Waspada! Mycoplasma Pneumonia Terdeteksi di Indonesia, Kenali Gejala dan Pencegahannya

Ilustrasi anak terjangkit infeksi mycoplasma pneumoniae--

BACAKORAN.CO – Kasus Mycoplasma pneumonia terdeteksi di wilayah Indonesia.

Saat ini, pemerintah telah menerima laporan kasus Mycoplasma pneumoniae yang terjadi di DKI Jakarta.

Seluruh kasus infeksi yang diakibatkan bakteri yang dilaporkan menjangkiti pasien usia anak.

Laporan kasus anak yang terinfeksi Mycoplasma pneumoniae itu berdasarkan hasil tes polymerase chain reaction (PCR).

BACA JUGA:“Fungsi Vital Paru-paru:Fungsi Tubuh dan Perlindungannya terhadap Infeksi”

Untuk informasi, bakteri Mycoplasma pneumoniae diduga sebagai penyebab utama penyakit pneumonia 'misterius' pada anak-anak yang melonjak di Tiongkok.

"Sudah ada beberapa kasus dilaporkan di Jakarta anak terinfeksi mycoplasma," ujar Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, dr. Ngabila Salama, dikutip dari detikhealth.

Saat ini, katanya, beberapa anak yang positif terinfeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae sedang dirawat di rumah sakit (RS).

Namun, pihaknya masih merinci total jumlah dan lokasi penyebaran kasus tersebut.

BACA JUGA:Mom, Waspadai Tiga Jenis Infeksi Paru pada Anak

Lantas seperti apa gejalanya?

Dijelaskan dr Ngabila, gejala utama yang dialami oleh pasien Mycoplasma pneumoniae adalah sesak napas.

"Gejala utamanya sesak napas karena radang paru atau pneumonia. Kalau dia berat, kondisinya pasti dirawat inap karena butuh tatalaksana lebih lanjut," terang dr Ngabila.

Terkait masuknya Mycoplasma pneumoniae di Tanah Air, dr Ngabila mengimbau masyarakat, terutama orang tua untuk mewaspadai kemungkinan penularan infeksi.

BACA JUGA:Infeksi Saluran Pernapasan Atas di Zaman Sekarang ,Gejala, Pencegahan, dan Panduan Terkini untuk Kesehatan

"Pencegahan perlu digalakkan dengan perilaku hidup bersih dan sehat," cetusnya.

Masyarakat diimbau untuk kembali menggunakan masker saat berada di keramaian dan tempat umum, seperti sekolah, kantor, hingga ruangan tertutup.

Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Imran Pambudi mengatakan, pasien yang dilaporkan terinfeksi Mycoplasma pneumonia ditemukan dengan gejala ringan dan mendapatkan perawatan jalan.

Seluruh kasus ditemukan pada anak dengan usia di bawah 10 tahun.

BACA JUGA:Mengenal Lebih Jauh Penyakit Tipes: Infeksi Serius yang Harus Diwaspadai

Imran mengimbau masyarakat agar tidak panik.

“Kewaspadaan tetap diperlukan agar kasus penularan tidak semakin meluas,” ucapnya.
Upaya pencegahan penularan Mycoplasma pneumonia bisa dilakukan sesuai dengan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Penggunaan masker, katanya, masih sangat disarankan untuk mengurangi risiko penyakit pernapasan, termasuk penyakit akibat Mycoplasma pneumoniae.

Masyarakat diharapkan bisa menjaga jarak ketika sedang sakit dan tidak bepergian terlebih dahulu.

BACA JUGA:Paru-paru Kotor! Ini 7 Minuman Pembersih Secara Alami Biar Ngga Gampang Sesak Nafas

Apabila mengalami tanda dan gejala penyakit seperti batuk, sulit bernapas, serta demam diharapkan bisa segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan.

Gejala infeksi Mycoplasma pneumoniae bervariasi, namun terdapat beberapa gejala umum yaitu sebagai berikut:

Batuk Kering: Batuk persisten tanpa produksi lendir.

Demam: Peningkatan suhu tubuh yang seringkali datang dan pergi.

BACA JUGA:Ahli Hisap, Minum Air Rebusan Ini Ya, Biar Paru Paru Kamu Tetap Sehat Meski Sering Ngebul

Sakit Tenggorokan: Rasa sakit atau iritasi di tenggorokan.

