Viral! Beredar Info Tak Lagi Dapat Bantuan Dari KJMU, Ribuan Mahasiswa Terancam Putus Kuliah Kok Bisa?

terancam putus kuliah ribuan mahasiswa karena tak lagi mendapat bantuan KJMU--disway.id

BACAKORAN.CO - Viral beredar info, Tak lagi dapat KJMU ribuan mahasiswa terancam putus kuliah.

Ribuan mahasiswa terancam akan putus kuliah.

Usai dinyatakan tidak layak mendapatkan penerima beasiswa Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul atau KJMU.

Mereka pesimistis bisa melanjutkan kuliah karena terhalang uang semester.

BACA JUGA:Pj Gubernur Agus Fatoni Dukung ASN Pemprov Sumsel Miliki Kecakapan bidang Digitalisasi

"Bagaimana kami bisa melanjutkan kuliah, kalau kami tidak lagi menjadi peserta KJMU. Sementara biaya kuliah kami selama ini ditanggung dari KJMU," ucap salah satu peserta KJMU, Zayed (21) di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rabu pada tanggal 6-3-2024.

Zayed bersama ratusan mahasiswa lainnya dari sejumlah kampus di Indonesia.

Tengah mendatangi kantor Pusat Pelayanan Pendanaan Personal dan Operasional Pendidikan (P4OP) Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Kedatangan mereka untuk memastikan sekaligus mempertanyakan.

BACA JUGA:Lancar Gelar RUPS di Jakarta, Ini Capaian-Capaian Bank SumselBabel dan Targetnya ke Depan

Transparansi proses penetapan ketidaklayakan peserta KJMU, yang dinilai hanya dilakukan sepihak dan tidak adil.

Ketidaklayakan peserta KJMU diketahui setelah para mahasiswa mengecek langsung daftar nama mereka di website P40P Jakarta.

Karena tidak layak, mereka tidak bisa lagi mengisi form kepesertaan yang tiap semester wajib diperbarui.

"Selama ini pendaftaran ulang kepesertaan KJMU saya urus lewat pihak SMA tempat saya dulu bersekolah. Dan tidak pernah ada masalah, semua berkas persyaratannya lengkap. Tapi kali ini, setelah saya cek di website P4OP, kok dinyatakan tidak layak (menerima KJMU)," kata Zayed.

Viral! Beredar Info Tak Lagi Dapat Bantuan Dari KJMU, Ribuan Mahasiswa Terancam Putus Kuliah Kok Bisa?

Chairil

Chairil


bacakoran.co - viral beredar info, tak lagi dapat ribuan mahasiswa terancam putus kuliah.

ribuan terancam akan putus kuliah.

usai dinyatakan mendapatkan penerima beasiswa kartu jakarta mahasiswa unggul atau kjmu.

mereka pesimistis bisa melanjutkan karena terhalang semester.

"bagaimana kami bisa melanjutkan kuliah, kalau kami tidak lagi menjadi peserta kjmu. sementara biaya kuliah kami selama ini ditanggung dari kjmu," ucap salah satu peserta kjmu, zayed (21) di universitas negeri jakarta (unj), rabu pada tanggal 6-3-2024.

zayed bersama ratusan mahasiswa lainnya dari sejumlah di indonesia.

tengah mendatangi kantor pusat pelayanan pendanaan personal dan operasional pendidikan (p4op) dinas pendidikan dki jakarta.

kedatangan mereka untuk memastikan sekaligus mempertanyakan.

transparansi proses penetapan ketidaklayakan peserta kjmu, yang dinilai hanya dilakukan sepihak dan tidak adil.

ketidaklayakan peserta kjmu diketahui setelah para mahasiswa mengecek langsung daftar nama mereka di website p40p jakarta.

karena tidak layak, mereka tidak bisa lagi mengisi form kepesertaan yang tiap semester wajib diperbarui.

"selama ini pendaftaran ulang kepesertaan kjmu saya urus lewat pihak sma tempat saya dulu bersekolah. dan tidak pernah ada masalah, semua berkas persyaratannya lengkap. tapi kali ini, setelah saya cek di website p4op, kok dinyatakan tidak layak (menerima kjmu)," kata zayed.

sebelumnya, pemprov dki jakarta menemukan lebih dari 2.300 penerima kjmu tidak tepat sasaran.

hasilnya sebanyak 2.337 penerima tidak layak menerima kjmu.

indikator penerima kjmu tidak layak karena alamat tidak ditemukan sebanyak 450 penerima.

anggota keluarga pns/tni/polri sebanyak 59 orang, keluarga mampu 657 orang.

pj gubernur dki jakarta heru budi hartono menegaskan langkah tersebut diambil berdasarkan data terbaru.

dari kementerian sosial (kemensos) ri dan keterbatasan anggaran pemprov dki jakarta.

"data dtks (data terpadu kesejahteraan sosial) dan regsosek menjadi acuan utama dalam seleksi penerima kjp plus dan kjmu," kata heru budi, rabu pada tanggal 6-3-2024. 

penerima bantuan diprioritaskan bagi mereka yang tergolong sangat miskin (desil 1), miskin (desil 2), dan hampir miskin (desil 3).

"bisa densil satu, dua, tiga, empat dan tentunya melihat kemampuan keuangan dki," sambung heru budi.*

Tag
Share