Hemm, Mengapa Turki Menolak Rencana 'Zona Penyangga' untuk Gaza?
Presiden Tayyip Erdogan--
BACAKORAN.CO - ANKARA, Turki menolak rencana untuk membangun zona penyangga pasca-perang di Gaza karena akan tidak menghormati Palestina, Presiden Tayyip Erdogan seperti dikutip pada hari Rabu (6/12).
Pekan lalu Israel telah menyampaikan rencana untuk zona penyangga (buffer zone) ke beberapa negara Arab dan Turki.
Berbicara kepada wartawan dalam penerbangan dari Doha, Erdogan mengatakan pemerintahan dan masa depan Gaza setelah perang akan diputuskan oleh Palestina sendiri.
"Saya menganggap bahkan perdebatan rencana (zona penyangga) ini tidak menghormati saudara-saudara Palestina saya. Bagi kami, ini bukan rencana yang dapat diperdebatkan, dipertimbangkan, atau didiskusikan," kata kantor Erdogan mengutipnya.
BACA JUGA:Perang Israel vs Hamas Kian Meluas! Setelah Turki, Kini China Kirim Enam Kapal Perang ke Palestina
Menyerukan Israel untuk menyerahkan kembali wilayah yang didudukinya dan mengakhiri permukiman di wilayah-wilayah itu, dia berkata: "Israel harus menghapus para teroris – yang dipasarkan ke dunia sebagai pemukim – dari rumah-rumah dan tanah-tanah itu, dan berpikir tentang bagaimana ia dapat membangun masa depan yang damai dengan Palestina. "
Ankara telah mengkritik tajam kampanye militer Israel di Gaza, mendukung solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina dan menjadi tuan rumah bagi beberapa anggota kelompok militan Palestina Hamas.
Tidak seperti kebanyakan sekutu NATO dan beberapa negara Arab, mereka tidak memandang Hamas sebagai kelompok teroris.
BACA JUGA:Hagia Sophia, Masjid Ikonik di Turki Yang Dulunya Gereja Ortodoks Terbesar di Dunia
Erdogan mengatakan Israel telah menjadi "anak manja Barat", dan menyalahkan dukungan Barat untuk Israel atas situasi di wilayah tersebut.
Ditanya tentang laporan bahwa para pejabat Israel ingin memburu anggota Hamas di negara lain, Erdogan mengatakan melakukan operasi semacam itu di Turki akan memiliki konsekuensi "sangat serius".
"Jika mereka melakukan kesalahan seperti itu, mereka harus tahu bahwa mereka akan membayar harga untuk hal ini dengan sangat, sangat berat," katanya.
BACA JUGA:Anggota Kongres AS dan Pemilihnya Berbeda dalam Dukungan Terhadap Perang di Gaza.
Erdogan mengatakan Turki dan Qatar ingin membangun kembali Gaza dan bahwa Turki siap untuk bertindak sebagai penjamin atau menjadi tuan rumah konferensi perdamaian. (mo)