Kesulitan Bernapas: Terutama pada aktivitas fisik.

Gejala Flu Umum: Seperti pilek, nyeri otot, dan lemas.

Sementara itu gejala yang timbul pada anak-anak di Tiongkok yakni bersin-bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, mata berair, kadang-kadang ada mengi (napas berbunyi).

Bahkan bisa menyebabkan muntah dan diare.

Waspada! Mycoplasma Pneumonia Terdeteksi di Indonesia, Kenali Gejala dan Pencegahannya

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – kasus mycoplasma pneumonia terdeteksi di wilayah indonesia.

saat ini, pemerintah telah menerima laporan kasus yang terjadi di dki jakarta.

seluruh yang diakibatkan bakteri yang dilaporkan menjangkiti pasien usia anak.

laporan kasus anak yang terinfeksi mycoplasma pneumoniae itu berdasarkan hasil tes polymerase chain reaction (pcr).



untuk informasi, bakteri mycoplasma pneumoniae diduga sebagai penyebab utama penyakit pneumonia 'misterius' pada anak-anak yang melonjak di tiongkok.

"sudah ada beberapa kasus dilaporkan di jakarta anak terinfeksi mycoplasma," ujar kepala seksi surveilans, epidemiologi, dan imunisasi dinkes dki jakarta, dr. ngabila salama, dikutip dari detikhealth.

saat ini, katanya, beberapa anak yang positif terinfeksi bakteri mycoplasma pneumoniae sedang dirawat di rumah sakit (rs).

namun, pihaknya masih merinci total jumlah dan lokasi penyebaran kasus tersebut.



lantas seperti apa gejalanya?

dijelaskan dr ngabila, gejala utama yang dialami oleh pasien mycoplasma pneumoniae adalah sesak napas.

"gejala utamanya sesak napas karena radang paru atau pneumonia. kalau dia berat, kondisinya pasti dirawat inap karena butuh tatalaksana lebih lanjut," terang dr ngabila.

terkait masuknya mycoplasma pneumoniae di tanah air, dr ngabila mengimbau masyarakat, terutama orang tua untuk mewaspadai kemungkinan penularan infeksi.



"pencegahan perlu digalakkan dengan perilaku hidup bersih dan sehat," cetusnya.

masyarakat diimbau untuk kembali menggunakan masker saat berada di keramaian dan tempat umum, seperti sekolah, kantor, hingga ruangan tertutup.

sementara itu, direktur pencegahan dan pengendalian penyakit menular kementerian kesehatan imran pambudi mengatakan, pasien yang dilaporkan terinfeksi mycoplasma pneumonia ditemukan dengan gejala ringan dan mendapatkan perawatan jalan.

seluruh kasus ditemukan pada anak dengan usia di bawah 10 tahun.



imran mengimbau masyarakat agar tidak panik.

“kewaspadaan tetap diperlukan agar kasus penularan tidak semakin meluas,” ucapnya.
upaya pencegahan penularan mycoplasma pneumonia bisa dilakukan sesuai dengan rekomendasi dari organisasi kesehatan dunia (who).

penggunaan masker, katanya, masih sangat disarankan untuk mengurangi risiko penyakit pernapasan, termasuk penyakit akibat mycoplasma pneumoniae.

masyarakat diharapkan bisa menjaga jarak ketika sedang sakit dan tidak bepergian terlebih dahulu.

apabila mengalami tanda dan gejala penyakit seperti batuk, sulit bernapas, serta demam diharapkan bisa segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan.

gejala infeksi mycoplasma pneumoniae bervariasi, namun terdapat beberapa gejala umum yaitu sebagai berikut:

batuk kering: batuk persisten tanpa produksi lendir.

demam: peningkatan suhu tubuh yang seringkali datang dan pergi.



sakit tenggorokan: rasa sakit atau iritasi di tenggorokan.

kesulitan bernapas: terutama pada aktivitas fisik.

gejala flu umum: seperti pilek, nyeri otot, dan lemas.

sementara itu gejala yang timbul pada anak-anak di tiongkok yakni bersin-bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, mata berair, kadang-kadang ada mengi (napas berbunyi).

bahkan bisa menyebabkan muntah dan diare.

Tag
Share