Gelombang PHK Menghantam di Awal 2024, Raksasa Teknologi Ini Bakal Rumahkan 1.900 Karyawan

Raksasa teknologi Microsoft umumkan bakal mem-PHK 1.900 karyawan dari unit bisnis game-nya imbas langkah perusahaan mengakuisi pengembang game, Activision Blizzard.--

BACAKORAN.CO – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) menghantam sejumlah raksasa industri teknologi dunia.

Setelah sebelumnya TikTok, Discord dan Riot Games milik Tencent mengumumkan PHK karyawan.

Kali ini, raksasa teknologi Microsoft berencana merumahkan 1.900 karyawan di unit bisnis game-nya.

Pemangkasan karyawan ini buntut dari langkah Microsoft mengakuisisi perusahaan game, Activision Blizzard.

BACA JUGA:Badai PHK Industri Game Berlanjut, Riot Games Milik Tencent Rumahkan 530 Karyawan, Ini Penyebabnya!

Dikutip dari laman CNBC International, informasi rencana PHK massal ini sesuai memo internal perusahaan.

Menurut CEO Microsoft Gaming Phil Spencer, PHK yang dilakukan merupakan bagian dari rencana lebih besar.

Adanya perampingan jumlah karyawan, Microsoft ingin mencegah adanya tumpang tindih posisi antara karyawan Activision Blizzard dan Microsoft Gaming.

Adapun Eks Presiden Blizzard Mike Ybarra menyatakan dirinya telah hengkang dari perusahaan.
Begitu pun co-founder Blizzard Allen Adham.

BACA JUGA:Batal PHK Massal, Pemerintah Beri 2 Tunjangan Tambahan Tenaga Honorer, Ini Besarannya!

Microsoft, kata Spencer, akan mendukung penuh pegawai yang terkena PHK.

Termasuk besaran pesangon yang terrgantung dari lokasi kerja karyawan bersangkutan.

Untuk informasi, Activision Blizzard adalah pembuat dan penerbit game terkenal seperti Call of Duty dan Diablo.

Selain game konsol, Activision Blizzard juga mempunyai unit game mobile bernama King.

Gelombang PHK Menghantam di Awal 2024, Raksasa Teknologi Ini Bakal Rumahkan 1.900 Karyawan

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – gelombang (phk) menghantam sejumlah raksasa industri teknologi dunia.

setelah sebelumnya tiktok, discord dan riot games milik tencent mengumumkan phk karyawan.

kali ini, raksasa teknologi berencana merumahkan 1.900 karyawan di unit bisnis game-nya.

pemangkasan karyawan ini buntut dari langkah microsoft mengakuisisi perusahaan game, activision blizzard.

dikutip dari laman cnbc international, informasi rencana phk massal ini sesuai memo internal perusahaan.

menurut ceo microsoft gaming phil spencer, phk yang dilakukan merupakan bagian dari rencana lebih besar.

adanya perampingan jumlah karyawan, microsoft ingin mencegah adanya tumpang tindih posisi antara karyawan activision blizzard dan microsoft gaming.

adapun eks presiden blizzard mike ybarra menyatakan dirinya telah hengkang dari perusahaan.
begitu pun co-founder blizzard allen adham.

microsoft, kata spencer, akan mendukung penuh pegawai yang terkena phk.

termasuk besaran pesangon yang terrgantung dari lokasi kerja karyawan bersangkutan.

untuk informasi, activision blizzard adalah pembuat dan penerbit game terkenal seperti call of duty dan diablo.

selain game konsol, activision blizzard juga mempunyai unit game mobile bernama king.

unit ini memproduksi game terkenal candy crush saga.

microsoft mengakuisi activision blizzard dengan nilai us$69 miliar (rp1.092 triliun).

angka ini dua kali lipat dari saat microsoft mengakuisisi linkedin.

diketahui, pada awal tahun 2024, sejumlah raksasa teknologi bergantian mengumumkan phk dalam jumlah besar-besaran.

seperti google yang mengumumkan phk di beberapa unit bisnisnya yang menjadi bagian dari rencana efisiensi seperti diumumkan sejak tahun lalu.

selanjutnya, ebay mengumumkan mem-phk 1.000 karyawan.

lalu restrukturisasi perusahaan software jerman, sap berdampak kepada 8.000 karyawan, termasuk phk.

sebelumnya, riot games mem-phk 530 karyawan atau sekitar 11 persen dari total karyawan perusahaan secara global.

anak perusahaan tencent holdings yang berbasis di los angeles itu  merupakan pemilik game populer seperti league of legends dan valorant.

karyawan yang terkena dampak phk adalah mereka yang berada di luar tim pengembangan perusahaan.

industri penerbitan game digital sedang mengalami kesulitan untuk terus berkembang.

konsumen cenderung menunda pembelian game-game yang mahal di tengah meningkatnya tingkat inflasi.

ceo riot games, dylan jadeja mengatakan, saat ini perusahaan mengalami ketidakfokusan, dan secara sederhana, memiliki terlalu banyak inisiatif yang sedang berlangsung.

“beberapa investasi besar yang kami lakukan tidak memberikan hasil sebagaimana yang kami harapkan," terangnya.

perubahan ini memungkinkan riot untuk lebih fokus pada portofolio game utamanya seperti league of legends, valorant, teamfight tactics, dan wild rift.

riot juga akan menghentikan pengembangan game baru di bawah riot forge dan melakukan penyesuaian staf serta fitur di game legends of runeterra.

Tag
Share