Markasnya Direnovasi, Persita Siapkan 3 Stadion Pengganti, Salah Satunya Ada di Jogja
Persita tidak masalah pindah stadion di sisa laga home Liga 1 selama markasnya dirnovasi.-persita-
BACAKORAN.CO - Perrsita Tangerang harus rela terlempar dari Stadion Indomilk Arena yang selama ini menjadi markasnya dalam arungi Liga 1 2023/2024. Ini karena stadion tersebut akan direnovasi.
Menurut Manajer Persita I Nyoman Suryanthara, ada tiga opsi stadion pengganti sebagai markas untuk menjamu lawan-lawannya nanti. Tiga stadion itu dua di antaranya tidak jauh dari Tangerang.
"Ada tiga opsi terbaik yang akan menjadi calon markas Persita di sisa musim ini," jelas Nyoman.
"Setelah melakukan kunjungan dan survey ke beberapa stadion di wilayah Jakarta, Banten dan juga Jawa Barat kami memiliki tiga opsi terbaik stadion untuk menjadi markas sementara kami," lanjutnya.
BACA JUGA:Dijamin Seru! Misi Hindari Degradasi Bikin Duel Berasa Final, Pelatih Persita Minta Ini ke Suporter
Opsi pertama, Persita melirik Stadion si Jalak Harupat Bandung. Kemudian kedua, Stadion Madya di Komplek Senayan Jakarta Pusat.
Pilihan ketiga, stadion yang ada di daerah Yogyakarta. Stadion itu adalah Stadion Sultan Agung Bantul.
Stadion Indomilk Arena akan direnovasi, Persita siapkan 3 opsi pengganti.-persita-
"Selanjutnya kami akan coba mengatur jadwal pertandingan Persita dengan pengelola stadion tersebut. Semoga dalam waktu dekat kami bisa menentukan dimana kami akan bermain," tukasnya.
Sebagaimana diketahui, Indomilk Arena yang menjdai markas Persita menjadi salah satu dari 18 stadion di Indonesia yang akan direnovasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Program ini adalah insiatif Pemerintah untuk meningkatkan aspek keamanan. Proyek ini mendapat alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 sekitar Rp 1,9 triliun.
BACA JUGA:Lelah, Bhayangkara FC Gak Mau Paksa Radja, Apakah Dia Disiapkan Debut Melawan Persita?
Proyek ini jalan sebagai respons pemerintah atas tragedi Kanjuruhan. Pada 1 Oktober 2023, Stadion Kanjuruhan yang menjadi markas Arema FC menelan korban meninggal 135 jiwa.
Mereka meninggal karena berdesakan dengan penonton lainnya saat saksikan pertandingan Arema menjamu Persebaya. Penonton yang sempat turun ke lapangan direspons pihak keamanan dengan tembakkan gas air mata.