Benarkah Gaya Hidup Bikin Begal jadi Marak? Yuk Simak Penjelasan Pengamat Ini

BACA SUMATERA EKSPRES DISINI

PALEMBANG, KORANSUMEKS.COM – Begal makin tak dapat dihindari lagi. Begal juga tak pandang bulu. Siapapun diincar. Terutama pengendara yang melintas pada malam hari. Meningkatnya pemuda yang menjadi begal tak dipungkiri Pengamat dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya (Fisip Unsri), Dr M Husni Thamrin MSi. Maraknya begal, kata Thamrin, ada banyak faktor penyebabnya. Seperti kesulitan hidup, gaya hidup, melemahnya kontrol sosial masyarakat, mengendurnya patroli dan lain sebagainya. “Semua faktor mulai dari gaya hidup sampai kontrol sosial tersebut berkaitan erat sehingga begal menjadi marak,” kata Thamrin kepada koransumeks.com belum lama ini. Dia mengatakan, gaya hidup yang tinggi membuat seseorang membutuhkan banyak uang. Hal inilah membuat mereka berpikir pendek dan cenderung mencari cara mudah untuk melakukan sesuatu.
Baca juga : Makin Sadis, Begal Merajalela Baca juga : Dua Cara Jitu Tangkal Begal
“Kebutuhan yang amat sangat akan uang didorong pula mental dan pemikiran ambil jalan pintas, memicu seseorang berbuat kriminal,” kata Dr M Husni Thamrin MSi. Ditambah kondisi keamanan yang longgar serta kontrol sosial yang lemah, menyebabkan aksi kriminalitas meningkat. Diperlukan kebijakan yang tepat untuk menurunkan potensi kejahatan. “Jadi, disini sangat perlu adanya kebijakan yang tepat untuk menurunkan potensi kejahatan,” ungkap Dr M Husni Thamrin MSi. Ketua Komisi I, Antoni Yuzar SH  menilai, modus kawanan genk motor yang merampas kendaraan merupakan modus lama. “Jangan-jangan orang-orangnya juga yang lama-lama itu lah. Mereka muncul lagi melihat ada kesempatan. Melihat longgarnya penjagaan keamanan,” paparnya. Perlu tindakan tegas mengingat para pelaku bersenjata tajam. Dalam aksinya, mereka tidak segan-segan melukai calon korban yang melawan. “Yang sadis lagi, korban sudah tidak melawan masih juga kena bacok,” cetusnya geram. Patroli wilayah harus kembali digencarkan.
Baca juga : Tewas Usai Ditangkap karena Tuduhan Curi Kambing, Keluarga Sebut Kondisi Firullazi Tak Wajar Baca juga : Langganan Beasiswa, Pecahkan Rekor Doktor Termuda
Jalan Angkatan 66, Kalidoni, dan kawasan Talang Kerangga tiga lokasi kejadian yang viral di media sosial perlu lebih diawasi. “Aksi sweeping para pelaku membuat pengguna jalan lain takut. Tak bisa dibiarkan,” ungkapnya. Kata Antoni, banyak faktor yang mempengaruhi para pelaku. Bisa faktor keluaga atau lingkungan. Mirisnya lagi, jika mereka menggunakan narkoba. “Itu akan membuat mereka semakin nekad dan tidak lagi ada rasa iba,” paparnya. Masyarakat diimbau tak keluar malam atau dini hari jika memang tidak ada keperluan mendesak. “Kalau pun harus keluar, jangan sampai sendirian. Ajak teman,” tandasnya.

Baca Berita Selengkapnya

Benarkah Gaya Hidup Bikin Begal jadi Marak? Yuk Simak Penjelasan Pengamat Ini

Hendra Agustian

Hendra Agustian


palembang, koransumeks.com – begal makin tak dapat dihindari lagi. begal juga tak pandang bulu. siapapun diincar. terutama pengendara yang melintas pada malam hari. meningkatnya pemuda yang menjadi begal tak dipungkiri pengamat dari fakultas ilmu sosial dan ilmu politik , dr m husni thamrin msi. maraknya begal, kata thamrin, ada banyak faktor penyebabnya. seperti kesulitan hidup, gaya hidup, melemahnya kontrol sosial masyarakat, mengendurnya patroli dan lain sebagainya. “semua faktor mulai dari gaya hidup sampai kontrol sosial tersebut berkaitan erat sehingga begal menjadi marak,” kata thamrin kepada koransumeks.com belum lama ini. dia mengatakan, gaya hidup yang tinggi membuat seseorang membutuhkan banyak uang. hal inilah membuat mereka berpikir pendek dan cenderung mencari cara mudah untuk melakukan sesuatu.
baca juga :  baca juga : 
“kebutuhan yang amat sangat akan uang didorong pula mental dan pemikiran ambil jalan pintas, memicu seseorang berbuat kriminal,” kata dr m husni thamrin msi. ditambah kondisi keamanan yang longgar serta kontrol sosial yang lemah, menyebabkan aksi kriminalitas meningkat. diperlukan kebijakan yang tepat untuk menurunkan potensi kejahatan. “jadi, disini sangat perlu adanya kebijakan yang tepat untuk menurunkan potensi kejahatan,” ungkap dr m husni thamrin msi. ketua komisi i, antoni yuzar sh  menilai, modus kawanan genk motor yang merampas kendaraan merupakan modus lama. “jangan-jangan orang-orangnya juga yang lama-lama itu lah. mereka muncul lagi melihat ada kesempatan. melihat longgarnya penjagaan keamanan,” paparnya. perlu tindakan tegas mengingat para pelaku bersenjata tajam. dalam aksinya, mereka tidak segan-segan melukai calon korban yang melawan. “yang sadis lagi, korban sudah tidak melawan masih juga kena bacok,” cetusnya geram. patroli wilayah harus kembali digencarkan.
baca juga :  baca juga : 
jalan angkatan 66, kalidoni, dan kawasan talang kerangga tiga lokasi kejadian yang viral di media sosial perlu lebih diawasi. “aksi para pelaku membuat pengguna jalan lain takut. tak bisa dibiarkan,” ungkapnya. kata antoni, banyak faktor yang mempengaruhi para pelaku. bisa faktor keluaga atau lingkungan. mirisnya lagi, jika mereka menggunakan narkoba. “itu akan membuat mereka semakin nekad dan tidak lagi ada rasa iba,” paparnya. masyarakat diimbau tak keluar malam atau dini hari jika memang tidak ada keperluan mendesak. “kalau pun harus keluar, jangan sampai sendirian. ajak teman,” tandasnya.

Tag
Share