Dramatis! Jembatan Gantung Rusak Berat, Warga Desa Tanjung Aur Bekerja Sama Angkut Jenazah Pakai Rakit Bambu

keadaan jembatan rusak berat warga inisiatif sebrangkan jenazah menggunakan rakit--Bacakoran.co/Radar Bengkulu

BACAKORAN.CO - Proses pemakaman salah seorang warga Desa Tanjung Aur II Kecamatan Pino Raya Bengkulu Selatan berlangsung dramatis.

Meninggalnya Rejaman (87) mendapatkan banyak perhatian masyarakat karena proses pengantaran jenazahnya.

Masyarakat harus menggunakan rakit bambu seadanya untuk menyeberangi sungai karena rusaknya jembatan penyebrangan.

Masyarakat mengantarkan jenazah lansia yang meninggal dunia pada Jumat, 15 Maret 2024 sekira pukul 18.35 WIB ke Tempat Pemakanan Umum (TPU) setempat.

BACA JUGA:Jenazah Habib Hasan bin Jafar Assegaf Akan Dimakamkan Besok Setelah Salat Zuhur, Cek Disini Lokasinya

Salah seorang warga Desa Tanjung Aur II, Biksan menuturkan masyarakat terpaksa menyeberangkan jenazah menggunakan rakit karena tidak ada pilihan lain.

Jembatan gantung yang merupakan akses menuju ke TPU mengalami rusak parah hingga tidak dapat dilalui.

“Warga kami Rajaman sudah selesai dimakamkan tadi siang (Sabtu, 16 Maret 2024) sekitar pukul 11.35 WIB,” ujar Biksan.

Lebih lanjut, Biksan menyampaikan prosesnya pemakaman telah berjalan lancar dan warga yang ikut mengantarkan dan menguburkan jenazah semuanya selamat.

BACA JUGA:Astaghfirullah, Jenazah Bintang Balqis Dibuka dan Keluarga Terkejut Lihat Tubuhnya Penuh Luka dan Luka Cekik

Ia mengungkapkan perjuangan menyeberangkan jenazah menggunakan rakit tidaklah mudah.

Bahkan ada beberapa masyarakat yang harus rela berenang ke sungai untuk menjaga keseimbangan rakit yang membawa jenazah.

“Pemakaman berlangsung haru, karena tidak seluruh warga maupun anggota keluarga yang dapat mengiringi jenazah ke TPU. Kami hanya bisa pasrah melihat kepergian jenazahuntuk terakhir kalinya dari seberang Sungai Pino,” sampainya.

Kepala desa Yadi pun buka suara atas permasalahan yang dialami warganya untuk menuju ke TPU.

Dramatis! Jembatan Gantung Rusak Berat, Warga Desa Tanjung Aur Bekerja Sama Angkut Jenazah Pakai Rakit Bambu

Desta

Desta


bacakoran.co - salah seorang warga desa tanjung aur ii kecamatan pino raya bengkulu selatan berlangsung dramatis.

meninggalnya rejaman (87) mendapatkan banyak perhatian masyarakat karena proses pengantaran jenazahnya.

masyarakat harus menggunakan rakit bambu seadanya untuk menyeberangi sungai karena rusaknya jembatan penyebrangan.

masyarakat mengantarkan yang meninggal dunia pada jumat, 15 maret 2024 sekira pukul 18.35 wib ke tempat pemakanan umum (tpu) setempat.

salah seorang warga desa tanjung aur ii, biksan menuturkan masyarakat terpaksa menyeberangkan menggunakan rakit karena tidak ada pilihan lain.

yang merupakan akses menuju ke tpu mengalami rusak parah hingga tidak dapat dilalui.

“warga kami rajaman sudah selesai dimakamkan tadi siang (sabtu, 16 maret 2024) sekitar pukul 11.35 wib,” ujar biksan.

lebih lanjut, biksan menyampaikan prosesnya pemakaman telah berjalan lancar dan warga yang ikut mengantarkan dan menguburkan jenazah semuanya selamat.

ia mengungkapkan perjuangan menyeberangkan jenazah menggunakan rakit tidaklah mudah.

bahkan ada beberapa masyarakat yang harus rela berenang ke sungai untuk menjaga keseimbangan rakit yang membawa jenazah.

“pemakaman berlangsung haru, karena tidak seluruh warga maupun anggota keluarga yang dapat mengiringi jenazah ke tpu. kami hanya bisa pasrah melihat kepergian jenazahuntuk terakhir kalinya dari seberang sungai pino,” sampainya.

kepala desa yadi pun buka suara atas permasalahan yang dialami warganya untuk menuju ke tpu.

"harusnya pemerintah daerah cepat tanggap, karena jembatan tersebut merupakan akses warga" ujarnya.

yadi dan masyarakat desa tanjung aur berharap mudah-mudahan pemerintah pusat ataupun daerah melihat keluhan masyarakat setempat.

agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi dan pemerintah dapat menanggulanginya dengan cepat.

tak berselang lama keluhan masyarakatpun samapai kepada wakil bupati bs, h rifai tajuddin ssos.

ia menanggapi langsung adanya video warga pino raya yang mengantarkan jenazah mengenakan rakit. 

bahkan ia menyebutkan merasa terpanggil dengan adanya kondisi masyarakatnya tersebut.

ia pun mengajak semua pihak untuk sama-sama memeriksa kondisi jembatan di desa tanjung aur ii tersebut.

“maka saya mengajak yang lain bersama-sama, tentu ini positif sekali di bulan ramadan ini kalau pun ada teman-teman yang ingin terpanggil. mudah-mudahan sudah teranggarkan di pemerintahan. namun jika belum  teranggarkan, hari ini kita cek dan kita ambil tindakan bersama,” ungkapnya.

rifai juga menyampaikan melihat kondisi tersebut dirinya terpanggil dan akan langsung bergerak mengecek ke lokasi. 

hal tersebut sebagai bentuk tindak lanjut dari keluhan masyarakat agar dapat dicari jalan ke luarnya.

“saya mengajak hari ini, kalau pun tidak ada, saya akan meluncur tentunya setelah salat zuhur ini saya akan naik motor ke desa tanjung aur dua saya akan melihat dan mengidentifikasi bagaiman di lapangan tentunya saya berharap adanya kebersamaan,” pungkasnya.

artikel ini telah terbit di harian bengkulu express dengan judul "".*

Tag
Share