Minta Penjabat Bupati Banyuasin Pecat Kepala Desa, Ini Tudingan Warga Terhadap Kades Sejagung

PECAT : Puluhan Warga Desa Sejagung Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin tuntut agar Pj Bupati Banyuasin Pecat Kades Sejagung. (foto : akda/sumeks.id)a--

BACAKORAN.CO -- Puluhan warga yang menamakan diri Masyarakat Sejagung Bersatu, Senin 18 Maret 2024  mendatangi Kantor Bupati Banyuasin, Sumatera Selatan.

Warga yang berasal dari Desa Sejagung, Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin itu  menyampaikan aspirasi kepada Penjabat (PJ) Bupati Banyuasin terkait kepemimpinan Kepala Desa (Kades) Sejagung, Azhar Muslimin yang dianggap tidak pro rakyat.

Bermacam tudingan miring tentang kepemimpian dan kebijakan Kadespun  disampaikan warga  kepada Bupati.

Bahkan puncaknya, warga meminta agar PJ Bupati Banyuasin H Hani Syopiar Rustam memecat Kades tersebut dari jabatannya.

BACA JUGA:Pj Bupati Hani Syopiar, Pantau Langsung Sampaikan Stok Beras di Banyuasin Aman hingga 6 Bulan ke Depan

BACA JUGA:Terkuak! Dana Korpri Banyuasin Untuk Bantu Istri Pejabat yang Sakit, Wayang Kulit Hingga Reog, Perintah Siapa?

Aksi massa itu di komandoi Ruslan dan Sobri Efendi selaku koordinator aksi dan koordinator lapangan. Dalam orasi yang dilakukan secara bergantian, warga menuding Kades  Sejagung tidak paham demokrasi dan administrasi.

Kemudian Kades juga disinyalir melakukan penyelewengan dana desa. Warga Pemkab Banyuasin melalui dinas atau intasi terkait melakukan audit serius terkait penggunaan Dana Desa Sejagung.

"Kepala desa diduga memperkaya diri, dengan melakukan dugaan penyelewengan dana bagi hasil tambang, dimana tidak semuanya masuk kas desa, " kata Ruslan sebagai koordinator aksi dan Sobri Efendi koordinator lapangan dalam orasinya.

Mereka menuding kegiatan tambang yang telah berlangsung selama lima tahun tersebut tidak ada dampak positif kepada masyarakat.

BACA JUGA:Pemkab Banyuasin Membidik Pembangunan yang Lebih Baik, Ini Instruksi PJ Bupati Hani Syopiar Rustam

BACA JUGA:Cegah Banjir, Pemkab Banyuasin Mengambil Langkah Tegas Lakukan Normalisasi Sungai Gasing

Para peserta aksi itu juga menuding  Kepala Desa Sejagung telah  menjual lahan desa untuk kepentingan pribadi.

"Karena itu kami  meminta kepada PJ Bupati Banyuasin untuk menindaklanjuti tuntutan atau aspirasi ini. Jika sampai tidak di penuhi, maka kami akan kembali mendatangi kantor bupati dengan massa yang lebih banyak lagi,"ancamnya.

Usai menyampaikan aspirasi, massa ditemui  Asisten I Setda Banyuasin,  Izromaita didampingi Rayan Nurdiansya. kepada puluhan warga dia  mengatakan akan menindaklanjuti tuntutan itu. "Akan kami rapatkan dengan instansi terkait," ucapnya.

Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Rosa Putra SIk yang hadir memimpin pengamanan mengapresiasi aksi damai yang dilakukan massa Masyarakat Sejagung Bersatu itu.  "Kita harapkan hal ini secepatnya ada jalan keluar, " katanya.

BACA JUGA:Resmi Jadi WNI, Ini Ambisi Duo Pilar Liga Belanda Bersama Timnas Indonesia, Yang Penyerang

BACA JUGA:Ngupil Memiliki Potensi Membatalkan Puasa, Kok Bisa? Begini Penjelasan Buya Yahya..

