bacakoran.co- diceritakan di dalam bahwa, hawa nya qabil memaksa pada qabil untuk membunuh habil. maka dilakukan tindakan pembunuhan itu oleh qabil terhadap habil.
di dalam al-qur'an, allah mengkisahkan dua putra nabi adam melakukan ibadah yang sama namun hanya satu yang diterima oleh allah.
“ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putra adam (qabil dan habil) dengan sebenarnya. ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah satunya dan tidak diterima dari yang lainnya. maka berkata yang tidak diterima kurbannya, ‘sungguh aku akan membunuhmu’. dan berkata yang diterima kurbannya, ‘sesungguhnya allah hanya menerima kurban dari orang-orang bertakwa.'"( ayat 27).
sejarah pembunuhan ini menjadi sejarah dosa kepadanya hingga saat ini dia tetap menjadi perbuatan dosa.
tidak mungkin di zaman ini kalau ada orang yang dia mengajak kepada pembunuhan, atau menyetujui tentang berlakunya pembunuhan, lalu akan bertukar pembunuhan itu daripada perbuatan dosa dan berubah menjadi perbuatan yang tidak berdosa, itu tidak mungkin.
dahulu ketika 2 putra nabi , yang pembunuhnya itu adalah qabil, waktu dia akan membunuh saudaranya di dalam benak dia dengan membunuh saudaranya dia akan meraih obsesinya. dan apa yang dia inginkan pasti akan tercapai.
sehingga itu yang memacu dia untuk melakukan pembunuhan terhadap saudaranya demi mencapai apa yang dia inginkan dan ia kejar.
akan tetapi, ternyata yang dia lakukan itu tidak membuat dia berhasil untuk meraih obsesinya.
oleh sebab itu, kadang-kadang manusia ini dipengaruhi oleh khayalannya, fikirannya sendiri untuk mencapai kapada apa saja yang menjadi ambisinya.
ternyata pada hakekatnya apa yang difikirkan dan diambisikannya hanya sekadar khayalan yang tidak mungkin sampai kepada hakikat yang diinginkan daripada ambisi tersebut.
dan apa yang didapat qabil sang pembunuh tersebut, obsesinya tak ia raih yang ia dapat kesusahan dan derita sepanjang hidupnya.
dan setelah itu semua tidak terjadi pembunuhan di muka bumi sampai hari kiamat melainkan qabil turut menanggung dosanya pula.
sebab dia yang mencontohkan kepada umat manusia cara membunuh.
dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa kadang-kadang keinginan manusia itu tidak dikawal ataupun di kontrol.
kadang-kadang boleh membawa kepada diri manusia itu sendiri kepada kebinasaan terhadap dirinya. karena semata-mata ingin memenuhi keinginannya.
apa gerangan neraca (tolak ukur) yang benar, yang dengan neraca tersebut seorang manusia dia bisa mengukur kalo suatu hal itu memberikan manfaat atau hal lain memberikan bahaya.
bagaimana cara kita menilai dan mengukurnya dengan neraca yang benar?
maka allah swt memberikan alat kepada manusia yaitu pandangaran, penglihatan dan akal untuk memahaminya apa yang diperintah allah kepadanya.
("buat ini", "jangan buat ini dan itu").
bersama dengan menggunakan secara bijak dengan baik akal, penglihatan mata dan pendengaran dan bersama itu semua dengan ta'lim dan didikan darimaka manusia akan mengetahui apa yang baik baginya dan apa yang buruk.
dan bagian daripada rahmatnya allah swt kepada manusia ini dianugrahkan oleh allah alat-alat untuk memahami seperti mata penglihatan, dan juga akal fikiran untuk memahami diberikan oleh allah swt bimbingan dan panduan yang bagi mereka mengikuti bimbingan dan panduannya allah petunjukkan allah, maka dia tidak akan mungkin sesal.
dan juga untuk memberikan neraca yang benar ini, allah swt mengutus nabi demi nabi. setelah datang satu rasul datang rasul, nabi yang lain hingga ditutup dengan nabi dan rasul yakni nabi nabi yang paling mulia. beliau diutus oleh allah dengan membawa rahmat kepada seluruh alam.
barangsiapa yang beriman kepada dan nabi dan mengikutinya maka dia akan mendapatkan rahmat dari allah, dunia akhirat dan keberuntungan.
barangsiapa yang tidak mengikuti dan tidak beriman kepada sang nabi.
maka rahmatnya di dunia dengan diberikan penundaan dan kesempatan mungkin kelak dia akan beriman dan bertobat dan akan mengikut daripada nabi muhammad saw sebelum dia dikembalikan ke akhirat.
karena baginda rasulullah itu diutus dengan membawa metonologi untuk melarang berbuat kezhaliman, melarang menodai orang lain bahkan mengajak manusia untuk saling hormat menghormati dan menegakkan keadilan juga kebaikan.
dan ajaran nabi muhammad mengajarkan kepada kita, bertetangga dengan baik hidup bersama-sama di masyarakat, harmonis dengan baik dan diajarkan juga untuk memberikan maaf dan memaklumi dan memaafkan dan tidak banyak menuntut kepada orang lain.
dan betapa indahnya ajaran yang dibawa rasulullah ini.
di dalam menjalankan dakwah ini, baginda rasulullah berhadapan dengan macam-macam dugaan, rintangan dan tantangan yang dilalui begitu berat oleh baginda rasulullah saw. sehingga ada yang ingin membunuh daripada nabi.
bahkan ada yang berusaha untuk mendekati sedekat dekatnya dengan segala cara untuk membantai nabi muhammad saw.
akan tetapi sikap beliau kepada mereka ini, masih menyikapi dengan rahmah, mendoakan kepada allah untuk mereka supaya mendapatakan hidayah dan ramai daripada mereka yang banyak mendapatkan hidayah disebabkan oleh karena doa nabi, tanpa membalasnya, menghukumnya, memenjarakannya, ataupun tanpa membalas dengan pembunuhan kepada mereka.
wallahua'lam bishowab.***