palembang. – meskipun masih dalam tahap rekapitulasi di provinsi sumsel, namun geliat pilkada serentak november 2024 sudah mulai terasa.
kini sejumlah nama-nama tokoh dikota mulai digadang-gadang potensial muncul menjadi kandidat calon walikota palembang 2024 - 2029.
“merujuk pada jumlah kursi sebanyak 50 kursi dan syarat dukungan pencalonan 20 persen kursi dprd, maka secara rasional paling tidak ada sekitar 4 pasang calon berasal dari parpol,” ujar peneliti lembaga riset sosial politik public trust institute, fatkurohman, dalam diskusi mengenai calon walikota palembang kedepan yang digadang-gadangkan.
menurutnya, akhir januari 2024, public trust institute pernah melakukan pemetaan (maping) politik di kota palembang.
“kita gambarkan ada 2 tokoh yang sudah menembus 2 digit elektabilitas yakni ratu dewa (pj walikota palembang) dan fitrianti agustida (eks wawako palembang 2018-2023),” jelasnya pada wartawan petang kemarin (8/3/2024).
menurutnya, ratu dewa berada diangka rentang elektabilitas 35 - 47 persen. kemudian finda diangka diatas 15 persen.
sebagai kuda hitam data atau yang menempati posisi 3 ada ketua dpc gerindra palembang, prima salam, diangka 5 persenan dan posisi 4 basyaruddin ahmad (birokrat pemprov sumsel) yang selisih tipis dengan akbar alfaro.
"prima salam sebagai peraih suara terbanyak pemilu 2019 dan 2024 dapil sumsel 1 dprd provinsi, sangat memungkinkan muncul sebagai kandidat pilwako apalagi sebagai ketua parpol besar di palembang,"ungkap fatur.
dibawah 4 besar ada sejumlah nama bertengger, bisa saja jelang pendaftaran menggeser elektabilitas diatasnya seperti basyaruddin ataupun prima salam.
"sejumlah nama tersebut adalah akbar alfaro, yudha mahyudin, hnu, syaiful fadli dan juga charma,"ujarnya.
dalam maping juga digambarkan meningkatnya elektabitas ratu dewa, selain kapasitasnya sebagai pj, masyarakat juga melihat sosok ratu dewa sebagai tokoh yang melekat sederhana, dekat dan perhatian pada rakyat.
"jika nanti benar-benar maju dan mundur jadi pj walikota bakal menjadi pesaing terberat fitrianti agustinda pada pilwako mendatang.
dengan modal ketua isnu hanya perlu menjaga pemilih dan memilih pasangan yang tepat dan menguatkan.
begitu juga dengan finda jika ingin bersaing mulai menimang pasangan yang tepat,"terang alumni fisip unsri ini.
secara elektoral untuk bisa bersaing menuju pilkada, dikatakannya, kedua tokoh tersebut harus bisa masuk di top 4.
untuk itu, para calon kandidat harus sudah mulai untuk mendekatkan diri pada pemilih dan sosialisasi untuk mendongkrak popularitas.
"praktis baru ratu dewa dan fitrianti agustinda yang popularitasnya sudah diatas 60 persen,"ujarnya.
meski sudah memiliki gambaran awal mengenai tokoh-tokoh potensial, namun perkembangan politik bisa saja berubah. paling tidak ada 3 hal yang bisa mempengaruhi dinamika elektoral.
tiga hal tersebut yakni opini publik kuat, jejaring politik dan cost (biaya) politik.
"tiga hal ini jika melekat pada figur kandidat maka bisa dimungkinkan untuk menjadi calon potensial untuk bisa memenangkan pilkada,"ungkap fatur.
untuk menguatkan opini juga ada empat permasalahan yang harus mereka atasi, yakni macet, banjir, pengangguran dan kemiskinan.
kemudian juga ada masalah nasional yang secara umum juga dikeluhkan wong palembang yakni harga sembako naik, kemiskinan dan lapangan kerja. (iol)