Jelang Rilis Data Inflasi AS, Rupiah "Nyungsep" Makin Dalam, Pagi Ini Tembus Rp15.844 per USD

Rupiah makin "nyungsep" terhadap dolar AS yang menguat jelang rilis data inflasi AS.--

BACA JUGA:Pelaku Pasar Khawatir Jelang Pilpres 2024, Rupiah Lanjut Melemah, Jadi Segini..

Dimana pelaku pasar masih menunggu data inflasi PCE AS yang rilis malam ini.

“Bank Indonesia diharapkan kembali mengintervensi," cetusnya.

Sementara itu, makin anjloknya nilai tukar rupiah langsung direspon Bank Indonesia (BI) yang mengambil langkah cepat untuk menenangkan pasar.

Yakni dengan melakukan intervensi ke pasar spot, pasar NDF domestik dan pasar surat utang.

BACA JUGA:Rupiah Stagnan Kala Mayoritas Mata Uang Asia Menguat, Apa Penyebabnya?

"Bank Indonesia berada di pasar untuk menjamin agar keseimbangan permintaan dan penawaran valas tetap terjaga. Pelemahan rupiah masih dalam kendali," ujar Edi Susianto, direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI.

Dikatakan, BI telah berjaga-jaga di pasar sejak perdagangan Rabu (24/1/2024), ketika rupiah menghadapi tekanan besar.

Terutama karena sentimen global menjelang rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS).

Pada saat itu, rupiah melemah bersama mata uang Asia lainnya.

BACA JUGA:Sikap The Fed Soal Pemangkasan Suku Bunga Buat Rupiah Bernasib Begini

Bahkan rupiah mengalami pelemahan terparah karena juga dipengaruhi oleh sentimen politik dalam negeri.

Jelang Rilis Data Inflasi AS, Rupiah "Nyungsep" Makin Dalam, Pagi Ini Tembus Rp15.844 per USD

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – nilai tukar rupiah "nyungsep" makin dalam terhadap dolar amerika serikat (as).

pada pagi ini, jumat (26/1/2024), rupiah berada di posisi rp15.844 per usd, melemah 18,5 poin atau 0,12 persen dari perdagangan sebelumnya.

adapun mata uang lainnya di terpantau bergerak bervariasi.

tercatat, baht thailand naik 0,11 persen, peso filipina plus 0,16 persen, won korea selatan ambles 0,10 persen, dan yuan china anjlok 0,05 persen, serta dolar singapura juga turun tipis 0,02 persen.

lalu yen jepang naik 0,07 persen, dan dolar hong kong stagnan.

sedangkan mata uang utama negara maju pun terpantau bergerak bervariasi.

euro eropa turun tipis 0,01 persen, poundsterling inggris naik 0,02 persen, dan dolar australia plus 0,03 persen.

kemudian, franc swiss menguat tipis 0,03 persen dan dolar kanada juga naik 0,01 persen.

analis pasar lukman leong mengatakan, rupiah tertekan dolar as yang menguat karena pertumbuhan ekonomi as yang lebih kuat dari perkiraan pasar.

untuk informasi, pdb as tercatat sebesar 3,3 persen tahun ke tahun (yoy) pada kuartal iv tahun 2023.

pencapaian ini lebih tinggi dari perkiraan pasar sebesar 2 persen.

menurutnya, rupiah akan mengalami pelemahan terbatas.

dimana pelaku pasar masih menunggu data inflasi pce as yang rilis malam ini.

“bank indonesia diharapkan kembali mengintervensi," cetusnya.

sementara itu, makin anjloknya nilai tukar rupiah langsung direspon bank indonesia (bi) yang mengambil langkah cepat untuk menenangkan pasar.

yakni dengan melakukan intervensi ke pasar spot, pasar ndf domestik dan pasar surat utang.

"bank indonesia berada di pasar untuk menjamin agar keseimbangan permintaan dan penawaran valas tetap terjaga. pelemahan rupiah masih dalam kendali," ujar edi susianto, direktur eksekutif departemen pengelolaan moneter bi.

dikatakan, bi telah berjaga-jaga di pasar sejak perdagangan rabu (24/1/2024), ketika rupiah menghadapi tekanan besar.

terutama karena sentimen global menjelang rilis data ekonomi amerika serikat (as).

pada saat itu, rupiah melemah bersama mata uang asia lainnya.

bahkan rupiah mengalami pelemahan terparah karena juga dipengaruhi oleh sentimen politik dalam negeri.

Tag
Share