Ternyata Ini Alasan Logis Kebiasaan Bakar Jagung di Malam Pergantian Tahun Baru, Apa Itu?
Jagung bakar selalu jadi pilihan saat merayakan tahun baru--
BACA JUGA:Perayaan Tahun Baru Jembatan Ampera Ditutup 3 Jam, Cek Jadwal Penutupannya!
Hasil tanam yang berlimpah membuat harga jagung sangat murah jika dibanding dengan daging bakar.
Erma Kumala Dewi, seorang penulis di dalam artikelnya mengulas alasan logis kebiasaan membakar jagung di malam perayaan tahun baru.
Menurut Erma, Indonesia sebagai negara agraris memiliki sumber daya alam yang melimpah.
Selain jagung ada juga umbi-umbian yang sangat mudah tumbuh di Indonesia.
Namun, jagung dan umbi-umbian sebagai bahan utama untuk merayakan malam tahun baru ternyata memiliki hal yang berbeda.
Jagung ternyata memiliki banyak unggulan jika dibandingkan dengan umbi-umbian terutama saat bahan tersebut disajikan dengan dibakar.
Keunggulan jagung memiliki tekstur yang ringan sehingga saat dinikmati tidak membuat penikmatnya seret.
Sebaliknya, beberapa jenis umbi-umbian memiliki tekstur yang lebih berat sehingga penikmatnya kurang nyaman saat menikmati umbi-umbian saat perayaan pergantian tahun.
BACA JUGA:Yummy! Intip Ide 9 Menu Makanan untuk Malam Tahun Baru, Tak Melulu Serba Panggang dan Bakar
Alasan lain, daging yang dimiliki jagung lebih tipis sehingga bisa diolesi dengan berbagai bumbu serta lebih cepat matang saat dibakar dibanding umbi-umbian.
Bahan pelengkap jagung bakar juga banyak cocok dan nikmat untuk menemani perayaan pergantian malam tahun baru.
Sebab, jagung yang diolesin dengan margarin saja sudah cukup nikmat, apalagi jika diolesi dengan bumbu lain yang membuatnya lebih guring untuk dinikmati.
Sementara beberapa jenis umbi-umbian tidak cocok untuk diberi bahan tambahan dan sulit untuk meresap ke dalam dagingnya.