Sentimen Eksternal dari Eropa Ini Buat Rupiah Melaju pada Perdagangan Akhir Pekan!
Nilai tukar rupiah lanjut menguat terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan akhir pekan dipicu kemungkinan bank sentral eropa yang akan menurunkan suku bunga acuan pada Juni mendatang.--
“Para trader menambah spekulasi terkait penurunan suku bunga The Fed dalam waktu dekat,” ujarnya.
Perhatian pasar saat ini, terangnya, beralih ke laporan nonfarm payrolls yang akan dirilis pada Jumat waktu setempat untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai prospek suku bunga AS.
BACA JUGA:Pasar Menanti Sentimen Ekonomi AS, Rupiah Makin Loyo Perdagangan Hari Ini
BACA JUGA:Kondisi Rupiah Rupiah di Tengah Terus Melonjaknya Utang Pemerintah
Terutama setelah laporan pekerjaan pada bulan Januari yang mengejutkan pasar.
Dari dalam negeri, dipengaruhi sentimen kenaikan harga bahan pokok.
Menjelang bulan Ramadan, harga beras dan beberapa bahan pangan lainnya, seperti telur, minyak goreng, daging, bawang, dan cabai, mengalami kenaikan.
Bank Indonesia memperingatkan tentang gejolak harga pangan ini.
BACA JUGA:Rupiah Tertekan Lonjakan Harga Beras dan Bayang-bayang Inflasi
BACA JUGA:Faktor Domestik Picu Inflasi Ini Buat Rupiah Terkapar di Awal Pekan
Pasalnya, tingkat kenaikan inflasi harga pangan sudah melebihi kenaikan upah minimum regional (UMR) dan kenaikan gaji PNS.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi harga pangan dalam setahun terakhir mencapai 8,47 persen, sementara kenaikan gaji rata-rata PNS hanya 6,5 persen dalam 5 tahun terakhir.
Sedangkan kenaikan UMR hanya sedikit lebih rendah dari 5 persen dari 2020-2024.