bacakoran.co- pemimpin wanita pada masanya ini adalah putri ke 4 dari shallallahu alaihi wassalam, dan ibunya adalah ummul mukminin khadijah binti khuwalid.
sesungguhnya allah subhanahu wa ta’ala menghendaki kelahiran fatimah pada 20 yang mendekati tahun ke 5 sebelum muhammad diangkat menjadi rasul.
itu bertepatan dengan peristiwa besar yaitu ditunjuknya rasulullah sebagai menengah ketika terjadi perselisihan antara suku quraisy tentang siapa yang berhak meletakan kembali setelah diperbaharui.
dengan kecerdasan akalnya beliau mampu memecahkan persoalan yang hampir menjadikan peperangan diantara kabilah-kabilah yang ada di .
kelahiran disambut gembira oleh rasulullahu alaihi wassalam dengan memberikan nama fathimah dan julakannya az-zahra, sedangkan kunyahnya adalah ummu abiha (ibu dari bapaknya).
dikutip dari pada 26 desember 2023, mengatakan bahwa sayyidah fathimah, ia putri yang mirip dengan ayahnya, ketika menginjak usia 5 tahun terjadi peristiwa besar terhadap ayahnya yaitu turunnya wahyu dan tugas berat yang diemban oleh ayahnya. dan ia juga menyaksikan kaum kafir melancarkan gangguan kepada ayahnya. sampai cobaan yang berat dengan meninggal ibunya khadijah. ia sangat pun sedih dengan kematian ibunya.
pada saat kaum hijrah ke madinah, fathimah dan kakaknya tetap tinggal di sampai nabi mengutus orang untuk menjemputnya.
setelah rasulullah shallallahu alaihi wassalam menikah dengan , para sahabat berusaha meminag fathimah.
dan maju lebih dahulu untuk meminang tapi nabi menolak dengan lemah lembut.
lalau datang kepada rasulullah untuk melamar,
lalu ketika nabi bertanya, “apakah engkau mempunyai sesuatu?”,
"tidak ada ya rasulullah,” jawab ali
“dimana pakaian perangmu yang hitam, yang saya berikan kepadamu,” tanya beliau.
“masih ada padaku wahai rasulullah,” jawab ali.
“berikan itu kepadanya (fatihmah) sebagai mahar,”. kata beliau.
lalu ali bergegas pulang dan membawa baju besinya, lalu nabi menyuruh menjualnya dan baju besi itu dijual kepada seharga 470 dirham, kemudian diberikan kepada rasulullah dan diserahkan kepada untuk membeli perlengkapan pengantin.
kaum muslim merasa gembira atas perkawinan fathimah dan ali bin abi thalib, setelah setahun menikah lalu dikaruniai anak bernama dan saat hasan genap berusia 1 tahun lahirlah pada bulan sya’ban tahun ke 4 h.
pada tahun kelima h ia melahirkan anak perempuan bernama dan yang terakhir benama .
rasulullah sangat menyayangi fathimah, setelah rasulullah bepergian ia lebih dulu menemui fathimah sebelum menemui istri-istrinya.
aisyah berkata, ”aku tidak melihat seseorang yang perkataannya dan pembicaraannya yang menyerupai rasulullah selain fathimah, jika ia datang mengunjungi rasulullah, rasulullah berdiri lalu menciumnya dan menyambut dengan hangat, begitu juga sebaliknya yang diperbuat fathimah bila rasulullah dating mengunjunginya.”.
rasulullah mengungkapkan rasa cintanya kepada putrinya takala diatas mimbar:
”sungguh fathima bagian dariku, siapa yang membuatnya berarti membuat aku marah”. dan dalam riwayat lain disebutkan,” fathimah bagian dariku, aku merasa terganggu bila ia diganggu dan aku merasa sakit jika ia disakiti.”.
setelah rasulullah shallallahu alaihi wasalam menjalankan haji wada’ dan ketika ia melihat fathima,
beliau menemuinya dengan ramah sambil berkata,
”selamat datang wahai putriku”. lalu beliau menyuruh duduk disamping kanannya dan membisikan sesuatu, sehingga fathimah menangis dengan tangisan yang keras, tak kala fathimah sedih lalu beliau membisikan sesuatu kepadanya yang menyebabkan fathimah tersenyum.
takala aisyah bertanya tentang apa yang dibisiknnya lalu fathimah menjawab, ”saya tak ingin membuka rahasia”.
setelah rasulullah wafat, aisyah bertanya lagi kepada fathimah tentang apa yang dibisikan rasulullah kepadanya sehingga membuat fathimah menangis dan tersenyum.
lalu fathimah menjawab,” adapun yang beliau katakan kepada saya pertama kali adalah beliau memberitahu bahwa sesungguhnya telah membacakan al-qura’an dengan hapalan kepada beliau setiap tahun sekali, sekarang dia membacakannya setahun 2 kali,
lalu beliau berkata “sungguh saya melihat ajalku telah dekat, maka bertakwalah dan bersabarlah, sebaik baiknya salaf (pendahulu) untukmu adalah aku.”.
maka akupun menangis yang engkau lihat saat kesedihanku. dan saat beliau membisikan yang kedua kali,
beliau berkata,” wahai fathimah apakah engkau tidak suka menjadi penghulu wanita-wanita penghuni surga dan engkau adalah orang pertama dari keluargaku yang akan menyusulku”. kemudian saya tertawa.
tatkala 6 bulan sejak wafatnya rasulullah shallallahu alaihi wassalam, fathimah jatuh sakit, namun ia merasa gembira karena kabar gembira yang diterima dari ayahnya. tak lama kemudian iapun beralih ke sisi pada malam selasa tanggal 13 ramadhan tahun 11 h dalam usia 27 tahun, ya 1424 tahun yang lalu.
namun namanya masih harum karena akhlaq mulianya.***