bacakoran.co - menjadi salah satu cara istirahat bagi manusia karena tubuh pasti merasakan kelelahan setelah beraktivitas.
selain mengistirahatkan organ tubuh, juga menjadi kegiatan yang penting bagi tubuh manusia.
kekurangan tidur dapat menyebabkan mengantuk, lelah hingga pusing karena tubuh tidak mendapat jatah untuk beristirahat.
namun sebaliknya, terlalu banyak juga menyebabkan rasa lelah serta pusing serta penurunan mood.
sebagai manusia dianjurkan untuk cukup waktu, antara 6 hingga 8 jam sehari dengan menyempatkan tidur qailulah (tidur sebentar) di siang hari.
berikut waktu-waktu yang rasulullah shallallahu ‘alaihii wa sallam melarang umatnya untuk tidur karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
1. tidur setelah sholat ashar
tidur setelah sholat ashar kadang juga masih banyak dilakukan apabila seseorang merasa lelah sehingga tidak sengaja kean pada waktu ashar.
perlu diketahui bahwa waktu ashar merupakan aktivitas yang memiliki dampak buruk terutama bagi akal.
hal ini dikarenakan daya ingat seseorang menjadi menurun apabila ketika setelah ashar.
hal ini dijelaskan dalam hadits yang artinya: “barang siapa setelah waktu ashar, lalu hilang akalnya, maka jangan pernah salahkan kecuali pada dirinya sendiri” (hr ad-dailami).
meski para ulama menghukumi hadits di atas sebagai hadits dlaif namun hadits di atas masih relevan dalam konteks fadla’il al-a’mal (perbuatan keutamaan).
tidur setelah shalat ashar masih diperbolehkan dengan tidak menjadikannya kebiasaan tetapi dilakukan karena suatu kebutuhan.
misalnya ketika seseorang sakit yang membutuhkan istirahat atau karena terlalu lelah beraktivitas sehingga tidak kuat lagi menahan rasa kantuk.
2. tidur setelah sholat subuh
tidur setelah shalat subuh ini masih banyak dan sering sekali dilakukan ketika masih merasa mengantuk.
waktu ini dilarang oleh rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam karena dapat menyebabkan rasa malas dan seseorang menjadi kurang produktif.
dalam sebuah hadits, larang tidur setelah shalat subuh dijelaskan oleh rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
“apabila kamu telah selesai sholat subuh maka janganlah kamu tidur tanpa mencari rezeki” hr. thabrani.
3. tidur setelah selesai makan
adapun waktu yang dilarang oleh rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk tidur selanjutnya ialah tidur setelah selesai makan.
islam tidak hanya memperhatikan ibadah umatnya saja tetapi juga memperhatikan kesehatan dan kemashlahatan.
setelah makan pada umumnya memang membuat seseorang mengantuk sehingga orang yang tertidur setelahnya.
hal ini tidak diperbolehkan dalam islam karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan cukup berbahaya bagi tubuh.
pasalnya tubuh tentu masih berusaha mengolah makanan yang baru masuk sedangkan jika seseorang tertidur, tubuh akan akan menurunkan kerja organnya terutama pencernaan.
tidur setelah makan juga dapat menyebabkan diabetes serta kegemukan karena munculnya lemak yang berlebihan.
4. tidur sepanjang hari
menurut islam, terlalu banyak tidur termasuk ke dalam makruh hukumnya karena dapat mematikan hati dan menimbulkan penyakit malas.
tidak hanya itu, tidur seharian juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada tubuh serta melalaikan seseorang dari kewajibannya.
misalnya membuat seseorang meninggalkan shalat wajib, membantu orang tua, belajar atau bekerja yang harus dilakukan.
nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri hanya menganjurkan agar umatnya melakukan tidur siang sejenak.
nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “tidur sejenaklah kamu sekalian di siang hari, karena sesungguhnya setan tidak tidur siang sejenak” hr. abu nu’aim.
5. tidur sebelum isya’
tidur sebelum memasuki waktu isya’ juga termasuk waktu yang dilarang rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“sesungguhnya rasululullah tidak senang tidur sebelum shalat isya dan berbincang-bincang setelah shalat isya” (hr al-bukhari).
tidur sebelum waktu isya’ dimakruhkan karena dikhawatirkan jika seseorang sudah terlelap tidur akan kehilangan waktu shalat isya’.
penjelasan ini juga disampaikan dalam buku ‘umdah al-qari syarah shahih al-bukhari;
“adapun sebab makruhnya tidur sebelum isya’ karena akan berpotensi hilangnya waktu isya’ dengan menghabiskan waktu untuk tidur dan juga supaya orang-orang tidak menganggap enteng hal demikian, hingga mereka tidur dan meninggalkan shalat isya’ secara berjamaah.
adapun makruhnya berbincang-bincang setelah isya’ karena akan mendorong untuk begadang dan dikhawatirkan akan tertidur hingga meninggalkan qiyamul lail, berdzikir saat malam dan meninggalkan shalat subuh” (badruddin al-‘aini, ‘umdah al-qari syarah shahih al-bukhari, juz 5, halaman 66).
dalam qs. an-naba : 10-11, allah ta’ala berfirman agar menjadikan waktu tidur adalah setelah shalat isya’.
artinya: “dan kami menjadikan malam sebagai pakaian (waktu tidur), dan kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan” (qs an-naba’, ayat: 10-11).
itulah lima waktu tidur yang dilarang oleh rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam karena waktu tidur tersebut justru mendatangkan kemudharatan bagi seseorang.*