bacakoran.co

Hati-hati! Larangan Keras Sikap Ghuluw Pada Orang Shalih, Begini Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah

Sikap Ghuluw atau berlebihan pada orang shalih--Radio Rodja

Allah SWT menekankan pentingnya menjalani agama dengan keseimbangan dan menjauhi segala bentuk ekstremisme.

Dalam Surah Al-Baqarah ayat 143, Allah berfirman:

"Dan demikianlah Kami jadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan supaya kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan supaya Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu."

BACA JUGA:Sedih? Coba Amalkan 4 Cara yang Dilakukan Rasulullah, InshaAllah Hati Tenang

Ayat ini menekankan pada konsep keadilan dan keseimbangan dalam menjalani ajaran agama Islam.

Kelebihan atau ekstremisme dalam praktik keagamaan bertentangan dengan prinsip keadilan yang ditegaskan oleh Al-Quran.

Rasulullah SAW juga memberikan petunjuk dan peringatan yang tegas terhadap ghuluw.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Malik, Rasulullah SAW bersabda:

"Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam agama. Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian telah binasa karena berlebih-lebihan dalam agama." (HR. Bukhari dan Muslim)

BACA JUGA:Kaget! Ternyata Ada 4 Negara yang Dianjurkan Rasulullah Untuk Dihuni Umatnya, Apa Aja Sih?

Hadis ini memberikan peringatan terhadap bahaya ghuluw dalam agama.

Membawa agama ke tingkat ekstrem dapat membawa kerugian, dan umat Islam diingatkan untuk menjaga keseimbangan.

Beliau menyadarkan umat Islam agar menjauhi tindakan atau keyakinan yang melampaui batas yang ditetapkan oleh Islam.

Dari Umar bin Khattab radhiyallahu 'alaihi wasallam, Rasulullah SAW juga bersabda:

"Janganlah kamu berlebihan terhadap aku sebagaimana orang-orang Nashrani berlebihan terhadap Al-Masih, putra Maryam. Aku adalah hamba Allah, maka sebutlah aku sebagai hamba Allah dan rasul-Nya." (HR. Bukhari)

Hati-hati! Larangan Keras Sikap Ghuluw Pada Orang Shalih, Begini Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah

Ainun

Ainun


bacakoran.co- ustadz dr. menjelaskan sikap (berlebihan) terhadap orang shalih.

sikap ghuluw adalah sebab paling awal yang menjerumuskan anak adam pada perbuatan akbar.

sehingga tidak selayaknya, kaum muslimin bermudah-mudahan terhadap perbuatan ini.

kalau begitu apakah kita tidak boleh menghormati guru-guru kita?

ustadz khalid mengatakan tentu saja boleh.

menghormati atas nama manusiawi atau tidak berlebih-lebihan.

islam menganjurkan untuk kita mencintai dan menyayangi semua orang dengan tidak berlebihan.

allah swt berfirman dalam ayat 71:

"hai ahli kitab (yahudi dan nashrani), janganlah kamu berlebih-lebihan dalam agama kamu dan janganlah kamu mengatakan kepada allah kecuali yang benar. sesungguhnya al masih (isa), putera maryam, itu tidak lain hanyalah seorang rasul allah dan kalimat-nya yang disampaikan-nya kepada maryam, dan (seorang) roh (yang diciptakan) oleh-nya. maka berimanlah kamu kepada allah dan rasul-rasul-nya dan janganlah kamu mengatakan, '(tuhan itu) tiga (sebagai tuhan yang terpisah-pisah)'. hentikanlah (perkataan itu); itu lebih baik bagimu. sesungguhnya allah tuhan yang maha esa; maha suci allah dari mempunyai anak. bagi-nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. cukuplah allah sebagai wakil."

makna dari ayat ini ialah banyaknya ahli kitab pada zaman mereka.

menjadikan orang-orang shalih sebagai saingan allah.

awal mula orang menganggap orang ini shalih, orang ini dekat dengan allah.

kemudian mereka melakukan perbuatan yang tidak layak untuk manusia.

seperti meminta doa pertolongan, minta diberikan jodoh kepada mereka.

padahal itu haknya proitas allah.

sampai ke level mereka mempersekutukan allah.

dengan mereka sudah meninggal, orang-orang datang ke makamnya.

untuk meminta doa, ingin doanya diijabah atau dikabulkan datanglah ke makamnya.

dalam konteks keagamaan , ghuluw merujuk pada kelebihan atau ekstremisme dalam praktik keagamaan atau keyakinan.

