Cek Fakta PT Timah di Bangka Belitung Sebagai Penghasil Terbesar di Indonesia, Begini Kondisinya...

Viral Kasus Korupsi, Cek Keadaan PT Timah di Bangka Belitung yang Penghasil Terbesar Ri, Begini Kondisinya... --bangka.tribunnews.com

BACAKORAN.CO - Perusahaan tambang timah milik negara yakni PT Timah Tbk (TINS) sedang jadi perbincangan. 

Akibat munculnya tersangka baru yang sebelumnya menjerat mantan Direktur Utama TINS Reza Pahlevi terkait korupsi tata niaga komoditas timah Izin Usaha Pertambangan (IUP) milik PT Timah tahun 2015 hingga tahun 2022.

Informasi baru, Kejaksaan Agung (Kejagung) RI menetapkan pengusaha Harvey Moeis sebagai tersangka dugaan kasus korupsi tersebut. Moeis yang juga suami aktris Sandra Dewi itu langsung ditahan oleh penyidik 'Gedung Bundar', Rabu malam (27/3/2024).

Tak hanya Harvey Moeis, Kejagung RI juga menetapkan 'Crazy Rich' Pantai Indah Kapuk (PIK) yang terkenal yakin Helena Lim sebagai tersangka. Helena Lim merupakan Manager PT QSE.

BACA JUGA:Sandra Dewi Dijuluki Humble Bragging oleh Netizen, Apa Itu? Begini Penjelasan Lengkap dan Cara Menghindarinya!

BACA JUGA:Nah Lo! Giliran Sandra Dewi Dilaporkan ke Kejagung, Bakal Nyusul Suaminya Harvey Moeis Jadi Tersangka?

Sekarang bagaimana keadaan terkini daerah penghasil timah terbesar di Indonesia alias Bangka Belitung?

Bangka Belitung sebagai daerah penghasil timah di Indonesia yang mana PT Timah juga menambang timah dari wilayah tersebut, saat ini kondisinya disebutkan dalam kondisi memprihatinkan.

Hal itu seperti yang pernah diungkapkan oleh Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Bambang Pati Jaya. Dia mengatakan kondisi salah satu wilayah di Pulau Sumatera, yakni Bangka Belitung, khususnya di Belitung Timur, saat ini seperti kota mati.

Bambang mengatakan bahwa saat ini perekonomian di Bangka Belitung, khususnya Belitung Timur, tengah terpuruk, terutama selama 1-2 bulan yang lalu. Hal ini dipicu karena terhambatnya kegiatan pertambangan timah rakyat di wilayah tersebut.

BACA JUGA:Sandra Dewi Akhirnya Resmi Dilaporkan ke Kejagung Terkait Kasus Korupsi Suaminya, Apakah Ia Terlibat?

BACA JUGA:Rumah Sandra Dewi dan Harvey Moeis Digeledah, Kejagung Angkut 76 M dan Logam Mulia, Netizen:Bakal Dimiskinkan?

"Pada saat ini terpuruk ekonomi Bangka Belitung, bukan 1-2 minggu, tapi 1-2 bulan. Imlek kemarin diskusi dengan Pj Gubernur, saya sampaikan petasan itu Imlek muncul jam 7 malam H-1, hari ini saat bulan puasa tidak kedengaran itu, yang biasa anak minta beli petasan gak ada uang untuk beli petasan.

Gak ada uang, sunyi senyap. Jadi kalau dibilang Beltim (Belitung Timur) kayak kota mati itu benar," tuturnya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR dengan Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM dan PT Timah, dikutip Kamis (28/3/2024).

Cek Fakta PT Timah di Bangka Belitung Sebagai Penghasil Terbesar di Indonesia, Begini Kondisinya...

