bacakoran.co - beredar terakhir dari almarhum bintang balqis maulana.
pesan terakhir dari bintang balqis maulana bikin nyesek (sakit hati) saat membacanya.
apa isi pesan dari almarhum bintang balqis maulana itu kepada ibunya.
yuk simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui kronologinya lebih lanjut.
kisah pilu bintang balqis maulana (14), seorang asal banyuwangi yang meninggal setelah dianiaya oleh seniornya di , menggugah hati banyak orang.
bintang ternyata pernah mengirim pesan lewat whatsapp (wa) kepada ibunya, suyanti (38), memohon agar dijemput dari pondok .
suyanti, ibu dari korban santri pondok pesantren pptq ai hanifiyyah, mojo, kediri, jawa timur yang tewas mengenaskan.
mengungkapkan bahwa anaknya sempat meminta tolong dan minta dijemput dari pasantrennya, di mojo, kediri, pada senin tanggal 19-2-2024 lalu.
suyanti mengatakan bahwa anaknya bintang hanya mengirim pesan singkat.
ia pun menyuruh anaknya untuk bersabar sampai bulan ramadhan untuk pulang.
namun, dia tetap mendesak untuk segera dijemput.
“cepet sini. aku takut ma, ma tolong. sini cepet jemput,” itulah isi pesan yang dikirim bintang kepada ibunya.
suyanti hanya bisa memberi pesan dan menyarankan anaknya untuk melaporkan kepada kiai pengasuh pesantren jika ada masalah.
untuk menenangkan anaknya, suyanti berjanji akan memberikan sepeda motor untuk bintang.
“doakan mama ma mbake. jaga diri jaga kesehatan. semangat belajar karena lulus satu tahun lagi motor menanti,” kata suyanti kepada bintang.
namun, harapan itu pupus karena bintang anak bungsu itu tewas oleh seniornya.
ia pun menangis histeris melihat jenazah anaknya dalam keadaan penuh luka dan lebam.
sebelumnya, kapolres kediri kota akbp bramastyo priaji menyatakan bahwa polisi telah memastikan bintang balqis maulana (14) asal desa karangharjo, kecamatan glenmore, banyuwangi itu tewas .
ia menuturkan bahwa ada empat yang merupakan , yaitu mn (18) asal sidorjo, ma (18) asal nganjuk, af (16) denpasar.
dan ak (17) kota surabaya yang merupakan teman seangkatan dan kakak kelas korban di mts.
menurut akbp bramastyo priaji, motif ini diduga karena adanya kesalahpahaman antara tersangka dan korban.
namun, ia akan mengusut lebih lanjut tersebut dalam penyidikan ini.
“motif diduga karena kesalahpahaman antara anak-anak pelajar. jadi antara mereka mungkin ada salah paham kemudian terjadi penganiayaan yang dilakukan berulang-ulang,” ujarnya.
kasus ini terungkap ketika pihak keluarga korban merasa curiga dengan jenazah anaknya yang diantar oleh pihak pesantren.
awalnya pengantar jenazah mengatakan bintang meninggal karena terpeleset di kamar mandi.
namun, keluarga merasa ada yang janggal ketika melihat darah yang menetes dari keranda jenazah.
ketika kain kafan dibuka, tampak luka dan lebam di seluruh tubuh korban.*