Kedudukan Kerajaan di Bengkulu: Hingga Perebutan Putri Gading Cempaka

keindahan alam dan sejarah kota Bengkulu, memperlihatkan pesona budaya dan perjalanan panjangnya. Foto: Ilustrasi--

BENGKULU, BACAKORAN.CO - Sampai pada akhir abad XV kerajaan-kerajaan di daerah Bengkulu berada di bawah pengaruh Kerajaan Majapahit yang mengalahkan Sriwijaya pada abad XIII.

Dalam periode ini kerajaan-kerajaan di daerah Bengkulu, khususnya di daerah Rejang Lebong, dipimpin oleh para biksu (pimpinan agama Budha) yang datang dari kerajaan Sriwijaya.

Pada periode ini di Bengkulu berkembang tulisan asli daerah dengan abjad Ka Ga Nga.

Setelah kekuasaan Kerajaan Majapahit mundur pada pertengahan abad XVI kerajaan-kerajaan  di daerah Bengkulu masuk ke dalam pengaruh Kesultanan Banten.

BACA JUGA:Sejarah Panjang Syiah di Bengkulu, Berikut Ceritanya

Pada saat Kerajaan Banten berada di bawah kekuasaan Belanda, maka Belanda ingin mengadakan peninjauan terhadap perdagangan lada dan hasil bumi lainnya di Bengkulu.

VOC (Veranigde Oost Indische Campagnie) mendarat dan sampai di Kerajaan Selebar pada tahun 1624, selanjutnya VOC mendirikan pos perdagangan pada tahun 1633.

Pada awalnya Kerajaan Selebar memiliki hubungan yang baik dengan Kesultanan Banten (masa pemerintahan  Sultan Ageng Tirtayasa).

Semenjak adanya serangan dari Belanda terhadap Kesultanan  Banten maka Kesultanan Banten dipimpin oleh Sultan Haji yang bekerjasama dengan Belanda.

BACA JUGA:Meriam Honisoit di Bengkulu, Bukti Sejarah Penjajahan Jepang di Bumi Rafflesia

Sejak saat itu perdagangan antara Kesultanan Banten dan Kerajaan Selebar menjadi tidak baik, hal ini disebabkan karena Belanda menerapkan sistem perbudakan di Kerajaan Selebar.

Sistem perbudakan yang diterapkan oleh Belanda di Kerajaaan Selebar menyebabkan adanya pemberontakan dari Kerajaan Selebar dan berusaha mengusir Belanda dari Bengkulu.

Bengkulu dalam bahasa Belanda disebut Benkoelen atau Bengkulen, dalam bahasa Inggris disebut Bencoolen, sementara dalam bahasa melayu disebut Bangkahulu.

Ada banyak cerita tentang asal usul dan nama Bengkulu, ada yang menyebutkan bahwa nama Bengkulu berasal dari bahasa Melayu dan kata bang yang berarti “pesisir” dan kulon yang berarti “barat”, kemudian terjadi pergeseran pengucapan bang berubah menjadi beng dan kulon menjadi kulu.

Kedudukan Kerajaan di Bengkulu: Hingga Perebutan Putri Gading Cempaka

Lubis/RB

Hendra Agustian


- sampai pada akhir abad xv kerajaan-kerajaan di daerah berada di bawah pengaruh kerajaan majapahit yang mengalahkan sriwijaya pada abad xiii.

dalam periode ini kerajaan-kerajaan di , khususnya di daerah rejang lebong, dipimpin oleh para biksu (pimpinan agama budha) yang datang dari kerajaan sriwijaya.

pada periode ini di berkembang tulisan asli daerah dengan abjad ka ga nga.

setelah kekuasaan kerajaan majapahit mundur pada pertengahan abad xvi kerajaan-kerajaan  di daerah bengkulu masuk ke dalam pengaruh kesultanan banten.

pada saat kerajaan banten berada di bawah kekuasaan belanda, maka belanda ingin mengadakan peninjauan terhadap perdagangan lada dan hasil bumi lainnya di bengkulu.

voc (veranigde oost indische campagnie) mendarat dan sampai di kerajaan selebar pada tahun 1624, selanjutnya voc mendirikan pos perdagangan pada tahun 1633.