Julia

Julia


bacakoran.co - perusahaan tambang timah milik negara yakni sedang jadi perbincangan. 

akibat munculnya tersangka baru yang sebelumnya menjerat mantan direktur utama reza pahlevi terkait korupsi tata niaga komoditas timah izin usaha pertambangan (iup) milik tahun 2015 hingga tahun 2022.

informasi baru, kejaksaan agung (kejagung) ri menetapkan pengusaha sebagai tersangka dugaan kasus korupsi tersebut. moeis yang juga suami aktris sandra dewi itu langsung ditahan oleh penyidik 'gedung bundar', rabu malam (27/3/2024).

tak hanya , kejagung ri juga menetapkan 'crazy rich' pantai indah kapuk (pik) yang terkenal yakin helena lim sebagai tersangka. helena lim merupakan manager pt qse.

sekarang bagaimana keadaan terkini daerah penghasil timah terbesar di indonesia alias bangka belitung?

bangka belitung sebagai daerah penghasil timah di indonesia yang mana juga menambang timah dari wilayah tersebut, saat ini kondisinya disebutkan dalam kondisi memprihatinkan.

hal itu seperti yang pernah diungkapkan oleh anggota komisi vii dewan perwakilan rakyat (dpr) ri, bambang pati jaya. dia mengatakan kondisi salah satu wilayah di pulau sumatera, yakni bangka belitung, khususnya di belitung timur, saat ini seperti kota mati.

bambang mengatakan bahwa saat ini perekonomian di bangka belitung, khususnya belitung timur, tengah terpuruk, terutama selama 1-2 bulan yang lalu. hal ini dipicu karena terhambatnya kegiatan pertambangan timah rakyat di wilayah tersebut.

"pada saat ini terpuruk ekonomi , bukan 1-2 minggu, tapi 1-2 bulan. imlek kemarin diskusi dengan pj gubernur, saya sampaikan petasan itu imlek muncul jam 7 malam h-1, hari ini saat bulan puasa tidak kedengaran itu, yang biasa anak minta beli petasan gak ada uang untuk beli petasan.

gak ada uang, sunyi senyap. jadi kalau dibilang beltim (belitung timur) kayak kota mati itu benar," tuturnya saat rapat dengar pendapat (rdp) komisi vii dpr dengan direktorat jenderal mineral dan batu bara kementerian esdm dan , dikutip kamis (28/3/2024).

tidak hanya itu, dia juga mengatakan bahkan perekonomian di babel saat ini terpuruk yang mana pada awal tahun 2024 ini ekspor imah di wilayah itu menjadi 0.

"sekarang ini ekonomi babel terjun bebas dari desember 2023 hingga januari 2024. ekspor timah juga 0, dia berkontribusi 82% ekspor babel jadi anjlok," ujarnya.

dia mengungkapkan bahwa perekonomian bangka belitung saat ini sedang terpuruk lantaran izin operasi komoditas timah, yang merupakan penyumbang produk domestik bruto (pdb) terbesar di babel sempat terhenti akibat belum disetujuinya rencana kerja dan anggaran biaya (rkab) pemegang izin usaha pertambangan (iup) timah.

"judul besar tata niaga pertimahan yang kita inginkan seperti apa, kita mau masyarakat kita bekerja dan negara dapat pemasukan, kemudian lingkungan terjaga," ungkapnya.

salah satu yang membuat terhambatnya komoditas pendongkrak perekonomian babel yakni karena permasalahan regulasi dan perizinan yang dinilai perlu diuraikan segera.

"pada saat ini kita lihat seperti apa, jangankan para bupati, termasuk dirut pun ada keluhannya dalam operasional, dan ini belum maksimal, kami berharap pak dirjen minerba soal regulasi dan perizinan harus segera kita uraikan," jelasnya.

dengan begitu, bambang menyarankan solusi agar permasalahan tersebut selesai dengan melakukan relaksasi ekspor, seperti yang pernah dilakukan pada 2021 lalu. relaksasi tersebut dinilai sukses dalam mendongkrak perekonomian .

"saya mendesak dan menyampaikan, sudah, kita relaksasi kembali seperti 2021. 2021 ekonomi babel melesat ketika ada relaksasi itu. tentu tidak euforia dan tetap terkendali," tandasnya.

Tag
Share