bacakoran.co

Penyakit Hati: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Seorang yang meringis dan menggenggam perutnya yang terasa sakit salah satu gejala umum dari penyakit hati, yaitu nyeri atau bengkak di perut kanan atas. Foto: Ilustrasi--

Perlemakan hati adalah kondisi di mana terdapat penumpukan lemak berlebih di dalam sel-sel hati.

Perlemakan hati sering terjadi pada orang yang mengalami obesitas, diabetes, atau kolesterol tinggi.

Perlemakan hati dapat berkembang menjadi peradangan hati atau sirosis jika tidak ditangani dengan baik.

BACA JUGA:Jangan Anggap Remeh! 3 Penyebab Pendarahan Otak pada Anak Muda, Night Owl Sering Melakukannya

- Sirosis

Sirosis adalah kerusakan hati kronis yang ditandai dengan terbentuknya jaringan parut di dalam hati.

Sirosis dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti hepatitis kronis, konsumsi alkohol berlebihan, penyakit hati genetik, atau gangguan metabolisme.

Sirosis dapat mengganggu fungsi hati dan meningkatkan risiko kanker hati.

- Abses hati

Abses hati adalah penumpukan nanah di dalam hati yang disebabkan oleh infeksi bakteri, parasit, atau jamur.

Abses hati dapat terjadi akibat komplikasi dari penyakit hati lainnya, seperti hepatitis, sirosis, atau kanker hati.

Abses hati dapat menyebabkan sepsis, yaitu infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh.

- Kanker hati

Kanker hati adalah pertumbuhan sel-sel abnormal yang bersifat ganas di dalam hati.

Kanker hati dapat berasal dari hati itu sendiri (primer) atau dari organ lain yang menyebar ke hati (sekunder).

Penyakit Hati: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Hendra Agustian

djarwo


- adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan berbagai gangguan yang dapat mempengaruhi fungsi hati.

hati adalah organ vital yang berperan dalam mencerna makanan, membersihkan darah dari racun, dan mengolah .

penyakit hati dapat bersifat genetik atau dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti infeksi virus, konsumsi alkohol yang berlebihan, dan obesitas.

menurut data dari (who), penyakit hati bertanggung jawab atas kematian sekitar 2 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya.

penyakit hati dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti gagal hati, sirosis, dan kanker hati. 

oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab, gejala, dan cara mencegah penyakit hati.

1. penyebab penyakit hati

penyebab penyakit hati dapat bervariasi, tergantung pada jenis dan tingkat keparahan gangguan yang dialami. 

berikut ini adalah beberapa penyebab umum penyakit hati:

- hepatitis

hepatitis adalah peradangan pada hati yang disebabkan oleh infeksi virus, seperti hepatitis a, b, c, d, atau e.

hepatitis juga bisa disebabkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu, konsumsi alkohol berlebihan, atau penyakit autoimun yang menyerang hati.

- perlemakan hati

perlemakan hati adalah kondisi di mana terdapat penumpukan lemak berlebih di dalam sel-sel hati.

perlemakan hati sering terjadi pada orang yang mengalami obesitas, diabetes, atau kolesterol tinggi.

perlemakan hati dapat berkembang menjadi peradangan hati atau sirosis jika tidak ditangani dengan baik.

- sirosis

sirosis adalah kerusakan hati kronis yang ditandai dengan terbentuknya jaringan parut di dalam hati.

sirosis dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti hepatitis kronis, konsumsi alkohol berlebihan, penyakit hati genetik, atau gangguan metabolisme.

sirosis dapat mengganggu fungsi hati dan meningkatkan risiko kanker hati.

- abses hati

abses hati adalah penumpukan nanah di dalam hati yang disebabkan oleh infeksi bakteri, parasit, atau jamur.

abses hati dapat terjadi akibat komplikasi dari penyakit hati lainnya, seperti hepatitis, sirosis, atau kanker hati.

abses hati dapat menyebabkan sepsis, yaitu infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh.

- kanker hati

kanker hati adalah pertumbuhan sel-sel abnormal yang bersifat ganas di dalam hati.

kanker hati dapat berasal dari hati itu sendiri (primer) atau dari organ lain yang menyebar ke hati (sekunder).

faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker hati antara lain hepatitis kronis, sirosis, perlemakan hati, atau paparan zat kimia berbahaya.

2. gejala penyakit hati

gejala penyakit hati dapat bervariasi, tergantung pada jenis dan tingkat keparahan gangguan yang dialami.

namun, ada beberapa gejala umum yang dapat menunjukkan adanya masalah pada hati, yaitu:

- kulit dan mata menguning (jaundice).

hal ini terjadi karena penumpukan bilirubin, yaitu zat kuning yang dihasilkan dari pemecahan sel-sel darah merah, di dalam darah dan jaringan tubuh.

bilirubin seharusnya disaring oleh hati dan dibuang melalui urine dan tinja.

jika hati tidak berfungsi dengan baik, bilirubin akan menumpuk dan menyebabkan kulit dan mata menguning.

