bacakoran.co - memiliki banyak kandungan vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan dan kecerdasan.
gizi yang terdapat pada ikan patin adalah protein, asam lemak, dan omega 3.
tekstur ikan patin tergolong gurih dan lembut.
biasanya ikan patin dikonsumsi segar atau dalam bentuk irisan.
langkah-langkah dalam ikan patin untuk di konsumsi yang perlu kamu ketahui.
1. pemeliharaan pembesaran
pembesaran ditujukan untuk pemenuhan ikan patin .
ikan patin dikonsumsi dalam berbagai ukuran, antara lain 200 gram sampai 1 kg.
masa panen menyesuaikan dengan permintaan pasar.
ada sebagian yang lebih senang ukuran kecil sekitar 200 gram ada yang lebih dari itu.
pada usia 6 bulan ikan patin sudah mencapai bobot 600-700 gram.
ikan patin akan tumbuh lebih baik di kolam lumpur dengan aliran air yang mengalir cukup baik.
meski demikian bisa juga dipelihara pada kolam semen yang tidak mengalir.
tetapi perlu diperhatikan kualitas air agar tetap dalam konsisi yang baik.
langkah-langkah pemeliharaan ikan patin sebagai berikut.
2. pemupukan
pada kolam lumpur idealnya perlu dilakukan pemupukan sebelum ikan patin ditebarkan.
pemupukan kolam bertujuan untuk meningkatkan makanan alami dan produktivitas kolam.
yaitu dengan cara merangsang pertumbuhan makanan alami sebanyak-banyaknya.
pupuk yang biasa digunakan adalah pupuk kandang atau pupuk hijau dengan dosis 50–700 gram/m 2.
3. pemberian pakan
faktor yang cukup menentukan dalam budidaya ikan patin adalah faktor pemberia makanan.
faktor makanan yang berpengaruh terhadap keberhasilan budidaya ikan patin.
adalah dari aspek kandungan gizinya, jumlah dan frekuensi pemberin makanan.
pemberian makan dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore).
jumlah makanan yang diberikan per hari sebanyak 3-5% dari jumlah berat badan ikan peliharaan.
jumlah makanan selalu berubah setiap bulan, sesuai dengan kenaikan berat badan ikan.
hal ini dapat diketahui dengan cara menimbangnya 5-10 ekor ikan contoh yang diambil dari ikan yang dipelihara.
pakan yang diberikan adalah pelet dan bisa ditambahkan makanan alami lainnya seperti kerang.
keong emas,bekicot, ikan sisa, sisa dapur dan lain-lain.
makanan alami yang diperoleh dari lingkungan selain mengandung protein tinggi.
juga menghemat biaya pemeliharaan.
4. penanganan hama dan penyakit
salah satu kendala dan masalah budidaya ikan patin adalah hama dan penyakit.
pada pembesaran ikan patin di jaring terapung dan kolam hama yang mungkin menyerang antara lain.
lingsang, kura-kura, biawak, ular air, dan burung.
cegah akses masuk hama tersebut ke kolam atau dengan memasang lampu penerangan si sekitar kolam.
hama tersebut biasanya enggan masuk jika ada sinar lampu.
penyakit ikan patin ada yang disebabkan infeksi dan non-infeksi.
penyakit non-infeksi adalah penyakit yang timbul akibat adanya gangguan faktor yang bukan patogen.
penyakit non-infeksi ini tidak menular.
sedangkan penyakit akibat infeksi biasanya timbul karena gangguan organisme patogen.
5. pemanenan ikan patin
pemanenan adalah saat yang ditunggu pada budidaya ikan patin.
meski terlihat sederhana pemanenan juga perlu memperhatikan beberapa aspek.
agar ikan tidak mengalami kerusakan,kematian, cacat saat dipanen.
sayang jika budidaya ikan patin sudah berhasil dengan baik, harus gagal hanya karena cara panen yang salah.
penangkapan ikan dengan menggunakan jala apung akan mengakibatkan ikan mengalami luka-luka.
sebaiknya penangkapan ikan dimulai dibagian hilir kemudian bergerak kebagian hulu.
jadi bila ikan didorong dengan kere maka ikan patin akan terpojok pada bagian hulu.
pemanenan seperti ini menguntungkan karena ikan tetap mendapatkan air yang segar.
sehingga kematian ikan dapat dihindari.
pemasaran ikan patin dalam bentuk segar dan hidup lebih diminati oleh konsumen.
karena itu diusahakann menjual dalam bentuk ini.
harga ikan patin per kilogram kurang lebih rp 15.000-25.000.*