BACAKORAN.CO - PT Kereta Api Indonesia (KAI) serius ungkap penyebab kecelakaan kereta api yang terjadi di jalur Haurpugur-Cicelangka, Kabupaten Bandung. Mereka pun membentuk tim investigasi untuk menguak masalah di balik insiden ini.

Sejumlah instansi dilibatkan untuk eksekusi langkah ini. Sejumlah instansi itu adalah KNKT, TNI, Polri, Basarnas, DJKA Kemenhub, dan pihak-pihak terkait lainnya.

Menurut EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji, langkah ini bagian dari keseriusan PT KAI untu menemukan sumber penyebab kecelakaan. Dengan begitu diharapkan bisa segera dievaluasi untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan serupa di kemudian hari.

"Kami berkomitmen segera menyelesaikan kejadian ini, sehingga perjalanan kereta api dapat berangsur pulih dan kembali normal," terang Agus.

BACA JUGA:Kecelakaan Kereta Api di Bandung Telan 4 Nyawa, Jalur KA Haurpugur-Cicalengka Ditutup, Begini Skenario KAI

Sebagaimana diketahui, Jumat pagi (5/1), dua kereta api adu banteng. Kereta APi (KA) Turangga dari jalur Surabaya-Banudng bertabrakan dengan kereta api commuterline dari arah sebaliknya. 

Atas kejadian ini, 4 nyawa melayang. Keempat orang itu adalah petugas kereta api yang berasal dari maisnis, asisten masinis, pramugara, dan security.

Sementara 287 penumpang di KA Turangga tidak hanya yang meninggal. Demikian juga 191 penumpang di kereta api commuterline. 

Dari sejumlah penumpang itu, sebanyak 33 penumpang dinyatakan mengalami luka-luka. Mereka kemudian dirujuk ke rumah sakit sekitar. 

BACA JUGA:Cara Memesan Tiket Kereta Api di KAI Access dan Bayar Pakai OVO, Begini Caranya

"Manajemen KAI telah melakukan berbagai upaya untuk menekan dan meminimalisir potensi terjadinya  kecelakaan kereta api. Diantaranya dengan melakukan peningkatan sistem komunikasi, perjalanan kereta, dan berbagai hal teknis lainnya," ujar Agus.  

Lanjut Agus, KAI sangat serius dalam memberikan layanan perjalanan kereta yang aman, nyaman dan tepat waktu bagi penumpang.

Pihaknya juga mengklaim telah menerapkan zero tollerance terhadap kecelakaan dengan mengutamakan keselamatan dan keamanan perjalanan kereta. 

Kemudian untuk mengatasi perjalanan sejumlah rangkaian KA lainnya yang akan melintas di jalur tersebut, KAI tengah melakukan upaya rekayasa pola operasi berupa jalan memutar dan pengalihan menggunakan angkutan lain.(*)