6 Risiko Terapi Akupuntur, Mengungkap Bahayanya Metode Pengobatan Alternatif dari Zaman Kuno!

Saat mempertimbangkan terapi akupuntur, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan terlebih dahulu dan mempertimbangkan risiko potensial yang mungkin timbul. Foto: Ilustrasi--

BACAKORAN.CO - Terapi akupuntur telah menjadi salah satu bentuk pengobatan alternatif yang populer di berbagai belahan dunia. 

Metode ini berasal dari tradisi pengobatan Tiongkok kuno dan melibatkan penyisipan jarum tipis pada titik-titik tertentu di tubuh manusia. 

Meskipun banyak yang menyatakan manfaatnya, seiring dengan berkembangnya penelitian medis, muncul pertanyaan tentang sejauh mana keamanan terapi ini. 

Dari artikel ini, akan membahas beberapa bahaya potensial terkait terapi akupuntur yang banyak digunakan oleh praktisi akupuntur dari zaman ke zaman.

BACA JUGA:Penyembuhan Ala Mesir Kuno! 8 Fakta Menarik Dibalik Metode Pengobatan alternatif Tertua Ini

BACA JUGA:Simak! Tumbuhan Penyubur Rambut sebagai Alternatif Alami untuk Mengatasi Kebotakan

1. Infeksi dan Risiko Penyakit Menular

Salah satu risiko utama terapi akupuntur adalah potensi penularan infeksi. Meskipun praktisi akupuntur diwajibkan menggunakan jarum steril, kecelakaan atau kecerobohan dalam prosedur dapat meningkatkan risiko infeksi. 

Beberapa kasus infeksi menular darah, seperti Hepatitis B dan C, telah dilaporkan terjadi akibat terapi akupuntur yang tidak steril. 

Karenanya, penting bagi pasien untuk memastikan bahwa praktisi yang mereka pilih mematuhi standar kebersihan yang ketat.

2. Cedera Saraf dan Pembuluh Darah

Terapi akupuntur melibatkan penetrasi jarum ke dalam kulit, dan jika tidak dilakukan dengan hati-hati, bisa menyebabkan cedera pada saraf atau pembuluh darah. 

BACA JUGA:4 Trik Efektif Atasi Kulit Berjerawat Pakai Masker Lidah Buaya, Alternatif Alami Tanpa Perlu Skincare!

BACA JUGA:Segudang Manfaat Jantung Pisang untuk Kesehatan dan Pengobatan, No.16 Bikin Kaget!

6 Risiko Terapi Akupuntur, Mengungkap Bahayanya Metode Pengobatan Alternatif dari Zaman Kuno!

Syaidhina Rizki

Syaidhina Rizki


- telah menjadi salah satu bentuk yang populer di berbagai belahan dunia. 

metode ini berasal dari tradisi dan melibatkan penyisipan jarum tipis pada titik-titik tertentu di tubuh manusia. 

meskipun banyak yang menyatakan manfaatnya, seiring dengan berkembangnya penelitian medis, muncul pertanyaan tentang sejauh mana keamanan terapi ini. 

dari artikel ini, akan membahas beberapa bahaya potensial terkait terapi akupuntur yang banyak digunakan oleh praktisi akupuntur dari zaman ke zaman.

1. infeksi dan risiko penyakit menular

salah satu risiko utama terapi akupuntur adalah potensi penularan infeksi. meskipun praktisi akupuntur diwajibkan menggunakan jarum steril, kecelakaan atau kecerobohan dalam prosedur dapat meningkatkan risiko infeksi. 

beberapa kasus infeksi menular darah, seperti hepatitis b dan c, telah dilaporkan terjadi akibat terapi akupuntur yang tidak steril. 

karenanya, penting bagi pasien untuk memastikan bahwa praktisi yang mereka pilih mematuhi standar kebersihan yang ketat.

2. cedera saraf dan pembuluh darah

terapi akupuntur melibatkan penetrasi jarum ke dalam kulit, dan jika tidak dilakukan dengan hati-hati, bisa menyebabkan cedera pada saraf atau pembuluh darah. 

beberapa kasus kelumpuhan sementara atau kehilangan sensasi pada bagian tubuh tertentu telah dilaporkan setelah terapi akupuntur yang tidak tepat. 

penting juga untuk memilih praktisi yang berpengalaman dan berkualifikasi untuk mengurangi risiko cedera.

3. efek samping dan reaksi alergi

meskipun banyak orang melaporkan mendapatkan manfaat dari terapi akupuntur, beberapa juga melaporkan efek samping yang tidak diinginkan. 

ini bisa mencakup reaksi alergi terhadap logam pada jarum atau infus yang digunakan. 

beberapa pasien juga melaporkan rasa sakit, pembengkakan, atau memar pada area yang diakupunktur setelah sesi pengobatan. 

sementara efek samping ini mungkin bersifat sementara, penting untuk menyadari kemungkinan terjadinya.

4. risiko pada kelompok tertentu

tidak semua orang cocok untuk menjalani terapi akupuntur. beberapa kelompok, seperti wanita hamil, individu dengan gangguan pembekuan darah, atau penderita penyakit kulit tertentu, mungkin lebih rentan terhadap risiko atau komplikasi. 

sebelum memutuskan untuk menjalani terapi akupuntur, pasien sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mereka untuk memastikan bahwa prosedur ini aman dan sesuai dengan kondisi kesehatan mereka.

5. risiko kelelahan dan pingsan

beberapa orang mengalami kelelahan yang signifikan setelah menjalani sesi akupuntur, bahkan hingga tingkat pingsan. 

peristiwa tersebut dapat menjadi dampak dari pelepasan energi yang terkonsentrasi selama prosedur akupuntur dilakukan.

6. tidak regulasi dan keberlanjutan pelatihan

di banyak negara, terapi akupuntur tidak diatur dengan ketat seperti profesi medis konvensional. 

ini berarti bahwa praktisi akupuntur tidak selalu memiliki tingkat pelatihan atau lisensi yang seragam. 

beberapa praktisi mungkin tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang anatomi manusia atau risiko potensial terkait terapi ini. 

daripada itu, penting bagi pasien untuk memilih praktisi yang memiliki kredensial dan lisensi yang sah.

walaupun terapi akupuntur dapat memberikan manfaat bagi beberapa orang, penting untuk menyadari potensi bahaya yang terkait. 

pasien harus menjalani terapi ini dengan memilih praktisi yang berkualifikasi, mematuhi standar kebersihan, dan mempertimbangkan kondisi kesehatan pribadi mereka. 

makanya guys, sebelum memutuskan untuk menjalani terapi akupuntur, bijaksanalah untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendiskusikan risiko dan manfaatnya secara menyeluruh.

Tag
Share