bacakoran.co

Viral Isu Konspirasi Virus Covid 19 Disebabkan Oleh Rockefeller Foundation, Benarkah? Begini Penjelasannya

Virus Covid-19-Ilustrasi Gambar Pixabay.com-

BACA JUGA:Waduh Inspektorat Kabupaten Lahat Diperiksa Jaksa, Dugaan Perjalanan Dinas Fiktif Masa Pandemi Covid 19

Namun, apakah klaim ini memiliki dasar yang kuat?

Menilik sejarah, Rockefeller Foundation didirikan pada tahun 1913 di Amerika Serikat.

Sebagai organisasi nirlaba dengan misi meningkatkan kesejahteraan umat manusia di seluruh dunia.

Mereka mengklaim sebagai pelopor filantropi yang mempromosikan kesejahteraan umat manusia.

BACA JUGA:Info Haji! Arab Saudi Anjurkan Jemaah Gunakan Masker, Di Palembang JCH Dihimbau Vaksin Covid

Melalui penemuan dan penerapan solusi untuk memajukan peluang dan mengatasi krisis iklim.

Presiden Rockefeller Foundation saat ini, Rajiv J. Shah, bersama timnya.

Berfokus pada masalah kesehatan, makanan, energi, pemerataan ekonomi, inovasi, dan keuangan inovatif.

Mereka beroperasi tidak hanya di Amerika Serikat tetapi juga di seluruh dunia, termasuk Afrika, Asia, dan Italia.

BACA JUGA:Kasus Covid Meledak Jelang Libur Nataru, Prokes Kembalikan Diberlakukan? Ini Penjelasan Menparekraf Sandiaga

Kementerian Komunikasi dan Informatika membantah klaim ini

Menyatakan bahwa dokumen yang dijadikan bukti, yaitu "Scenarios for the Future of Technology and International Development," bukanlah rencana operasional untuk menyebabkan pandemi COVID-19.

Dokumen tersebut berisi pandangan hipotetis tentang masa depan dan bagaimana populasi global dapat bereaksi selama pandemi.

BACA JUGA:Kasus Covid-19 Kembali Meledak, Cek Syarat Terbaru Wisata ke Singapura

Viral Isu Konspirasi Virus Covid 19 Disebabkan Oleh Rockefeller Foundation, Benarkah? Begini Penjelasannya

Yudha IP

Yudha IP


bacakoran.co - sempat isu konspirasi seputar peran dalam penciptaan dan penyebaran virus tahun 2020.

kasus ini bahkan masih menjadi sorotan netizen dan dibahas media .

informasi ini kembali viral setelah .

analis kebijakan utama bidang jianbang lemdiklat polri, menjadi bintang tamu dalam podcast .

yang membahas konspirasi pada sabtu, 27 januari 2024.

pada sesi tersebut, menanyakan pandangan mengenai .

dan jawabannya membawa isu konspirasi ke permukaan.

menurutnya, virus ini telah direncanakan oleh rockefeller foundation sejak tahun 2010.

disimulasikan pada 2015, dan dimainkan pada 2020, terutama di indonesia.

apa yang ingin dicapai dengan konspirasi ini?

drs. dharma mengungkapkan bahwa tujuannya adalah untuk mempercepat program digitalisasi.

yang dapat dilihat dari keberadaan id (identity digital) yang terkait dengan .

namun, apakah klaim ini memiliki dasar yang kuat?

menilik sejarah, didirikan pada tahun 1913 di amerika serikat.

sebagai organisasi nirlaba dengan misi meningkatkan kesejahteraan umat manusia di seluruh dunia.

mereka mengklaim sebagai pelopor filantropi yang mempromosikan kesejahteraan umat manusia.

melalui penemuan dan penerapan solusi untuk memajukan peluang dan mengatasi krisis iklim.

presiden rockefeller foundation saat ini, rajiv j. shah, bersama timnya.

berfokus pada masalah kesehatan, makanan, energi, pemerataan ekonomi, inovasi, dan keuangan inovatif.

mereka beroperasi tidak hanya di amerika serikat tetapi juga di seluruh dunia, termasuk afrika, asia, dan italia.

kementerian komunikasi dan informatika membantah klaim ini

menyatakan bahwa dokumen yang dijadikan bukti, yaitu "scenarios for the future of technology and international development," bukanlah rencana operasional untuk menyebabkan pandemi covid-19.

dokumen tersebut berisi pandangan hipotetis tentang masa depan dan bagaimana populasi global dapat bereaksi selama pandemi.

jadi, sementara isu konspirasi rockefeller foundation terus berkembang.

fakta dan klaim resmi menunjukkan bahwa yayasan ini berfokus pada upaya kemanusiaan.

dan dukungan terhadap kesehatan masyarakat.

termasuk pengembangan vaksin untuk melindungi masyarakat dari penyakit menular.

apakah ini hanya teori konspirasi atau adakah dasar yang kuat? waktu yang akan menjawab.***

Tag
Share