruhannya. satu di antara mereka, yashirli amri, seorang mahasiswi berusia 20 tahun asal batusangkar, menjadi korban yang meninggal dunia.

meski informasi ini masih simpang siur, kejadian ini menjadi cermin betapa rapuhnya eksistensi manusia di hadapan kekuatan alam.

data yang dihimpun menggambarkan dampak erupsi ini yang melanda beberapa daerah, termasuk agam, tanah datar, dan bukittinggi.

ahmad rifandi, perwakilan pvmbg pos pengamatan gunung marapi, menjelaskan bahwa erupsi ini berlangsung selama 4 menit 41 detik dengan ketinggian mencapai 30 mm.

saat ini, gunung marapi berada pada level 2, memicu peringatan bagi masyarakat dan pengunjung untuk menjauh dari radius 3 kilometer di sekitar gunung marapi.

dalam keterangannya, ahmad rifandi meminta agar masyarakat menjauh dari radius 3 kilometer di sekitar .

level 2 ini menjadi indikator bahaya, menuntut kewaspadaan ekstra terutama bagi mereka yang tinggal atau beraktivitas di sekitar wilayah tersebut.

erupsi kali ini tidak hanya menciptakan kepanikan di antara warga, tetapi juga menelan korban jiwa yang tak tergantikan.

mari bersama-sama merenung dan menjaga kelestarian alam, sambil memberikan penghormatan terakhir bagi mereka yang menjadi saksi bisu kemarahan gunung marapi.(*)