bacakoran.co - sempat viral trend "" yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat non muslim.

trend tersebut viral disebabkan banyak dagangan takjil yang diborong habis oleh kaum .

walau demikian trend tersebut berjalan dengan penuh candaan dan kerukunan antar umat beragama yang saling melonterkan balasan dengan candaan serupa.

tapi trend tersebut mulai meredup setelah mencapai pertengahan bulan ramadhan.

selain itu ada salah satu konten krator yang dianggap merusak trend "war takjil" sehingga membuat trend tersebut makin meredup.

sebuah video viral di platform media sosial tiktok menghebohkan netizen, memperlihatkan seorang wanita berhijab yang tiba-tiba penasaran dengan roti hosti dan roti bulan.

ketika sebuah candaan diseriusin ????‍???? kemarin orang nonis diomelin ibu² ketika beli takjil, eh sekarang ada cewek muslim hijaban minta roti hosti sm kue bulan ???? kalo emang fomo yaa elu beli roti hosti sm kue bulannya, bukannya minta???? dampak war takjil ????

— kinci_galak (@suka_cocoklogi)

bahkan konten krator dengan nama nidyy.novendra mendatangi gereja setempat untuk mengetahui lebih lanjut tentang kedua makanan tersebut.

akun tiktok membagikan video yang menampilkan seorang wanita berhijab yang tampak penasaran dengan roti hosti dan roti bulan.

dia memutuskan untuk mengunjungi gereja setempat untuk menanyakan lebih lanjut tentang roti hosti dan roti bulan.

video ini menjadi viral tersebut memancing berbagai reaksi dari warga internet (warganet) di berbagai sosial media.

setelah viral iapun melakukan klarifikasi terkait kehadirannya di gereja dan rasa penasarannya terhadap roti hosti.

banyak konten kreator yang menstick video kontennya yang viral dan menjelaskan bahwa roti hosti bukanlah makanan yang di perjual belikan.

roti hosti sendiri merupakan makanan yang digunakan oleh umat katolik dalam perayaan misa yang terbauat dari gandum.

selain itu banyak kaum katolik yang mengatakan bahwa tidak semua orang boleh memakan roti hosti.

karena itulah banyak yang merasa konten yang dibuatnya sangat tidak mengedukasi apalagi sampai mendatangi gereja yang bukanlah kawasan umat muslim.

dengan niat untuk menanyakan makanan yang dianggap sakral oleh umat katolik.*