bacakoran.co

Sentimen Suku Bunga Pengaruhi Nasib Rupiah di Awal Pekan, Perkasa atau Lanjut Tak Berdaya?

Nilai tukar rupiah dan dolar AS pada awal pekan ini akan dipengaruhi oleh sentimen suku bunga The Fed.--salman toyibi/jawapos.com

BACAKORAN.CO – Nilai tukar rupiah ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat (23/2/2023).

Rupiah turun 8 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp15.597 per USD.

Sedangkan indeks dolar AS juga turun 0,07 persen ke level 103,88.

Lantas bagaimana dengan nasib rupiah pada perdagangan awal pekan depan?

BACA JUGA:Jelang Pengumuman RDG BI, Rupiah dan Sejumlah Mata Uang Asia Senasib, Seperti Apa?

Pergerakan rupiah masih akan dipengaruhi sejumlah sentimen eksternal dan internal.

Untuk sentimen eksternal, pergerakan mata uang rupiah akan dipengaruhi pernyataan hawkish Federal Reserve System alias The Fed terkait suku bunga.

Sedangkan dari internal, keputusan Bank Indonesia (BI) kembali menahan suku bunga acuan atau BI rate di level 6 persen akan menjadi katalis positif rupiah.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan pada perdagangan Senin (26/2/2024) awal pekan depan, rupiah bergerak fluktuatif.

BACA JUGA:Hasil Quick Count Pilpres 2024 Pengaruhi Rupiah? Simak Penjelasan Pakar Ekonomi

“Namun kemungkinan akan ditutup melemah di kisaran Rp15.580 - Rp15.650,” ujarnya.

Dijelaskan, komentar hawkish dari The Fed dan data tenaga kerja AS yang kuat semakin melemahkan prediksi awal penurunan suku bunga acuan.

Menurutnya, Gubernur Fed Christopher Waller menyatakan bahwa mereka memerlukan lebih banyak bukti bahwa inflasi AS sedang melambat sebelum The Fed mempertimbangkan penurunan suku bunga.

Prospek suku bunga yang lebih tinggi dari bank sentral untuk jangka waktu yang lebih lama menjadi pertanda buruk bagi pasar Asia.

Sentimen Suku Bunga Pengaruhi Nasib Rupiah di Awal Pekan, Perkasa atau Lanjut Tak Berdaya?

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – ditutup melemah terhadap dolar amerika serikat (as) pada penutupan perdagangan akhir pekan, jumat (23/2/2023).

rupiah turun 8 poin atau 0,05 persen ke posisi rp15.597 per usd.

sedangkan indeks dolar as juga turun 0,07 persen ke level 103,88.

lantas bagaimana dengan nasib rupiah pada perdagangan awal pekan depan?

pergerakan rupiah masih akan dipengaruhi sejumlah sentimen eksternal dan internal.

untuk sentimen eksternal, pergerakan mata uang rupiah akan dipengaruhi pernyataan hawkish federal reserve system alias the fed terkait .

sedangkan dari internal, keputusan bank indonesia (bi) kembali menahan suku bunga acuan atau bi rate di level 6 persen akan menjadi katalis positif rupiah.

direktur laba forexindo berjangka ibrahim assuaibi memperkirakan pada perdagangan senin (26/2/2024) awal pekan depan, rupiah bergerak fluktuatif.

“namun kemungkinan akan ditutup melemah di kisaran rp15.580 - rp15.650,” ujarnya.

dijelaskan, komentar hawkish dari the fed dan data tenaga kerja as yang kuat semakin melemahkan prediksi awal penurunan suku bunga acuan.

menurutnya, gubernur fed christopher waller menyatakan bahwa mereka memerlukan lebih banyak bukti bahwa inflasi as sedang melambat sebelum the fed mempertimbangkan penurunan suku bunga.

prospek suku bunga yang lebih tinggi dari bank sentral untuk jangka waktu yang lebih lama menjadi pertanda buruk bagi pasar asia.

kenapa? itu arena kesenjangan antara imbal hasil yang berisiko tinggi dan yang berisiko rendah semakin menyempit.

"gagasan ini membuat sebagian besar mata uang regional diperdagangkan lebih rendah pada minggu ini," terang ibrahim.

ibrahim juga menyatakan bahwa alat cme fedwatch menunjukkan para pelaku pasar semakin mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga the fed pada bulan mei dan juni 2024.

dari segi dalam negeri, bank indonesia (bi) mencatat neraca pembayaran indonesia (npi) mencatat surplus sebesar us$8,6 miliar pada kuartal iv/2023, dibandingkan dengan kinerja kuartal sebelumnya yang mencatat defisit us$1,5 miliar, sehingga menopang ketahanan eksternal indonesia.

sementara itu, transaksi modal dan finansial mencatat perbaikan signifikan, dari defisit us$0,1 miliar pada kuartal iii/2023 menjadi surplus us$9,8 miliar pada kuartal iv/2023.

kinerja positif ini terutama didukung oleh aliran investasi portofolio yang kembali masuk ke pasar keuangan domestik.

sebelumnya, bank indonesia (bi) kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 6 persen.

keputusan ini diambil dalam rapat dewan gubernur (rdg) bi pada tanggal 20-21 februari 2024.

ini merupakan kali kelima suku bunga acuan atau bi rate ditahan, sejak 19 oktober 2023.

suku bunga deposit facility tetap pada 5,25 persen, sementara suku bunga lending facility tetap pada 6,75 persen.

gubernur bi perry warjiyo menjelaskan bahwa keputusan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang mendukung stabilitas.

tujuannya adalah untuk memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah.

keputusan mempertahankan suku bunga acuan didasarkan pada proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yang lebih baik dari sebelumnya.

namun, bi mengakui bahwa ketidakpastian di pasar keuangan masih tinggi.

pertumbuhan ekonomi global diperkirakan sebesar 3,1 persen pada tahun 2023 dan 3,0 persen pada tahun 2024, meningkat dari proyeksi sebelumnya.

Tag
Share