pada awalnya kerajaan selebar memiliki hubungan yang baik dengan kesultanan banten (masa pemerintahan  sultan ageng tirtayasa).

semenjak adanya serangan dari belanda terhadap kesultanan  banten maka kesultanan banten dipimpin oleh sultan haji yang bekerjasama dengan belanda.

sejak saat itu perdagangan antara kesultanan banten dan kerajaan selebar menjadi tidak baik, hal ini disebabkan karena belanda menerapkan sistem perbudakan di kerajaan selebar.

sistem perbudakan yang diterapkan oleh belanda di kerajaaan selebar menyebabkan adanya pemberontakan dari kerajaan selebar dan berusaha mengusir belanda dari bengkulu.

dalam bahasa belanda disebut benkoelen atau bengkulen, dalam bahasa inggris disebut bencoolen, sementara dalam bahasa melayu disebut bangkahulu.

ada banyak cerita tentang asal usul dan nama bengkulu, ada yang menyebutkan bahwa nama bengkulu berasal dari bahasa melayu dan kata bang yang berarti “pesisir” dan kulon yang berarti “barat”, kemudian terjadi pergeseran pengucapan bang berubah menjadi beng dan kulon menjadi kulu.

sementara sumber lain menyatakan nama “bencoolen” diperkirakan diambil dari sebuah nama bukit di cullen, skotlandia, bm of cullen (atau variasmya, ben cullen).

penamaan ini kurang berdasar karena bukanlah tabiat bangsa melayu untuk menamakan daerahnya dengan nama daerah yang tidak dikenal, apalagi asal nama itu dari skotlandia yang jauh disana.

sumber tradisional menyebutkan bahwa bengkulu atau bangkahulu berasal dan kata bangkai dan hulu yang maksudnya bangkai di hulu.

konon menurut cerita, dulu pernah terjadi perang antara kerajaan-kerajaan kecil yang ada di bengkulu dan dari pertempuran itu banyak menimbulkan korban dari kedua belah pihak di hulu sungai bengkulu.

korban-korban perang inilah yang menjadi bangkai tak terkuburkan di hulu sungai tersebut maka tersohorlah sebutan bangkaihulu yang lama-kelamaan berubah pengucapan menjadi bangkahulu atau bengkulu.

dari sekian banyak cerita tentang asal usul nama bengkulu ada satu cerita yang lebih banyak dikenal di masyarakat bengkulu yaitu diambil dari kisah perang melawan orang aceh yang datang hendak melamar putri gading cempaka, yaitu anak ratu agung sungai serut.

akan tetapi lamaran tersebut ditolak sehingga menimbulkan perang.

anak dalam saudara kandung putri gading cempaka yang menggantikan ratu agung sebagai raja sungai serut berteriak “empang ka hulu ” yang berarti hadang mereka dan jangan biarkan mereka menginjakkan kakinya ke tanah kita.

dari kata-kata tersebut maka lahirlah kata bangkahulu atau bengkulu.

pada pertengahan abad ke 13 sampai dengan abad ke 16 di daerah bengkulu terdapat 2 kerajaan yaitu : kerajaan sungai serut dan kerajaan selebar.

pada tahun 1685 inggris masuk ke bengkulu yang dipimpin oleh kapten j. andiew dengan menggunakan 3 kapal yang bemama the caesar, the resolution dan the defence dan menjajah bengkulu selama kurang lebih 139 tahun (1685-1824).

dalam masa ini ratusan prajurit inggris meninggal karena kolera, malaria dan disenteri. kehidupan di bengkulu sangat susah bagi orang inggris.

saat itu perjalanan pelayaran dari inggris ke bengkulu memakan waktu 8 bulan. terjadi juga pertempuran dengan penduduk setempat.

pada tahun 1714 — 1719 inggris mendirikan benteng marlborough di bawah pimpinan wakil gubernur england mdische company (eic) yaitu joseph collet.

namun karena kesombongan dan keangkuhan joseph collet, begitu benteng marlborough selesai dibangun pada tahun 1719 rakyat bengkulu di bawah pimpinan pangeran jenggalu menyerang pasukan inggris di ujung karang dan benteng marlborough berhasil mereka kuasai serta inggris dipaksa meninggalkan bengkulu.

peristiwa heroik ini sampai sekarang diperingati sebagai hari jadi kota bengkulu.

