- bahaya konsumsi olahan. daging olahan adalah daging yang telah diawetkan dengan cara curing, diasapi, dikeringkan, atau dikemas dalam kaleng. contoh produk daging olahan seperti, , daging asap, daging kalengan, dan olahan lainnya.
daging olahan dianggap sebagai makanan yang tidak banyak gizinya karena mengandung beberapa bahan berbahaya, seperti:
- senyawa nitrit, n-nitroso, dan nitrosamin
senyawa ini terbentuk dari nitrit yang ditambahkan ke produk daging olahan. senyawa ini dapat menyebabkan denaturasi protein, yaitu perubahan struktur protein yang mengurangi fungsi dan sifat-sifatnya, termasuk kandungan nutrisinya. senyawa ini juga berpotensi menyebabkan kanker usus.
- garam
garam yang tinggi diperlukan untuk memberikan rasa gurih dan lebih lezat. namun, hal tersebut dapat meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung, dan stroke.
- lemak dan kalori
daging olahan biasanya mengandung lemak dan kalori yang banyak karena bahan tambahan yang ada di dalam adonannya. hal ini dapat berperan dalam meningkatkan lemak tubuh, tekanan darah, dan tingkat peradangan. hal ini juga dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan demensia.
dampak penyakit yang ditimbulkan jika sering mengkonsumsi daging olahan adalah:
- kanker
konsumsi daging olahan dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal, kanker lambung, kanker pankreas, dan kanker payudara. hal ini karena senyawa nitrosamin yang terbentuk dari nitrit dapat merusak dna sel dan memicu pertumbuhan sel abnormal.
- penyakit jantung
konsumsi daging olahan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan aritmia. hal ini karena garam, lemak, dan kalori yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah, kolesterol, dan peradangan pada pembuluh darah.
- diabetes
konsumsi daging olahan dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. hal ini karena lemak dan kalori yang tinggi dapat menyebabkan resistensi insulin, yaitu kondisi di mana sel-sel tubuh tidak merespons hormon insulin dengan baik. insulin berfungsi untuk mengatur kadar gula darah dalam tubuh.
cara menggolah daging yang benar agar kandungan gizinya tidak hilang adalah:
- pilihlah daging yang segar, tidak berbau, dan tidak berwarna gelap. hindari daging yang sudah diawetkan dengan nitrit, garam, atau bahan kimia lainnya.
- simpan daging di lemari es atau freezer dengan suhu yang sesuai. jangan biarkan daging terpapar udara, cahaya, atau bakteri yang dapat merusak kualitasnya.
- masak daging dengan cara yang sehat, seperti direbus, dikukus, dipanggang, atau dibakar. hindari cara memasak yang menggunakan suhu tinggi, seperti menggoreng, mengasapi, atau mengeringkan. suhu tinggi dapat menyebabkan denaturasi protein dan pembentukan senyawa berbahaya.
-masak daging dengan baik, setidaknya hingga mencapai suhu internal 75°c atau lebih panas. gunakan termometer untuk memeriksa suhu makanan yang dimasak. jika menggunakan microwave, pastikan makanan matang secara rata dan menyeluruh.
- masak daging yang berbahan telur hingga matang sempurna. jangan memakan daging yang masih mentah atau setengah matang, karena dapat berisiko terkena bakteri berbahaya, seperti salmonella dan e. coli.
- tambahkan bumbu-bumbu alami yang dapat meningkatkan rasa dan aroma, seperti bawang putih, jahe, kunyit, cabai, atau kecap. hindari bumbu-bumbu yang mengandung garam, gula, atau pengawet berlebihan.
- konsumsi daging dengan porsi yang wajar, sekitar 70-100 gram per hari. padukan daging dengan sayur-sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian yang kaya serat, vitamin, mineral, dan antioksidan.
daging olahan adalah makanan yang tidak banyak gizinya karena mengandung bahan-bahan berbahaya yang dapat merusak atau mengurangi kandungan protein nabati dan meningkatkan risiko penyakit kronis.
cara menggolah daging yang benar agar kandungan gizinya tidak hilang adalah dengan memilih daging yang segar, menyimpannya dengan baik, memasaknya dengan cara yang sehat, dan menambahkan bumbu-bumbu alami.
konsumsi daging dengan porsi yang wajar dan padukan dengan makanan sehat lainnya.