Arhan Jadi Pemain Suwon FC, Bagaimana Agar Dia Bisa Lama di Luar Negeri? Ini Kata Eks Pelatih PSIS

Pratama Arhan (12) saat ikut merayakan gol Marselino Ferdinan ke gawang Irak. -pssi-

BACAKORAN.CO - Pratama Arhan melanjutkan karirnya berkompetisi di luar negeri. Ini menyusul kepastian bek kiri asal Blora, Jawa Tengah, itu mendapatkan klub baru di Liga Korea Selatan. 

Setelah bersama Tokyo Verdy di Liga 2 Jepang musim 2022/2023, musim ini eks pilar PSIS Semarang musim 2020 hingga 2022 ini akan memperkuat Suwun FC di Liga 1 Korea Selatan atau K-League 1. 

Musim lalu, Suwun FC mengakhiri kompetisi dengan berada di peringkat kelima K-League 1.

Kesuksesan Arhan bertahan di kompetisi luar negeri ini mendapatkan apresiasi dari mantan pelatih PSIS Semarang Bambang Nurdiansyah. Mengingat tidak mudah mempertahankan eksistensi di kompetisi luar negeri. 

“Bagus jika Arhan bermain di luar negeri karena tidak mudah untuk bisa bertahan berkompetisi di luar negeri,” ujar Bambang Nurdiansyah. 

BACA JUGA:Arhan Jadi Pemain Barcelona-nya Liga Korea, Apa Alasan Mereka Rekrut Eks Pilar PSIS? Ini Kata Pelatih Suwon FC

“Banyak tantangan yang harus ditaklukkan untuk bisa bertahan di luar negeri,” ungkap Bambang. 


Bambang Nurdiansyah, eks pelatih PSIS Semarang.-koleksi pribadi Bambang Nurdiansyah-

Menurut pelatih PSIS musim 2019, bermain di kompetisi luar negeri harus bisa melawan kangen kampung halaman. Homesick menjadi masalah serius bagi pemain Indonesia saat merantau berkompetisi di luar negeri. 

“Kebanyakan homesick yang menjadi kendala pemain Indonesia saat bermain di luar negeri. Namun homesick tidak akan dirasakan pemain jika memang dia selalu menjadi starter di klubnya,” jelasnya.

“Dengan banyak bermain dan jadi andalan klub, maka semakin sedikit rasa ingin pulang balik ke kampung halaman karena waktu dihabiskan untuk berpikir bagaimana membantu klub mendapatkan poin di setiap pertandingan,” jelasnya.

Bahkan sebaliknya, kata Bambang, jika mampu menjadi andalan di klub maka akan membuka kesempatan naik kelas lebih tinggi. Dengan semakin besarnya kepercayaan yang diberikan klub, maka secara perekonomian semakin tertata yang kemudian membuka peluang bahkan menetap di sana dan memboyong keluarga. 

BACA JUGA: Arhan Selalu Starter di Uji Coba, Apa Ambisinya di Piala Asia? Ini Sesumbar Pemain Asal Blora Itu

“Jadi untuk bisa mengikis homesick, pemain harus membekali diri dengan kemampuan yang bisa bersaing dengan pemain lainnya. Jika situasi itu bisa diatasi, akan mudah untuk merantau lebih lama di luar negeri yang kemudian bisa menularkan pengalaman ke pemain di Indonesia,” ucap Bambang Nurdiansyah yang pernah memimpin Timnas Indonesia Training camp di Belanda jelang Asian Games Doha, Qatar, 2006.

Arhan Jadi Pemain Suwon FC, Bagaimana Agar Dia Bisa Lama di Luar Negeri? Ini Kata Eks Pelatih PSIS

Kumaidi

Kumaidi


bacakoran.co - pratama arhan melanjutkan karirnya berkompetisi di luar negeri. ini menyusul kepastian bek kiri asal blora, jawa tengah, itu mendapatkan klub baru di liga korea selatan. 

setelah bersama tokyo verdy di liga 2 jepang musim 2022/2023, musim ini eks pilar psis semarang musim 2020 hingga 2022 ini akan memperkuat suwun fc di liga 1 korea selatan atau k-league 1. 

musim lalu, suwun fc mengakhiri kompetisi dengan berada di peringkat kelima k-league 1.

kesuksesan arhan bertahan di kompetisi luar negeri ini mendapatkan apresiasi dari mantan pelatih psis semarang bambang nurdiansyah. mengingat tidak mudah mempertahankan eksistensi di kompetisi luar negeri. 

“bagus jika arhan bermain di luar negeri karena tidak mudah untuk bisa bertahan berkompetisi di luar negeri,” ujar bambang nurdiansyah. 

“banyak tantangan yang harus ditaklukkan untuk bisa bertahan di luar negeri,” ungkap bambang. 


bambang nurdiansyah, eks pelatih psis semarang.-koleksi pribadi bambang nurdiansyah-

menurut pelatih psis musim 2019, bermain di kompetisi luar negeri harus bisa melawan kangen kampung halaman. homesick menjadi masalah serius bagi pemain indonesia saat merantau berkompetisi di luar negeri. 

“kebanyakan homesick yang menjadi kendala pemain indonesia saat bermain di luar negeri. namun homesick tidak akan dirasakan pemain jika memang dia selalu menjadi starter di klubnya,” jelasnya.

“dengan banyak bermain dan jadi andalan klub, maka semakin sedikit rasa ingin pulang balik ke kampung halaman karena waktu dihabiskan untuk berpikir bagaimana membantu klub mendapatkan poin di setiap pertandingan,” jelasnya.

bahkan sebaliknya, kata bambang, jika mampu menjadi andalan di klub maka akan membuka kesempatan naik kelas lebih tinggi. dengan semakin besarnya kepercayaan yang diberikan klub, maka secara perekonomian semakin tertata yang kemudian membuka peluang bahkan menetap di sana dan memboyong keluarga. 

“jadi untuk bisa mengikis homesick, pemain harus membekali diri dengan kemampuan yang bisa bersaing dengan pemain lainnya. jika situasi itu bisa diatasi, akan mudah untuk merantau lebih lama di luar negeri yang kemudian bisa menularkan pengalaman ke pemain di indonesia,” ucap bambang nurdiansyah yang pernah memimpin timnas indonesia training camp di belanda jelang asian games doha, qatar, 2006.

arhan direkrut suwon fc setelah pelatih suwon fc eun lee joong memantaunya dari kelompok umur. arhan dianggap pas untuk mengisi pos bek kiri yang membutuhkan passing dan akurasi crossing yang dimiliki pemain berusia 22 tahun dengan 36 caps di timnas indonesia tersebut.(*)

Tag
Share