WOW! Ini Bukti Warga Indonesia Doyan Belanja, Peredaran Uang Momen Libur Nataru Tembus Segini

Momen libur nataru dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai aktivitas seperti berbelanja, makan-makan hingga liburan.--freepik @ijeab

BACAKORAN.CO – Momen libur panjang akhir tahun dalam rangka Natal dan tahun baru (nataru) dimanfaatkan masyarakat untuk melakukan sejumlah aktivitas.

Mulai dari berbelanja, makan-makan, liburan bareng keluarga ke tempat-tempat wisata hingga mudik ke kampung halaman.

Tingginya mobilitas masyarakat berdampak pada potensi peredaran uang yang diprediksi akan meningkat signifikan.

Jika pada tahun lalu tambahan uang beredar sekitar 8,3 persen, maka pada momen nataru tahun ini diperkirakan tumbuh sekitar 10 - 15 persen.

BACA JUGA:Libur Nataru, Kendaraan Melintas Tol Sumatera Tembus 418.419 Unit, Terbanyak Tujuan Daerah Ini

Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan, meningkatnya peredaran uang di masyarakat lantaran faktor pendapatan akhir tahun dan libur panjang.

Biasanya, terang Nailul Huda, saat momen itu konsumsi rumah tangga akan meningkat.

“Terutama konsumsi ritel seperti makanan dan pakaian,” ujarnya.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang menyebut jumlah warga yang akan melaksanakan liburan Nataru tahun ini diperkirakan mencapai 107 juta orang.

BACA JUGA:Antisipasi Kemacetan! Dishub Sumsel Ungkap 10 Titik Rawan Macet di Palembang Menjelang Libur Nataru 2023

Jika diasumsikan seperti mudik Idulfitri dimana setiap keluarga rata-rata mengalokasikan Rp3 juta untuk dibelanjakan, potensi perputaran uang selama libur nataru diperkirakan mencapai Rp80,25 triliun.

”Jumlah ini berpotensi lebih. Namun, kita hitung yang paling moderat saja, yang paling minimal kita perkirakan perputaran mencapai Rp 80 triliun,” ujar Sarman dikutip dari Jawapos.com.

Perputaran uang selama nataru, lanjutnya, akan mampu mengangkat pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2023 hingga mencapai di atas 5 persen lebih.

”Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023 bisa bertahan di angka 5 persen,” ucapnya.

WOW! Ini Bukti Warga Indonesia Doyan Belanja, Peredaran Uang Momen Libur Nataru Tembus Segini

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – momen libur panjang akhir tahun dalam rangka natal dan tahun baru () dimanfaatkan masyarakat untuk melakukan sejumlah aktivitas.

mulai dari berbelanja, makan-makan, liburan bareng keluarga ke tempat-tempat wisata hingga mudik ke kampung halaman.

tingginya mobilitas masyarakat berdampak pada potensi yang diprediksi akan meningkat signifikan.

jika pada tahun lalu tambahan uang beredar sekitar 8,3 persen, maka pada momen nataru tahun ini diperkirakan tumbuh sekitar 10 - 15 persen.

direktur ekonomi digital center of economic and law studies (celios) nailul huda mengatakan, meningkatnya peredaran uang di masyarakat lantaran faktor pendapatan akhir tahun dan libur panjang.

biasanya, terang nailul huda, saat momen itu konsumsi rumah tangga akan meningkat.

“terutama konsumsi ritel seperti makanan dan pakaian,” ujarnya.

wakil ketua umum kadin indonesia bidang pengembangan otonomi daerah sarman simanjorang menyebut jumlah warga yang akan melaksanakan liburan nataru tahun ini diperkirakan mencapai 107 juta orang.

jika diasumsikan seperti mudik idulfitri dimana setiap keluarga rata-rata mengalokasikan rp3 juta untuk dibelanjakan, potensi perputaran uang selama libur nataru diperkirakan mencapai rp80,25 triliun.

”jumlah ini berpotensi lebih. namun, kita hitung yang paling moderat saja, yang paling minimal kita perkirakan perputaran mencapai rp 80 triliun,” ujar sarman dikutip dari jawapos.com.

perputaran uang selama nataru, lanjutnya, akan mampu mengangkat pertumbuhan ekonomi kuartal iv 2023 hingga mencapai di atas 5 persen lebih.

”sehingga pertumbuhan ekonomi indonesia 2023 bisa bertahan di angka 5 persen,” ucapnya.

menurut sarman, ada sejumlah sektor yang mendapat “berkah” ekonomi selama nataru.

di antaranya, pariwisata beserta turunannya seperti hotel, vila, motel, apartemen, kafe, restoran, pusat perbelanjaan atau mal,

lalu pusat hiburan dan wisata, kuliner khas daerah, pusat oleh-oleh, dan aneka produk usaha mikro kecil menengah (umkm), termasuk warung dan minimarket.

pun sektor transportasi seperti penerbangan, travel, bus, dan kereta api.

sektor lainnya, ada logistik dan jasa pengiriman.

kemudian sektor ritel food dan fashion.,” urainya.

Tag
Share