bacakoran.co -- ketika sedang dalam keadaan saat melakukan rangkaian ibadah , tidak menutup kemungkinan jamaah haji atau umrah akan masuk ke dalam.
hal ini tentu saja untuk melakukan aktifitas buang air kecil maupun buang air besar.
aktifitas itu terkadang tidak bisa di tahan atau di tunda guna kesempurnaan dan kekhusukan dalam melaksanakan rukun ibadah haji maupun umrah tersebut.
sehingga, mau tidak mau jemaah harus masuk kamar mandi atau wc terdekat dengan tempat rangkaian ibadah yang di lakukan.
ketika di dalam kamar mandi atau wc, jemaah haji atau umrah rawan bersentuhan atau terkena dari air kecil maupun air besar yang di keluarkan, baik pada tubuh maupun pada pakaian yaitu .
bahkan diketahui toilet atau wc itu sendiri merupakan "gudang" nya najis.
sementara, ketika melaksanakan rangkaian ibadah haji atau umrah, umumnya jemaah hanya mempunyai dan membawa satu stel kain ihram yang terdiri dari dua bagian, dan itupun harus di pakai saat itu juga.
kalaupun ada kain ihram pengganti, biasanya berada di hotel tempat menginap.
karena itulah, ketika berada di dalam kamar mandi atau wc, jemaah haji atau umrah harus hati-hati menjaga kain ihramnya agar tidak terkena najis.
buya h m tajuddin hasbullah, ketika memberikan materi cara menggunakan pakaian ihram kepada calon jemaah haji (cjh) kelompok bimbingan haji mandiri kantor kementerian agama kota palembang, sumatera selatan, rabu 17 januari 2024 memberikan melepas dan memakai kain ihram di dalam kamar mandi atau wc.
"apakah boleh kita melepas pakaian ihram di dalam toilet atau wc,"tanyanya kepada peserta manasik.
menurut buya m tajuddin hasbullah, ketika sendirian di dalam toilet atau wc yang tertutup, jemaah haji atau umrah boleh melepas seluruh pakaian ihramnya.
"tapi cara melepasnya harus hati-hati agar tidak terkena najis, "jelasnya.
kemudian kata dia, kain ihram yang sudah di lepas, di letakkan di tempat yang telah di sediakan di wc tersebut, baik itu dengan cara di gantung ataupun di letakkan pada rak yang di sediakan.
"mengantungnya harus hati-hati jangan sampai menjulur ke lantai, kadang-kadang di dalam kamar mandi itu ada tempatnya, lipat yang rapi satu-satu, jangan digulung sembarangan,"katanya.
cara menggantung atau meletakkan kain ihram itu juga kata dia harus mempertimbangkan ketika akan memakainya kembali nanti.
"menggantung atau melipatnya harus hati-hati, jangan sampai ketika mengambilnya kembali untuk di pakai nanti terjatuh ke lantai wc,"jelasnya.
"siapa tahu orang yang di dalam wc sebelum kita meninggalkan najis,"katanya.
buya tajuddin hasbullah juga memberikan tips kehati-hatian saat masuk wc. menurutnya ketika baru masuk wc, jemaah sebaiknya menyiram dulu wc dan lantainya hingga bersih.
nah setelah buang air kecil maupun buang air besar, jemaah dihimbau untuk bersuci secara bersih dengan menyiram tubuhnya. bahkan kata dia diperbolehkan mandi namun jangan memakain sabun.
"biasanya di wc di masjidil haram menggunakan selang, siramkan seluruh tubuh, jangan takut basah atau nanti kain akan lembab,"ujarnya.
karena menurut dia, kain ihram itu menyerap air dan akan cepat kering ketika di pakai karena suhu di makkah panas
selanjutnya kata dia, ketika hendak keluar wc dan memakai kembali kain ihram, juga harus hati-hati.
"tidak usah terburu-buru, kalau ada yang ketok-ketok wc dari luar bilang saja sabar,"ucapnya.
dia mengatakan ketika mengambil kain ihram dari tempatnya harus diambil satu-satu dan jangan sampai terjatuh atau terkena najis.
"ketika dalam wc, pakailah kain ihram dengan cara yang praktis, kemudian nanti di luar wc baru di sempurnakan,"jelasnya.
kemudian kata dia, jika memang tidak sengaja terkena najis dan di ketahui, segera di bersihkan dan jangan panik.
"cuci bersih dengan air
berikut tutorial melepas dan memakai kain ihram di dalam toilet atau wc versi buya h m tajuddin hasbullah.