BACAKORAN.CO  - Bagian upaya peningkatan pelayanan kepada pelanggan, KAI memperpanjang waktu layanan operasi light rail transit (LRT) Jabodetabek.
Jika sebelumnya LRT beroperasi hanya hingga pukul 20.00 wib, maka saat ini menjadi pukul 22.55 wib.
Penyesuaian pola operasional LRT ini diterapkan pada 16 – 31 Januari mendatang.
Manager Public Relations LRT Jabodebek, Mahendro Trang Bawono mengatakan, penambahan waktu layanan operasi ini menjawab banyaknya permintaan pengguna yang menginginkan diperpanjangnya waktu layanan LRT Jabodebek.
“Diharapkan perpanjangan waktu layanan operasi ini dapat meningkatkan animo dan jumlah pengguna LRT Jabodebek,” ucap Mahendro.
Setelah adanya penyesuaian, terjadi perubahan jadwal keberangkatan pertama LRT Jabodebek dari Stasiun Jatimulya menjadi pukul 05.22 wib.
Lalu keberangkatan dari Stasiun Harjamukti menjadi pukul 05.30 wib.
Sementara keberangkatan terakhir LRT Jabodebek dari Stasiun Dukuh Atas dengan tujuan akhir Stasiun Jatimulya menjadi pukul 22.00 wib, dan tujuan akhir Stasiun Harjamukti menjadi pukul
22.05 WIB.
Penyesuaian pola operasional ini, terangnya, berdampak pada jumlah perjalanan LRT Jabodebek.
Bertambah menjadi 264 perjalanan pada hari kerja, yakni Senin hingga Jumat dan 240 perjalanan pada akhir pekan (Sabtu dan Minggu).
Dikatakan, penyesuaian pola operasional ini mengakibatkan rata-rata waktu tempuh perjalanan LRT Jabodebek menjadi lebih cepat 2 menit.
KAI berharap penyesuaian pola operasional LRT Jabodebek dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya pengguna LRT Jabodebek akan moda transportasi yang aman dan nyaman.
"Kami ingin memenuhi kebutuhan pengguna akan transportasi tepat waktu, efektif, dan lebih dapat diandalkan," tukas Mahendro.
Untuk informasi, LRT Jabodebek resmi beroperasi pada tanggal 28 Agustus 2023.
Tahap awal LRT memiliki 3 lintas yaitu Cibubur – Cawang, Bekasi Timur – Cawang dan Cawang – Dukuh Atas.
Berbeda dengan kereta listrik yang lebih dulu ada seperti LRT Palembang, LRT Jabodebek beroperasi tanpa awak sarana perkeretaapian (driverless).
Teknologi serupa diterapkan pada pengoperasian Kereta Layang Skytrain Bandara Soekarno-Hatta, yaitu dengan menggunakan sistem GoA3.
LRT Jabodebek dibangun guna pengembangan transportasi massal yang terintegrasi dengan transportasi umum lainnya.
Di Jakarta telah dibangun MRT Jakarta, LRT Jakarta, Bus TransJakarta, dan KRL sehingga warga di Bodebek dapat melakukan perjalanan ke Jakarta secara efisien.