Innalillahi! Ulama Kharismatik Buya Syakur Meninggal Dunia, Aktif Organisasi Islam, Ini Sosoknya…
Ulama besar, Prof. Dr. KH. Abdul Syakur Yasin, MA, yang akrab disapa Buya Syakur meninggal dunia--
BACAKORAN.CO – Kabar Duka, ulama besar, Prof. Dr. KH. Abdul Syakur Yasin, MA, yang akrab disapa Buya Syakur meninggal dunia pada Rabu, 17 Januari 2024, pukul 02.00 WIB, di Rumah Sakit Mitra Plumbon, Cirebon, Jawa Barat.
Jenazahnya disemayamkan di Pondok Pesantren Cadangpinggan, Indramayu, tempat yang didirikan dan diasuhnya sejak tahun 2000.
Buya Syakur, kelahiran Indramayu pada 2 Februari 1948, menempuh pendidikan agama di Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon, hingga mahir berbahasa Arab.
Pendidikan setinggi langit tidak menghentikannya, melanjutkan studi di luar negeri, mencakup Kairo, Mesir, Tripoli, Libya, Tunis, Tunisia serta London.
BACA JUGA:Ratu Legenda Angkat Besi Indonesia, Lisa Rumbewas Meninggal Dunia pada Usia 44 Tahun
Penguasaan empat bahasa asing—Arab, Inggris, Prancis, dan Italia—menandai keberlanjutan perjalanan ilmiahnya.
Ini ulama kharismatik, Buya Syakur yang aktif berbagai organisasi agama islam--
Buya Syakur tidak hanya menimba ilmu, tetapi juga menerjemahkan beberapa kitab klasik Arab ke bahasa Indonesia, termasuk Ihya Ulumuddin, Al-Muqaddimah, dan Al-Mizan.
Lebih dari dua dekade di luar negeri membuka pintu belajar dari ulama dan cendekiawan muslim dunia.
Aktif dalam organisasi kemasyarakatan dan keagamaan, Buya Syakur terlibat dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI), Nahdlatul Ulama (NU), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Kembali ke tanah air pada 1991, Buya Syakur menekankan dakwah di Indramayu dan mendirikan Pondok Pesantren Cadangpinggan.
Meskipun dikenal sebagai sosok ceria, ramah, dan santun.
Pemikiran-pemikiran Buya Syakur sering kali menciptakan kritik dan kontroversi karena dianggap liberal dan progresif oleh sebagian kalangan.
Salah satu materi dakwah yang diangkatnya adalah hukum ketertarikan atau law of attraction.