bacakoran.co

Hububnan Otak dengan Perilaku Anak! Strategi Parenting dari dr Aisah Dahlan yang Wajib Diketahui Orang Tua

Strategi parenting untuk para orang tua --Id.theasianparent.com

BACA JUGA:3 Tanda Orang Dewasa yang Masih Bersifat Kekanak-kanakan, Apa Penyebabnya?

"Mulai dari pelajaran yang dipelajari, nasihat yang diberikan, hingga peristiwa yang dialami," ungkap dr. Aisah Dahlan.

Di antara keajaiban ini, terdapat neuron cermin.

Yang berperan vital dalam proses pembelajaran kita melalui pengamatan terhadap orang lain. 

Mencakup 30% dari total neuron, neuron cermin ini berdomisili di lobus frontalis otak.

BACA JUGA:5 Tips Single Parent Untuk Ayah Tunggal Agar Anak Tidak Kekurangan Kasih Sayang, Nomor 3 Banyak yang Tidak Tau

Menjadi pusat pengolahan semua yang dipelajari.

Termasuk ilmu pengetahuan dan nasihat, menjadi memori dan ingatan yang kaya.

Bagaimana memori ini membentuk perilaku seorang anak

Sistem saraf yang menjalin koneksi antara otak dan tubuh berperan seperti jaringan listrik.

BACA JUGA:Mengapa Rutin Melaksanakan Shalat Malam Meskipun Sedikit Sangatlah Berharga? Yuk Cari Tau Keutamaanya...

Mengirim "PESAN" dari otak ke seluruh badan. 

"Apa yang dilihat, didengar, dirasakan, itulah yang akan mengalir melalui sistem saraf ke otak, membentuk koneksi dan memori," jelas dr. Aisah Dahlan.

Yang menarik, apa yang tersimpan di otak kemudian dapat mempengaruhi tindakan melalui sistem saraf ini.

Menjelaskan hubungan intrinsik antara ingatan dan perilaku.

Hububnan Otak dengan Perilaku Anak! Strategi Parenting dari dr Aisah Dahlan yang Wajib Diketahui Orang Tua

Ainun

Ainun


bacakoran.co - dan sifat yang dimiliki seseorang hingga dewasa sangat dipengaruhi oleh interaksi antara fungsi otak dan perilaku sejak masa . 

apa yang diinternalisasi dan tersimpan dalam otak mereka menjadi penentu tindakan mereka.

memberikan penjelasan ilmiah tentang dinamika ini.

menguraikan bagaimana otak dan perilaku saling berinteraksi.

untuk membentuk karakteristik dan identitas individu. 

ini adalah sintesis dari penjelasannya.

memahami koneksi otak dan perilaku anak

dalam labirin kompleks otak manusia, tersembunyi sekitar 100 miliar neuron.

masing-masing beroperasi dengan kecanggihan teknologi terkini. 

mereka tidak hanya berfungsi sebagai gudang data tapi juga sebagai pusat .

saling terhubung untuk membentuk jaringan memori dan ingatan yang luas. 

apa jenis memori dan ingatan yang disimpan? 

"mulai dari pelajaran yang dipelajari, nasihat yang diberikan, hingga peristiwa yang dialami," ungkap

di antara keajaiban ini, terdapat neuron cermin.

yang berperan vital dalam proses pembelajaran kita melalui pengamatan terhadap orang lain. 

mencakup 30% dari total neuron, neuron cermin ini berdomisili di lobus frontalis otak.

menjadi pusat pengolahan semua yang dipelajari.

termasuk ilmu pengetahuan dan nasihat, menjadi memori dan ingatan yang kaya.

bagaimana memori ini membentuk perilaku seorang ? 

sistem saraf yang menjalin koneksi antara otak dan tubuh berperan seperti jaringan listrik.

mengirim "pesan" dari otak ke seluruh badan. 

"apa yang dilihat, didengar, dirasakan, itulah yang akan mengalir melalui sistem saraf ke otak, membentuk koneksi dan memori," jelas dr. aisah dahlan.

yang menarik, apa yang tersimpan di otak kemudian dapat mempengaruhi tindakan melalui sistem saraf ini.

menjelaskan hubungan intrinsik antara ingatan dan perilaku.

dalam konteks pengasuhan, penting bagi untuk memahami peran mereka.

dalam mengisi dengan pengalaman dan pengetahuan positif. 

menekankan bahwa anak-anak akan menyerap apa yang mereka lihat, dengar, dan rasakan dari orang tua mereka, membentuk dasar perilaku dan karakter mereka.

lebih jauh lagi, peran orang tua dalam membentuk ingatan.

dan perilaku anak dimulai bahkan sejak dalam kandungan. 

menyoroti pentingnya asupan yang halal dan baik bagi perkembangan janin. 

"apa yang dikonsumsi oleh ibu, tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik janin tapi juga perkembangan otaknya," tambah dr. aisah dahlan.

dengan demikian, membekali anak dengan contoh perilaku yang baik.

menggunakan bahasa yang positif dalam nasihat dan teguran, adalah kunci. 

ini akan membentuk fondasi yang kuat bagi hubungan antara otak dan perilaku anak, yang berlanjut hingga mereka dewasa.***

artikel ini sudah diterbitkan oleh  

Tag
Share