namun pasukan inggris kembali lagi ke bengkulu dan perlawanan rakyat bengkulu terhadap inggris tetap berlanjut.

pada tahun 1807 resident inggris thomas parr dibunuh dalam suatu pertempuran melawan rakyat bengkulu.

parr diganti thomas stamford raffles, yang berusaha menjalin hubungan yang damai antara pihak inggris dan penguasa setempat.

di bawah perjanjian inggris-belanda yang ditandatangani tahun 1824, inggris menyerahkan bengkulu ke belanda, dan belanda menyerahkan singapura ke inggris.

sejak 1824-1942 daerah bengkulu sepenuhnya berada di bawah kekuasaan pemerintahan hindia belanda.

namun, belanda baru sungguh-sungguh mendirikan administrasi kolonialnya di bengkulu tahun 1868.

karena produksi rempah-rempah sudah lama menurun, belanda berusaha membangkitkannya kembali. 

ekonomi bengkulu membaik dan kota bengkulu berkembang.

tahun 1878 belanda menjadikan bengkulu residentie terpisah dari sumatera selatan dan kota kecil bengkulu dijadikan sebagai pusat pemerintahan gewes bencoolen.

setelah belanda kalah dari jepang pada tahun 1942 dimulailah masa penjajahan jepang selama kurang lebih 3 tahun.

pada masa pemerintahan jepang dan revolusi fisik kota bengkulu ini menjadi ajang pertempuran untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan, karenanya tidak sedikit putera terbaik bengkulu yang gugur.

pada masa revolusi fisik kota menjadi tempat kedudukan gubernur militer sumatera selatan yang kala itu gubernurnya adalah dr. ak. gani.

selain kerajaan rejang empat petulai yang menjadi kerajaan tertua di bengkulu. berikut kerajaan lain yang pernah ada di bengkulu:

1. kerajaan anak sungai (manjuto)  muko-muko

2. kerajaan sungai serut di sekitar bengkulu 

3. kerajaan sungai lemau di daerah pondok kelapa

3. kerajaan silebar di sekitar bengkulu - jenggalu dengan pelabuhannya pulau bai; dk

4. kerajaan serawai di daerah bengkulu selatan.

dikutip dari buku sejarah sosial daerah kota bengkulu, terbitan departemen pendidikan dan kebudayaan, direktorat sejarah dan nilai tradisional proyek inventarisasi dan dokumentasi sejarah nasional, 1984.

kerajaan sungai serut berpenduduk suku rejang sawah atau rejang sabah.

rajanya yang terkenal adalah ratu agung.

ratu agung beranak 7 orang yaitu; ratu cili, manuk mincor, lemang batu, riandang papan, tajuk rompong,  anak dalam muara bengkulu dan puteri gading cempaka. 

sepeninggalnya ratu agung, jabatan pimpinan kerajaan dipegang oleh anak dalam muara bengkulu.

dalam masa pemerintahan anak dalam ini terjadi peristiwa peperangan dengan kelompok bangsa yang berasal dari tanah aceh.

menurut tradisi lisan, percekcokan itu disebabkan oleh gagalnya pimpinan orang-orang aceh melamar puteri gading cempaka untuk dijadikan isterinya.

perang berkesudahan dengan damai.

orang aceh sebagian kembali ke tanah asalnya.

sedangkan anak dalam yang sudah merasa malu tinggal di daerah sungai bengkulu, berangkat bersama pengiringnya menuju daerah gunung bungkuk, rindu hati (bengkulu tengah), bahkan ada yang meneruskan perjalanannya ke daerah hutan perbatasan dengan jambi.

sebagai gantinya lahirlah kerajaan sungai lemau dengan rajanya pertama bernama maharaja sakti.

orang ini berasal dari negeri padang tarap, kerajaan pagaruyung.

menurut riwayatnya, tuanku maharaja sakti berhasil mendapatkan puteri gading cempaka yang cantik jelita sebagai permaisurinya.

ia memilih pusat kerajaannya di sekitar sungai lemau, kecamatan pondok kelapa.

dengan masuknya penjajah bangsa lnggris (1685) dan belanda (1833), maka berakhir pula masa kerajaan-kerajaan daerah tersebut.***

Tag
Share