- nyeri atau bengkak di perut kanan atas.

hal ini terjadi karena pembesaran atau peradangan hati yang menekan organ-organ di sekitarnya.

nyeri atau bengkak di perut kanan atas juga bisa disebabkan oleh penumpukan cairan di rongga perut (ascites) akibat tekanan darah tinggi di pembuluh darah hati (hipertensi portal).

- kelelahan, lemas, atau tidak bertenaga. hal ini terjadi karena hati tidak dapat mengolah nutrisi dengan baik, sehingga tubuh kekurangan energi.

kelelahan, lemas, atau tidak bertenaga juga bisa disebabkan oleh akibat penurunan produksi sel-sel darah merah oleh hati.

- nafsu makan menurun, mual, muntah, atau diare.

hal ini terjadi karena hati tidak dapat mencerna makanan dengan baik, sehingga menyebabkan gangguan pencernaan.

nafsu makan menurun, mual, muntah, atau diare juga bisa disebabkan oleh infeksi atau peradangan pada saluran pencernaan.

- urine berwarna gelap atau tinja berwarna pucat.

hal ini terjadi karena hati tidak dapat membuang bilirubin dengan baik, sehingga menyebabkan urine berwarna gelap dan tinja berwarna pucat.

urine berwarna gelap atau tinja berwarna pucat juga bisa disebabkan oleh gangguan pada saluran empedu yang mengangkut cairan empedu dari hati ke usus.

- gatal-gatal pada kulit.

hal ini terjadi karena penumpukan zat-zat beracun di dalam darah yang tidak dapat disaring oleh hati, sehingga menyebabkan iritasi pada kulit.

gatal-gatal pada kulit juga bisa disebabkan oleh gangguan pada kelenjar keringat atau kulit kering.

3. cara mencegah penyakit hati

penyakit hati dapat dicegah dengan melakukan beberapa langkah berikut ini:

- menghindari atau mengurangi konsumsi minuman beralkohol.

konsumsi alkohol yang berlebihan dapat merusak sel-sel hati dan menyebabkan peradangan, perlemakan, atau sirosis hati. 

jika anda ingin minum alkohol, batasi jumlahnya sesuai dengan anjuran dokter.

jika anda menderita penyakit hati, sebaiknya hindari minum alkohol sama sekali.

- menjaga berat badan ideal.

kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko perlemakan hati, yang dapat berkembang menjadi peradangan atau sirosis hati.

jika anda memiliki berat badan berlebih, cobalah untuk menurunkannya secara bertahap dengan mengatur pola makan dan berolahraga secara teratur.

jika anda memiliki berat badan kurang, cobalah untuk menambahkannya dengan mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang.

- menghindari atau mengobati infeksi virus.

infeksi virus, terutama hepatitis, dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan hati.

jika anda terinfeksi virus hepatitis, segera lakukan pengobatan sesuai dengan petunjuk dokter.

jika anda belum terinfeksi virus hepatitis, lakukan pencegahan dengan melakukan vaksinasi, menjaga kebersihan, dan menghindari kontak dengan darah atau cairan tubuh orang yang terinfeksi.

- menghindari atau mengontrol penyakit kronis.

penyakit kronis, seperti diabetes, kolesterol tinggi, atau hipertensi, dapat mempengaruhi fungsi hati.

jika anda menderita penyakit kronis, lakukan pengobatan dan pengontrolan secara rutin sesuai dengan anjuran dokter.

jika anda belum menderita penyakit kronis, lakukan pencegahan dengan menjaga pola hidup sehat.

- menghindari atau membatasi penggunaan obat-obatan tertentu.

obat-obatan tertentu, terutama yang bersifat toksik untuk hati, dapat menyebabkan peradangan atau kerusakan hati.

- mengonsumsi makanan sehat untuk hati.

makanan sehat untuk hati adalah makanan yang mengandung nutrisi yang baik untuk menjaga fungsi hati, seperti protein, vitamin, mineral, antioksidan, dan serat.

beberapa contoh makanan sehat untuk hati antara lain sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, ikan, dan minyak zaitun.

hindari makanan yang dapat merusak hati, seperti makanan berlemak, gorengan, makanan olahan, makanan pedas, atau makanan yang mengandung garam, gula, atau pengawet berlebihan.

- melakukan pemeriksaan hati secara rutin.

pemeriksaan hati secara rutin dapat membantu mendeteksi adanya gangguan pada hati sejak dini, sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat.

pemeriksaan hati dapat meliputi tes darah, tes urine, tes feses, ultrasound, biopsi, atau mri.

jika anda memiliki faktor risiko atau gejala penyakit hati, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui jenis dan frekuensi pemeriksaan hati yang sesuai dengan kondisi anda.(*)

Tag
Share