bacakoran.co

5 Tips Pencegah Anemia Pada Ibu Hamil Agar Janin Tetap Sehat, Salah Satunya Pakai Telur, Lah Kok Bisa?

5 Tips Pencegah Anemia Pada Ibu Hamil --Siloam

Pemeriksaan darah dapat mengukur kadar hemoglobin, zat besi, asam folat, dan vitamin B12 dalam darah.

Pemeriksaan darah biasanya dilakukan pada trimester pertama, kedua, dan ketiga kehamilan.

BACA JUGA:10 Penyakit yang Bisa Menyebabkan Nyeri Dada Kiri, Nomor 8 yang Paling Berisiko Meninggal!

Jika hasil pemeriksaan darah menunjukkan anemia, dokter akan memberikan pengobatan sesuai dengan penyebab dan tingkat keparahannya.

Pengobatan anemia pada ibu hamil dapat berupa peningkatan dosis suplemen, transfusi darah, atau bahkan persalinan lebih awal jika anemia berat dan membahayakan ibu dan janin.

Dengan mencegah anemia, kamu dapat menjaga kesehatan dan janin, serta mengurangi risiko komplikasi kehamilan.***

5 Tips Pencegah Anemia Pada Ibu Hamil Agar Janin Tetap Sehat, Salah Satunya Pakai Telur, Lah Kok Bisa?

Deby Tri

Deby Tri


bacakoran.co - terkadang menjangkit ibu hamil dan bisa membahayakan janin lho bund.

oleh karena itu kamu bisa melakukan 5 tips ini agar kamu bisa menjaga kesehatan janin dan bayi .

anemia sering terjadi pada terutama pada trimester kedua dan ketiga.

hal ini disebabkan oleh peningkatan kebutuhan zat besi dan asam folat untuk membentuk sel darah merah dan mendukung .

jika tidak dicegah dan ditangani dengan baik, anemia dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan.

seperti persalinan prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah, atau bahkan kematian ibu dan bayi.

untuk itu, penting bagi ibu hamil untuk mengetahui cara mencegah anemia sejak dini.

berikut ini adalah beberapa tips yang dapat dilakukan:

1. konsumsi makanan yang kaya zat besi

zat besi adalah mineral yang sangat dibutuhkan untuk membentuk hemoglobin.

kekurangan zat besi adalah penyebab utama anemia pada ibu hamil.

oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya zat besi setiap hari, sebanyak 27 mg.

beberapa sumber makanan yang kaya zat besi adalah:

- daging merah tanpa lemak, seperti sapi atau kambing

- ikan, seperti tuna, salmon, atau sarden

- ayam atau bebek

- telur

- kacang-kacangan, seperti kacang merah, kacang hijau, atau kacang kedelai

- biji-bijian, seperti biji bunga matahari, biji labu, atau biji wijen

- sayuran hijau, seperti bayam, kangkung, atau brokoli

- buah-buahan, seperti alpukat, apel, atau pisang

2. konsumsi makanan yang kaya asam folat

asam folat atau vitamin b9 juga berperan penting dalam pembentukan sel darah merah.

selain itu, asam folat juga dibutuhkan untuk mencegah cacat tabung saraf pada janin.

kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik, yaitu anemia yang ditandai dengan sel darah merah yang besar dan tidak matang.

ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi asam folat sebanyak 400-800 mcg setiap hari.

beberapa sumber makanan yang kaya asam folat adalah:

- jus jeruk

- tomat

- stroberi

- kiwi

- pepaya

- melon

- wortel

- kacang polong

- jagung

- gandum utuh

- roti gandum

- sereal yang diperkaya asam folat

3. konsumsi vitamin c

vitamin c dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan atau suplemen.

vitamin c juga berfungsi sebagai antioksidan yang dapat melindungi sel darah merah dari kerusakan.

ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi vitamin c sebanyak 85 mg setiap hari.

beberapa sumber makanan yang kaya vitamin c adalah:

- jeruk

- lemon

- grapefruit

- nanas

- paprika

- kembang kol

- sawi

- jambu biji

- mangga

- pepaya

4. konsumsi suplemen zat besi dan asam folat

meskipun kebutuhan zat besi dan asam folat dapat dicukupi dari makanan, terkadang ibu hamil masih membutuhkan suplemen tambahan untuk mencegah anemia.

hal ini terutama berlaku jika ibu hamil memiliki riwayat anemia sebelumnya, hamil kembar, atau mengalami mual dan muntah yang berat.

suplemen zat besi dan asam folat biasanya diberikan oleh dokter kandungan atau bidan saat pemeriksaan kehamilan rutin.

ibu hamil harus mengonsumsi suplemen sesuai dengan dosis yang diresepkan dan tidak melebihi batas yang aman.

suplemen zat besi dan asam folat sebaiknya diminum dengan air putih atau jus jeruk, dan dihindari bersamaan dengan susu, kopi, teh, atau obat antasida.

5. lakukan pemeriksaan darah secara berkala

salah satu cara untuk mengetahui apakah ibu hamil mengalami anemia atau tidak adalah dengan melakukan pemeriksaan darah secara berkala.

pemeriksaan darah dapat mengukur kadar hemoglobin, zat besi, asam folat, dan vitamin b12 dalam darah.

pemeriksaan darah biasanya dilakukan pada trimester pertama, kedua, dan ketiga kehamilan.

jika hasil pemeriksaan darah menunjukkan anemia, dokter akan memberikan pengobatan sesuai dengan penyebab dan tingkat keparahannya.

pengobatan anemia pada ibu hamil dapat berupa peningkatan dosis suplemen, transfusi darah, atau bahkan persalinan lebih awal jika anemia berat dan membahayakan ibu dan janin.

dengan mencegah anemia, kamu dapat menjaga kesehatan dan janin, serta mengurangi risiko komplikasi kehamilan.***

Tag
Share