hal ini mencakup tindakan atau keyakinan yang tidak sesuai dengan ajaran islam.

dan dapat membawa dampak negatif baik pada individu maupun masyarakat.

salah satu sebab yang membuat seseorang menjadi kufur adalah sikap ghuluw dalam beragama.

 memberikan peringatan tentang bahaya ghuluw dan kelebihan dalam beragama.

allah swt menekankan pentingnya menjalani agama dengan keseimbangan dan menjauhi segala bentuk ekstremisme.

dalam  ayat 143, allah berfirman:

"dan demikianlah kami jadikan kamu (umat islam), umat yang adil dan pilihan supaya kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan supaya rasul (muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu."

ayat ini menekankan pada konsep keadilan dan keseimbangan dalam menjalani ajaran agama islam.

kelebihan atau ekstremisme dalam praktik keagamaan bertentangan dengan prinsip keadilan yang ditegaskan oleh al-quran.

rasulullah saw juga memberikan petunjuk dan peringatan yang tegas terhadap ghuluw.

dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh , rasulullah saw bersabda:

"janganlah kalian berlebih-lebihan dalam agama. sesungguhnya orang-orang sebelum kalian telah binasa karena berlebih-lebihan dalam agama." (hr. bukhari dan )

hadis ini memberikan peringatan terhadap bahaya ghuluw dalam agama.

membawa agama ke tingkat ekstrem dapat membawa kerugian, dan umat islam diingatkan untuk menjaga keseimbangan.

beliau menyadarkan umat islam agar menjauhi tindakan atau keyakinan yang melampaui batas yang ditetapkan oleh islam.

dari umar bin khattab radhiyallahu 'alaihi wasallam, rasulullah saw juga bersabda:

"janganlah kamu berlebihan terhadap aku sebagaimana orang-orang nashrani berlebihan terhadap al-masih, putra maryam. aku adalah hamba allah, maka sebutlah aku sebagai hamba allah dan rasul-nya." (hr. )

 ini menegaskan pentingnya menjauhi fanatisme buta terhadap figur agama, termasuk  sendiri.

fanatisme yang buta dapat membawa pada ghuluw.

terutama masyarakat indonesia terlalu banyak fanatisme baik kepada orang shalih atau dianggap wali.

bahkan ghuluw kepada kuburan para .

hingga mereka minta dan berdoa kepadanya padahal ini adalah perbuatan syirik akbar.

ghuluw dalam praktik ibadah dapat membawa dampak negatif pada keseimbangan dan kesejahteraan mental individu.

ketika seseorang melampaui batas dalam melakukan .

seperti berpuasa secara berlebihan atau menjalani ritual ibadah tanpa memperhatikan aspek kesehatan.

hal ini dapat menyebabkan kelelahan, stres, dan masalah kesehatan lainnya.

ghuluw juga dapat memiliki dampak negatif pada tingkat sosial dan ekonomi masyarakat.

misalnya, jika seseorang terlalu mendahulukan kegiatan keagamaan.

hingga mengabaikan tanggung jawab sosial dan ekonominya.

hal ini dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain di sekitarnya.

keseimbangan antara kewajiban agama dan dunia harus dijaga agar masyarakat dapat berkembang secara harmonis.

untuk mencegah ghuluw, pendidikan agama yang seimbang dan benar sangat penting.

 perlu memahami ajaran agama dengan kontekstual dan tidak terjebak dalam interpretasi yang ekstrem.

pendidikan agama yang memberikan pemahaman holistik tentang islam dapat membantu melawan ghuluw.

al-quran menekankan tentang keanekaragaman umat islam dan memberikan ruang bagi perbedaan pendapat.

menghormati perbedaan dan menjaga keadilan dalam menjalani ajaran agama.

adalah prinsip yang harus dipegang teguh oleh setiap muslim.

ghuluw dalam praktik keagamaan adalah bahaya yang harus diwaspadai oleh umat islam.

 dan hadis rasulullah saw memberikan peringatan yang jelas.

tentang konsekuensi negatif dari kelebihan dalam beragama.

penting untuk menjaga keseimbangan, menghormati keanekaragaman.

dan menjalani ajaran agama islam dengan pemahaman yang benar.

melalui pendidikan agama yang seimbang dan kesadaran akan bahaya ghuluw.

umat islam dapat menjauhkan diri dari perilaku ekstrem dan menjaga harmoni dalam kehidupan sehari-hari.***

Tag
Share