Harga Minyak, Batu Bara dan Emas Kompak Anjlok, Apa Sebab?

Harga sejumlah komoditas utama dunia, seperti minyak, batu bara dan emas mengalami pelemahan.--freepik @atlascompany

BACAKORAN.CO – Harga sejumlah komoditas utama dunia cenderung melemah.

Harga minyak turun signifikan, emas turun drastis, dan harga batubara mayoritas terkoreksi.

Adapun harga minyak turun lebih dari 3 persen akibat penurunan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi.

Terjunnya harga minyak ini juga disebabkan peningkatan produksi Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) yang mengimbangi kekhawatiran pasokan menyusul meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

BACA JUGA:Harga Minyak Makin Licin Imbas The Fed Tahan Suku Bunga, Begini Penjelasannya!

Minyak mentah Brent amblas US$2,64, atau 3,4 persen menjadi US$76,12 per barel, dan minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) anjlok US$3,04, atau 4,1 persen menjadi US$70,77 per barel.

Sedangkan harga batu bara mayoritas terkoreksi akibat lemahnya permintaan.

Harga batu bara Newcastle untuk kontrak berjangka Januari 2024 naik US$0,45 menjadi US$132 per ton.
Lalu kontrak berjangka Februari 2024 amblas US$0,75 menjadi US$129,75 per ton, dan kontrak berjangka

Maret 2024 terkoreksi US$0,25 menjadi US$128,25 per ton.

BACA JUGA:Harga Minyak Mentah Capai Tertinggi! Komoditas Lainnya Mencatatkan Kenaikan. Berikut Kenaikan Harga?

Selanjutnya, harga emas jatuh ke posisi terendah dalam 3 minggu imbas kenaikan dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil US Treasury tetap tinggi.

Kondisi ini menyusul memudarnya harapan The Fed bakal memangkas suku bunga lebih awal dan pasar menantikan data inflasi AS minggu ini.

Harga emas spot turun 1,2 persen ke US$2.020,69 per ons troi, mendekati level terendah sejak 18 Desember.

Sedangkan, harga emas berjangka AS turun 1,1 persen menjadi US$2.026,8.

Harga Minyak, Batu Bara dan Emas Kompak Anjlok, Apa Sebab?

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – harga sejumlah dunia cenderung melemah.

turun signifikan, emas turun drastis, dan harga batubara mayoritas terkoreksi.

adapun harga minyak turun lebih dari 3 persen akibat penurunan harga yang tajam oleh eksportir utama arab saudi.

terjunnya harga minyak ini juga disebabkan peningkatan produksi organisasi negara-negara pengekspor minyak bumi (opec) yang mengimbangi kekhawatiran pasokan menyusul meningkatnya ketegangan geopolitik di timur tengah.

minyak mentah brent amblas us$2,64, atau 3,4 persen menjadi us$76,12 per barel, dan minyak mentah berjangka as west texas intermediate (wti) anjlok us$3,04, atau 4,1 persen menjadi us$70,77 per barel.

sedangkan harga batu bara mayoritas terkoreksi akibat lemahnya permintaan.

harga batu bara newcastle untuk kontrak berjangka januari 2024 naik us$0,45 menjadi us$132 per ton.
lalu kontrak berjangka februari 2024 amblas us$0,75 menjadi us$129,75 per ton, dan kontrak berjangka

maret 2024 terkoreksi us$0,25 menjadi us$128,25 per ton.

selanjutnya, harga emas jatuh ke posisi terendah dalam 3 minggu imbas kenaikan dolar amerika serikat (as) dan imbal hasil us treasury tetap tinggi.

kondisi ini menyusul memudarnya harapan the fed bakal memangkas suku bunga lebih awal dan pasar menantikan data inflasi as minggu ini.

harga emas spot turun 1,2 persen ke us$2.020,69 per ons troi, mendekati level terendah sejak 18 desember.

sedangkan, harga emas berjangka as turun 1,1 persen menjadi us$2.026,8.

untuk diketahui, ada sejumlah data ekonomi as yang akan dirilis.

salah satunya yakni neraca dagang as periode november 2023 yang akan diumumkan malam nanti.

adapun neraca dagang as di november 2023 diproyeksi akan mengalami defisit lebih besar mencapai us$65 miliar, dibandingkan defisit bulan sebelumnya sebesar us$ 64,3 miliar.

walaupun data yang keluar cenderung lamban, tetapi proyeksi pelebaran defisit neraca dagang ini menunjukkan semakin terkontraksinya perdagangan ekspor dan impor di negeri paman sam.

dilansir dari trading economics, ekspor as pada november akan menyusut ke us$252,8 miliar dibanding bulan sebelumnya yang mencapai us$ 258,8 miliar.

sementara impor akan menciut menjadi us$ 317,6 miliar dibanding bulan sebelumnya senilai us$323 miliar.

Tag
Share