Ini 3 Daerah Tujuan Favorit Pemudik, Angkutan Ini Disebut Jadi Primadona Loh, Kalau Kamu Pilih Mudik Naik Apa?

Kereta Api menajdi angkutan favorit pemudik saat lebaran-kemenhub-

BACAKORAN.CO - Keinginan untuk pulang kampung alias mudik saat merayakan Lebaran tahun ini diprediksi akan terjadi lonjakan yang luar biasa. 

Diprediksi pergerakan masyarakat secara nasional berpotensi mencapai 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang. Angka ini meningkat tajam dibandingkan pada mudik tahun lalu sebanyak 123,8 juta orang.

Angka ini ketemu sesuai hasil survei potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran Idul Fitri 1445 H/2024 M yang diadakan Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta melibatkan para pakar dan akademisi di bidang transportasi.

Dari hasil survei juga menunjukkan daerah asal perjalanan terbanyak. Jawa Timur menjadi terdepan dengan jumlah sebesar 16,2% atau 31,3 juta orang.

Kemudian disusul Jabodetabek sebesar 14,7% (28,43 juta orang) dan Jawa Tengah sebesar 13,5% (26,11 juta orang). 

BACA JUGA:Menjelang Libur Lebaran, JSMR Proyeksikan Lonjakan Kendaraan Arus Mudik Jakarta Menuju Bandung, Macet?

Sementara untuk daerah tujuan terbanyak, Jawa Tengah menjadi primadona dengan pergerakan sebesar 31,8% atau 61,6 juta orang.

Kemudian Jawa Timur sebesar 19,4% (37,6 juta orang) dan Jawa Barat sebesar 16,6% (32,1 juta orang).

Jika melihat pilihan angkutan kendaraan pemudik, terbanyak adalah kereta api sebesar 20,3% (39,32 juta). Kemudian bus 19,4% (37,51 juta).

Selanjutnya mobil pribadi 18,3% (35,42 juta) dan sepeda motor sebesar 16,07% (31,12 juta).

"Minat masyarakat tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tidak adanya COVID-19, ekonomi keluarga, cuti bersama, liburan anak sekolah, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana transportasi, serta kondisi cuaca," terang Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.

Lanjut Menhub, merespons lonjakan pemudik pihaknya akan melakukan langkah persiapan. Baik secara operasional maupun kebijakan dalam pengendalian, pengaturan transportasi, dan penanganan secara komprehensif bersama Instansi kementerian dan lembaga pada pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, serta pihak swasta.

Nah, Menhub juga akan memberlakukan kebijakan yang efektif untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pemudik. Ini agar  yang mengakibatkan kepadatan di simpul dan di ruas jalan melalui pola perjalanan, pola transportasi, dan pola lalu lintas.

Ini 3 Daerah Tujuan Favorit Pemudik, Angkutan Ini Disebut Jadi Primadona Loh, Kalau Kamu Pilih Mudik Naik Apa?

Kumaidi

Kumaidi


bacakoran.co - keinginan untuk pulang kampung alias mudik saat merayakan lebaran tahun ini diprediksi akan terjadi lonjakan yang luar biasa. 

diprediksi pergerakan masyarakat secara nasional berpotensi mencapai 71,7% dari jumlah penduduk indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang. angka ini meningkat tajam dibandingkan pada mudik tahun lalu sebanyak 123,8 juta orang.

angka ini ketemu sesuai hasil survei potensi pergerakan masyarakat selama lebaran idul fitri 1445 h/2024 m yang diadakan kementerian perhubungan melalui badan kebijakan transportasi bekerjasama dengan badan pusat statistik, kementerian komunikasi dan informatika, serta melibatkan para pakar dan akademisi di bidang transportasi.

dari hasil survei juga menunjukkan daerah asal perjalanan terbanyak. jawa timur menjadi terdepan dengan jumlah sebesar 16,2% atau 31,3 juta orang.

kemudian disusul jabodetabek sebesar 14,7% (28,43 juta orang) dan jawa tengah sebesar 13,5% (26,11 juta orang). 

sementara untuk daerah tujuan terbanyak, jawa tengah menjadi primadona dengan pergerakan sebesar 31,8% atau 61,6 juta orang.

kemudian jawa timur sebesar 19,4% (37,6 juta orang) dan jawa barat sebesar 16,6% (32,1 juta orang).

jika melihat pilihan angkutan kendaraan pemudik, terbanyak adalah kereta api sebesar 20,3% (39,32 juta). kemudian bus 19,4% (37,51 juta).

selanjutnya mobil pribadi 18,3% (35,42 juta) dan sepeda motor sebesar 16,07% (31,12 juta).

"minat masyarakat tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tidak adanya covid-19, ekonomi keluarga, cuti bersama, liburan anak sekolah, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana transportasi, serta kondisi cuaca," terang menteri perhubungan (menhub) budi karya sumadi.

lanjut menhub, merespons lonjakan pemudik pihaknya akan melakukan langkah persiapan. baik secara operasional maupun kebijakan dalam pengendalian, pengaturan transportasi, dan penanganan secara komprehensif bersama instansi kementerian dan lembaga pada pemerintah pusat, pemerintah daerah, bumn, serta pihak swasta.

nah, menhub juga akan memberlakukan kebijakan yang efektif untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pemudik. ini agar  yang mengakibatkan kepadatan di simpul dan di ruas jalan melalui pola perjalanan, pola transportasi, dan pola lalu lintas.

"pengaturan waktu mudik, penyelenggaraan diskon tarif transportasi massal untuk mudik lebih dini, mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol, hingga pengaturan lalu lintas terutama pada daerah yang beresiko terjadi kepadatan luar biasa akan kami lakukan," ujar menhub.


ilustrasi pemudik siap pulang ke kampung halaman.-kemenhub-

lanjut menhub, perkiraan puncak hari mudik berdasarkan pilihan masyarakat adalah h-2 atau senin, 8 april 2024 karena dimulainya cuti bersama. potensi pergerakan 26,6 juta orang (13,7%). 

sedangkan perkiraan puncak hari balik adalah h+3 yakni minggu, 14 april 2024 dengan potensi pergerakan 41 juta orang (21,2%).

setiap tahun badan kebijakan transportasi (bkt) kementerian perhubungan selalu mengeluarkan survei potensi pergerakan masyarakat dalam masa angkutan lebaran. 

survei ini terbukti akurat memberikan potensi pergerakan masyarakat yang melakukan mudik dimana pada tahun 2023 jumlahnya mencapai 123,8 juta orang atau 45,67 persen.(*)

Tag
Share