bacakoran.co

Jangan Malas! Ini Kewajiban Muslim dalam Mencari Rezeki yang Halal, Menurut kitab Mukhtarul Hadis

muslim wajib mencari rezeki halal-cahayaislam.id-

Untuk suami dan istri masalah mencari nafkah ekonomi itu masalah yg cukup serius

Jadi harus dibicarakan baik baik dan diperhatikan akan kehalalannya.

Tidak ada kaitan tawakal dengan menjnggaljan pekerjaan.

Tawakal itu urusan hati, bukan urusan kerja.

Tawakal yang bener itu adalah dengan hati.

Hatinya jangan berharap pada pekerjaan,

cukup dipenuhi dengan keyakinan percaya sama Allah.

Jangan berfikir tidak perlu bekerja sebab rezeki itu Allah aturkan, tidak begitu sobat!

Hati dia dipenuhi percaya kepada Allah tapi anggota badan tetap harus bekerja

Tawakal yang salah adalah tawakal dengan anggota badan

Maksudnya adalah anggota badannya ga kerja.

Bekerjalah kamu dengan badanmu

seakan akan kamu tidak punya hati untuk bertawakal

Dan bertawakalah kamu dengan hatimu

sekan akan kamu tidak punya anggota badan untuk bekerja

Jangan Malas! Ini Kewajiban Muslim dalam Mencari Rezeki yang Halal, Menurut kitab Mukhtarul Hadis

Ainun

Deby Tri


bacakoran.co -  wajib dalam mencari harus halal.

di kitab mukhtarul hadis, bab hadis ke 35.

tentang kewajiban mencari yang halal, saw bersabda

"mencari yang itu hukumnya bagi setiap muslim." hadist hasan ra.

kalau seandainya lambung kita di berikan minuman makanan yang halal,

maka anggota badan kita itu akan taat mau tidak mau. 

maka salah satu sebab kita susah menjalankan ketaatan,

di karena kan apa yang menjadi darah daging kita itu haram. 

perhatikan rezeki yang didapat,

sebab makanan atau rezeki yang masuk itu adalah penentu dalam ketaatan tubuh kita.

kalau seandainya tubuh kita diisi makanan yang halal

itu akan dimudahkan menjalankan ketaatan dengan sendirinya.

kalau anak diberikan dari harta yg halal

insya allah kedua orangtuanya lebih mudah mendidiknya, begitupun sebaliknya.

hadits ini menjelaskan tentang kewajiban seseorang untuk bekerja,

maka hukumnya bekerja itu wajib, ini adalah dalil yang menjadikan keharusan

untuk kita mencari dunia juga, untuk mencari yang halal.  

maka kewajiban bagi setiap kepala keluarga untuk mencari rezeki yang halal,

tidak ibadah siang dan malam terus menerus

tanpa mencari rezeki yang halal untuk keluarga sehingga keluarga terlantar.

sobat 80% perceraian disebab kan oleh ekonomi. 

untuk suami dan istri masalah mencari nafkah ekonomi itu masalah yg cukup serius

jadi harus dibicarakan baik baik dan diperhatikan akan kehalalannya.

tidak ada kaitan tawakal dengan menjnggaljan pekerjaan.

tawakal itu urusan hati, bukan urusan kerja.

tawakal yang bener itu adalah dengan hati.

hatinya jangan berharap pada pekerjaan,

cukup dipenuhi dengan keyakinan percaya sama allah.

jangan berfikir tidak perlu bekerja sebab rezeki itu allah aturkan, tidak begitu sobat!

hati dia dipenuhi percaya kepada allah tapi anggota badan tetap harus bekerja

tawakal yang salah adalah tawakal dengan anggota badan

maksudnya adalah anggota badannya ga kerja.

bekerjalah kamu dengan badanmu

seakan akan kamu tidak punya hati untuk bertawakal

dan bertawakalah kamu dengan hatimu

sekan akan kamu tidak punya anggota badan untuk bekerja

faedah hadits ini :

1. bagi setiap mukmin harus bersegera.

wajib untuk mencari makanan dari harta yang halal,

jangan sampai kamu makan kecuali yg halal,

jangan juga ngasih kepada siapapun yang dia nafkahi kecuali dari harta yang halal.

kehalalan harta menjadi tolak ukur nomor 1 dalam mencari nafkah.

jangan halal haram hantam, tapi

halal harus hantam, yg haram dan syubhat jangan

2. jauhi daripada memakan sesuatu yang kita yakini itu haram.

bahkan syubhatpun jauhi, jangan sampai harta yg kita dapat

mencelakai diri kita dan keluarga kita.

saat kita meninggalkan sesuatu karena allah,

maka allah akan cukupkan kita, karena kita meninggalkannya karena allah.

kalau isinya allah tidak suka, ya tinggalkan sobat!

bukan untuk siapapun tapi untuk allah.

kuatkan hati kita bahwa ada allah yang mencukupi.

butuh hati yang kuat untuk meninggalkan sesuatu yang istimewa.

3. tawakal kepada allah itu tidak berarti meninggalkan pekerjaan.

yang menjadi sebab pekerjaan itu terlaksana.

karena tidak ada relasi antara tawakal dan meninggalkan pekerjaan

yang menjadi sebab akan tercapainya suatu yang diinginkan.

kita meninggalkan versi yang terbaiknya kita atau ternyaman untuk kita

karena allah, nanti dikemudian hari allah akan ganti yang terbaik juga untuk kita.

Tag
Share