Setelah mendengar penjelasan tersebut, massa membubarkan diri dengan terbit dengan pengawalan pihak kepolisian dan Satpol PP Pemkab Banyuasin.

Terpisah,  Kepala Desa Sejagung Azhar Muslimin ketika dikonfirmasi mengatakan kalau tuntutan yang disampaikan tersebut tidak benar. "Tidak benar itu, " katanya.

Salah satunya soal tanah, kata dia sampai hari ini tidak ada penjualan tanah tersebut.  Ia menjelaskan  kalau sudah menyampaikan persoalan itu dalam rapat desa melalui musyawarah desa. "Tapi mereka tidak menghiraukan sehingga tetap demo,"katanya.

Minta Penjabat Bupati Banyuasin Pecat Kepala Desa, Ini Tudingan Warga Terhadap Kades Sejagung

quata akda

Doni Bae


bacakoran.co -- yang menamakan diri , senin 18 maret 2024  , sumatera selatan.

warga yang berasal dari desa sejagung, kecamatan rantau bayur kabupaten banyuasin itu  menyampaikan aspirasi kepada penjabat (pj) bupati banyuasin terkait kepemimpinan kepala desa (kades) sejagung, azhar muslimin yang dianggap tidak pro rakyat.

bermacam tudingan miring tentang kepemimpian dan kebijakan kadespun  disampaikan warga  kepada bupati.

bahkan puncaknya, warga meminta agar pj bupati banyuasin h hani syopiar rustam tersebut dari jabatannya.

aksi massa itu di komandoi ruslan dan sobri efendi selaku koordinator aksi dan koordinator lapangan. dalam orasi yang dilakukan secara bergantian, warga menuding kades  sejagung tidak paham demokrasi dan administrasi.

kemudian kades juga disinyalir melakukan penyelewengan dana desa. warga pemkab banyuasin melalui dinas atau intasi terkait melakukan audit serius terkait penggunaan dana desa sejagung.

"kepala desa diduga memperkaya diri, dengan melakukan dugaan penyelewengan dana bagi hasil tambang, dimana tidak semuanya masuk kas desa, " kata ruslan sebagai koordinator aksi dan sobri efendi koordinator lapangan dalam orasinya.

mereka menuding kegiatan tambang yang telah berlangsung selama lima tahun tersebut tidak ada dampak positif kepada masyarakat.



para peserta aksi itu juga menuding  kepala desa sejagung telah  menjual lahan desa untuk kepentingan pribadi.

"karena itu kami  meminta kepada pj bupati banyuasin untuk menindaklanjuti tuntutan atau aspirasi ini. jika sampai tidak di penuhi, maka kami akan kembali mendatangi kantor bupati dengan massa yang lebih banyak lagi,"ancamnya.

usai menyampaikan aspirasi, massa ditemui  asisten i setda banyuasin,  izromaita didampingi rayan nurdiansya. kepada puluhan warga dia  mengatakan akan menindaklanjuti tuntutan itu. "akan kami rapatkan dengan instansi terkait," ucapnya.

kapolres banyuasin akbp ferly rosa putra sik yang hadir memimpin pengamanan mengapresiasi aksi damai yang dilakukan massa masyarakat sejagung bersatu itu.  "kita harapkan hal ini secepatnya ada jalan keluar, " katanya.



setelah mendengar penjelasan tersebut, massa membubarkan diri dengan terbit dengan pengawalan pihak kepolisian dan satpol pp pemkab banyuasin.

terpisah,  kepala desa sejagung azhar muslimin ketika dikonfirmasi mengatakan kalau tuntutan yang disampaikan tersebut tidak benar. "tidak benar itu, " katanya.

salah satunya soal tanah, kata dia sampai hari ini tidak ada penjualan tanah tersebut.  ia menjelaskan  kalau sudah menyampaikan persoalan itu dalam rapat desa melalui musyawarah desa. "tapi mereka tidak menghiraukan sehingga tetap demo,"katanya.

Tag
Share