Ulat Gerayak 'Hantui' Petani Jagung, Ini Langkah Membasminya Menurut Petugas Pengendali Hama

HAMA : Monitoring yang dilakukan petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan Dinas Pertanian temukan serangan hama ulat gerayak di lahan pertanian di Inderalaya Utara (foto : Andika/sumatera ekspres.id --

BACAKORAN. CO -- Setelah menunda masa tanam akibat kemarau panjang,  petani jagung di Kebupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan mulai menggarap lahannya.

Namun kini masalah baru muncul, beberapa lahan di Kelurahan Indralaya Indah Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir yang sudah di tumbuhi tanaman jagung di serang hama ulat gerayak.  

Diduga ulat gerayak cepat berkembang biak akibat hujan yang mulai sering turun sehingga tanah menjadi lembab. Ditambah mulai banyaknya gulma yang ikut tumbuh di lahan petani.

Serangan hama ulat gerayak ini 'menghantui' petani jagung karena bisa membuat gagal panen. Hama itu menyerang batang, daun dan pucuk tanaman jagung.

Jika dibiarkan hama ulat gerayak atau Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) itu akan dapat merusak, menganggu kehidupan dan menyebabkan tanaman jagung mati sebelum sempat berbuah.

"Banyak tanaman jagung yang mulai tumbuh, daunnya habis di makan ulat. Ada juga yang patah dan berlubang. Akibatnya tanaman tidak subur dan terlihat  kerdil,"kata salah satu petani di Inderalaya Utara.

Petugas  pengendali hama Dinas Pertanian Ogan Ilir, Desi Dwi Juliana, SP yang melakukan monitoring di lahan jagung petani di kelurahan Indralaya Indah mengakui menemukan lahan pertanan jagung yang di serang hama ulat gerayak.

"Kami melakukan pengecekan OPT tanaman di hamparan lahan jagung varietas pertiwi seluas 1 hektar. Pada masa tanam 35-40 hari setelah tanamHST," katanya.

"Berdasarkan hasil monitoring, kita temukan hama Ulat Grayak Frugiperda dengan luas serangan 0,25 hektar  dan intensitas serangan 3,6%," paparnya.

Menurutnyah hama yang dikenal dengan nama latin Spodoptera Frugiperda ini menyerang sejak awal tanam sampai masa generatif.

"Gejala serangan ulat gerayak ini ditandai dengan adanya bekas gigitan pada daun muda yang masih menggulung disertai serbuk kasar seperti serbuk gergaji,"urainya.  

Pihaknya menyarankan petani jagung untuk segera melakukan beberapa langkah agar serangan hama tidak bertambah parah.

"Pengendalian hama dapat dilakukan dengan beberapa langkah pencegahan. Mulai dari pengambilan kelompok telur dan larva ulat gerayak yang ditemukan lalu dimusnahkan,"ujarnya.

"Juga dapat dengan pemasangan perangkap cahaya (light trap) untuk mendeteksi keberadaan ngengat," tukasnya.

Kemudian kata dia untuk pengendalian lebih lanjut menggunakan Bioinsektisida Bacillus thuringiensis atau insektisida nabati dari ekstrak daun nimba.

"Jika luas dan intensitas serangan meningkat, lakukan cara pengendalian dengan insektisida kimia berbahan aktif Emamektin Benzoat,"katanya.

Dia menambahkan pengendalian hama dengan insektisida ini tetap  berpedoman pada prinsip 6 tepat. Tepat jenis, tepat sasaran, tepat dosis, tepat cara, tepat waktu, dan tepat mutu.

"Setelah itu lakukan sanitasi lingkungan dari gulma,serta pantau rutin dan monitoring lanjutan untuk memeriksa perkembangan OPT," pungkasnya.

Ulat Gerayak 'Hantui' Petani Jagung, Ini Langkah Membasminya Menurut Petugas Pengendali Hama

Andika Pratama

Doni Bae


bacakoran. co -- setelah menunda masa tanam akibat kemarau panjang,  petani jagung di kebupaten ogan ilir sumatera selatan mulai menggarap lahannya.

namun kini masalah baru muncul, beberapa lahan di kelurahan indralaya indah kecamatan indralaya, kabupaten ogan ilir yang sudah di tumbuhi tanaman jagung di serang hama ulat gerayak.  

diduga ulat gerayak cepat berkembang biak akibat hujan yang mulai sering turun sehingga tanah menjadi lembab. ditambah mulai banyaknya gulma yang ikut tumbuh di lahan petani.

serangan hama ulat gerayak ini 'menghantui' petani jagung karena bisa membuat gagal panen. hama itu menyerang batang, daun dan pucuk tanaman jagung.

jika dibiarkan hama ulat gerayak atau organisme pengganggu tumbuhan (opt) itu akan dapat merusak, menganggu kehidupan dan menyebabkan tanaman jagung mati sebelum sempat berbuah.

"banyak tanaman jagung yang mulai tumbuh, daunnya habis di makan ulat. ada juga yang patah dan berlubang. akibatnya tanaman tidak subur dan terlihat  kerdil,"kata salah satu petani di inderalaya utara.

petugas  pengendali hama dinas pertanian ogan ilir, desi dwi juliana, sp yang melakukan monitoring di lahan jagung petani di kelurahan indralaya indah mengakui menemukan lahan pertanan jagung yang di serang hama ulat gerayak.

"kami melakukan pengecekan opt tanaman di hamparan lahan jagung varietas pertiwi seluas 1 hektar. pada masa tanam 35-40 hari setelah tanamhst," katanya.

"berdasarkan hasil monitoring, kita temukan hama ulat grayak frugiperda dengan luas serangan 0,25 hektar  dan intensitas serangan 3,6%," paparnya.

menurutnyah hama yang dikenal dengan nama latin spodoptera frugiperda ini menyerang sejak awal tanam sampai masa generatif.

"gejala serangan ulat gerayak ini ditandai dengan adanya bekas gigitan pada daun muda yang masih menggulung disertai serbuk kasar seperti serbuk gergaji,"urainya.  

pihaknya menyarankan petani jagung untuk segera melakukan beberapa langkah agar serangan hama tidak bertambah parah.

"pengendalian hama dapat dilakukan dengan beberapa langkah pencegahan. mulai dari pengambilan kelompok telur dan larva ulat gerayak yang ditemukan lalu dimusnahkan,"ujarnya.

"juga dapat dengan pemasangan perangkap cahaya (light trap) untuk mendeteksi keberadaan ngengat," tukasnya.

kemudian kata dia untuk pengendalian lebih lanjut menggunakan bioinsektisida bacillus thuringiensis atau insektisida nabati dari ekstrak daun nimba.

"jika luas dan intensitas serangan meningkat, lakukan cara pengendalian dengan insektisida kimia berbahan aktif emamektin benzoat,"katanya.

dia menambahkan pengendalian hama dengan insektisida ini tetap  berpedoman pada prinsip 6 tepat. tepat jenis, tepat sasaran, tepat dosis, tepat cara, tepat waktu, dan tepat mutu.

"setelah itu lakukan sanitasi lingkungan dari gulma,serta pantau rutin dan monitoring lanjutan untuk memeriksa perkembangan opt," pungkasnya.

Tag
Share