Rupiah dan Mata Uang Asia-Negara Maju Dibuka Kompak Loyo Dibekuk Dolar AS, Faktor Ini Jadi Biang Keroknya!

Rupiah tertekan dolar AS menyusul rilis data tenaga kerja AS yang lebih kuat dari perkiraan.--pixabay

BACAKORAN.CO – Rupiah mengawali perdagangan pagi ini, Senin (5/2/2024) dengan bergerak melemah di posisi Rp15.710 per USD.

Turun 50,5 poin atau 0,32 persen dari perdagangan sebelumnya.

Adapun mayoritas mata uang di kawasan Asia berada di zona merah.

Tercatat, baht Thailand turun 0,10 persen, peso Filipina anjlok 0,50 persen, won Korea Selatan ambles 1,09 persen, dan yuan China turun tipis 0,03 persen, serta dolar Singapura juga tergerus 0,07 persen.

BACA JUGA:Sentimen Eksternal Ini Pengaruhi Pergerakan Rupiah Awal Pekan, Menguat atau Melemah?

Lalu yen Jepang turun 0,03 persen, dan dolar Hong Kong juga minus 0,02 persen.

Nasib serupa dialami mayoritas mata uang utama negara maju yang berada di zona merah.

Tercatat euro Eropa turun 0,08 persen, poundsterling Inggris ambles 0,16 persen, dan dolar Australia anjlok 0,08 persen.

Sedangkan, franc Swiss merosot 0,09 persen dan dolar Kanada juga turun 0,07 persen.

BACA JUGA:Rupiah dan Mata Uang Asia Bersinar di Akhir Pekan, Didorong Faktor Ini!

Analis Pasar Lukman Leong menyatakan, tekanan terhadap rupiah imbas dari data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) NFP yang ternyata jauh lebih kuat dari perkiraan.

Namun, pelemahan rupiah diperkirakan tidak terlalu dalam lantaran pelaku pasar menunggu data pertumbuhan PDB ekonomi Indonesia di 2023 yang rilis hari ini.

"Investor juga mengantisipasi data pertumbuhan PDB Indonesia yang akan rilis siang ini,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan, ekonomi AS masih sangat kuat.

Rupiah dan Mata Uang Asia-Negara Maju Dibuka Kompak Loyo Dibekuk Dolar AS, Faktor Ini Jadi Biang Keroknya!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – mengawali perdagangan pagi ini, senin (5/2/2024) dengan bergerak melemah di posisi rp15.710 per usd.

turun 50,5 poin atau 0,32 persen dari perdagangan sebelumnya.

adapun mayoritas mata uang di berada di zona merah.

tercatat, baht thailand turun 0,10 persen, peso filipina anjlok 0,50 persen, won korea selatan ambles 1,09 persen, dan yuan china turun tipis 0,03 persen, serta dolar singapura juga tergerus 0,07 persen.

lalu yen jepang turun 0,03 persen, dan dolar hong kong juga minus 0,02 persen.

nasib serupa dialami mayoritas mata uang utama negara maju yang berada di zona merah.

tercatat euro eropa turun 0,08 persen, poundsterling inggris ambles 0,16 persen, dan dolar australia anjlok 0,08 persen.

sedangkan, franc swiss merosot 0,09 persen dan dolar kanada juga turun 0,07 persen.

analis pasar lukman leong menyatakan, tekanan terhadap rupiah imbas dari data tenaga kerja amerika serikat (as) nfp yang ternyata jauh lebih kuat dari perkiraan.

namun, pelemahan rupiah diperkirakan tidak terlalu dalam lantaran pelaku pasar menunggu data pertumbuhan pdb ekonomi indonesia di 2023 yang rilis hari ini.

"investor juga mengantisipasi data pertumbuhan pdb indonesia yang akan rilis siang ini,” ujarnya.

sebelumnya, ketua the fed jerome powell mengatakan, ekonomi as masih sangat kuat.

inflasi meningkat dari 3,1 persen di november menjadi 3,4 persen di desember 2023, melampaui konsensus 3,2 persen.

indikator lain, seperti pmi manufaktur ism yang mencapai 47,4 dan pertumbuhan produk domestik bruto (pdb) untuk kuartal iv-2023 sebesar 3,3 persen juga mendukung pandangan ini.

namun, bank sentral belum cukup percaya diri untuk memangkas suku bunga acuan pada pertemuan fomc pada maret mendatang.

dikatakannya, tidak ada alasan untuk menghentikan proses pengetatan suku bunga karena inflasi turun tanpa adanya perlambatan ekonomi dan kenaikan angka pengangguran.

the fed, terang powell, akan memerlukan waktu yang lama untuk menurunkan suku bunga jika data pendukung tidak sesuai dengan harapan.

sebaliknya, jika inflasi turun lebih cepat, pemangkasan suku bunga bisa dilakukan lebih awal.

powell juga mengisyaratkan bahwa siklus pengetatan suku bunga sepertinya sudah mencapai puncak.

pemangkasan suku bunga mungkin dilakukan dalam tahun ini, tetapi semuanya akan didasarkan pada data pendukung.

sebagai implementasi kebijakan moneter as, the fed mempertahankan tingkat bunga pada saldo cadangan sebesar 5,4 persen efektif 1 februari 2024.

komite pasar terbuka federal juga memberikan arahan untuk melaksanakan transaksi di sistem rekening pasar terbuka sesuai dengan kebijakan domestic.

yakni dengan melakukan operasi pasar terbuka sesuai suku bunga acuan di level 5,25-5,5 persen.

Tag
Share